CBS-Sutena Come Back ke DPRD Bali
CBS sempat duduk di Fraksi Golkar DPRD Bali 2004-2009 dan 2009-2014, sementara Sutena jadi anggota Fraksi PDIP DPRD Bali 2004-2009
Gantikan Cok Ibah dan Mandia yang Maju Bertarung ke Pilkada
DENPASAR, NusaBali
Politisi senior Golkar Tjokorda Gede Budi Suryawan alias CBS akan kembali ke kursi DPRD Bali dengan status PAW (pengganti antar waktu), untuk menggantikan saudaranya sesama dari Puri Agung Ubud, Tjokorda Raka Kerthayasa alias Cok Ibah. CBS dapat ‘durian runtuh’, karena Cok Ibah maju tarung ke Pilkada Gianyar 2018. Durian rutuh serupa juga diperoleh politisi senior PDIP, I Wayan Sutena, yang comeback ke DPRD Bali untuk gantikan Ketut Mandia yang pilih bertarung di Pilkada Klungkung 2018.
CBS berhak menggantikan Cok Ibah di DPRD Bali 2018-2019, karena merupakan caleg Golkar peraih suara terbanyak kedua untuk kursi DPRD Bali dari Dapil Gianyar dalam Pileg 2014. Kala itu, CBS selaku caleg incumbent gagal lolos karena hanya memperoleh 11.482 suara. Sedangkan Cok Ibah, yang juga berstatus incumbent, kala itu menempati posisi teratas caleg DPRD Bali dari Golkar Dapil Gianyar, dengan raih-an 22.246 suara. Bendesa Adat Ubud ini pun berhak atas satu-satunya kursi DPRD Bali dari Golkar Dapil Gianyar.
Kini, Cok Ibah harus meninggalkan kursi DPRD Bali, karena maju sebagai Calon Bupati (Cabup) Gianyar ke Pilkada Gianyar, 27 Juni 2018. Mantan Ketua DPD II Golkar Gianyar ini maju berpaket dengan Pande Istri Maharani Prima Dewi alias Gek Rani, Srikandi Demokrat yang menempati posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup) Gianyar.
Dalam Pilkada Gianyar 2018 nanti, Cok Ibah-Gek Rani (Paket Kertha-Maha) akan tarung head to head melawan pasangan Made Agus Mahayastra-AA Gde Mayun (Paket Aman). Paket Kertha-Maha diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-PKPI, sementara Paket Aman diusung PDIP-Hanura.
Dengan majunya Cok Ibah ke Pilkada Gianyar 2018, ini praktis durian runtuh bagi CBS. Mantan Bupati Gianyar (1993-1998, 1998-2003) dan Ketua DPD I Golkar Bali 2005-2010 ini berhak menggantikan Cok Ibah ke DPRD Bali dengan status PAW. Berarti, CBS come back ke DPRD Bali. Sebab sebelumnya, CBS sempat dua kali periode duduk di Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Gianyar, yakni 2004-2009 dan 2009-2014.
Sebaliknya, Wayan Sutena berhak maju ke DPRD Bali dari PDIP Dapil Klungkung dengan status PAW, menggantikan Ketut Mandia yang bertarung di Pilkada Klungkung 2018. Seperti halnya CBC, Sutena juga sempat duduk di DPRD Bali 2004-2009. Namun, dalam Pileg 2009 dan Pileg 2014, politisi senior PDIP asal Desa Tegak, Kecamatan Klungkung ini gagal lolos ke DPRD Bali.
Dalam Pileg 2014, misalnya, Sutena gagal lolos ke DPRD Bali karena hanya menempati posisi runner-up di internal caleg PDIP Dapil Klungkung. Kala itu, Sutena---yang notabene mantan ketua DPRD Klungkung 1999-2004---hanya meraih 5.600 suara. Sedangkan Ketut Mandia selaku incumbent, lolos ke DPRD Bali dengan raihan 16.904 suara.
Kini, Mandia harus meninggalkan kursi DPRD Bali yang sudah dua periode didudukinya, karena maju tarung ke Pilkada Klungkung 2018. Mandia menempati posisi Cawabup Klungkung, mendampingi Tjokorda Bagus Oka. Pasangan Bagus Oka-Mandia (Paket Bagia) akan tarung head to head melawan I Nyoman Suwirta-I Made Kasta (Paket Suwasta). Paket Bagia diusung PDIP-PKPI, sementara Paket Suwasta selaku incumbent diusung Gerindra-Golkar-Demokrat-NasDem.
Ketua KPU Bali, Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, mengatakan PAW bagi anggota DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota yang mencalonkan diri ke Pilkada pada prinsipnya sama. Sesuai Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2017 tentang pencalonan Gubernur-Wakil Gubernur, Bupati-Wakil Bupati, dan Walikota-Wakil Walikota, kandidat secara tertulis harus mengajukan pengunduran diri dari jabatannya, sejak ditetapkan sebagai calon di Pilkada.
“Jadi, Cok Ibah dan Ketut Mandia nanti harus mengundurkan diri dari DPRD Bali, sejak masing-masing ditetapkan KPU sebagai Calon Bupati Gianyar dan Calon Wakil Bupati Klungkung,” ujar Dewa Raka Sandi saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Kamis (11/1).
Sementara, Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Bali, I Wayan Suarjana, mengatakan Cok Ibah dan Ketut Mandia sudah mengajukan surat pernyataan pengunduran diri ke Dewan. Namun demikian, proses PAW Cok Ibah dan Mandia tidak serta merta dilaksanakan. Sebab, masih ada proses berikutnya. Lagipula, Cok Ibah dan Mandia juga belum ditetapkan sebagai calon.
“Mereka baru mengajukan surat pengunduran diri. Suratnya baru kita terima, belum diproses,” papar Suarjana kepada NusaBali secara terpish di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Kamis kemarin.
Sayangnya, CBS belum berhasil dikonfirmasi NusaBali terkait rencananya come back ke DPRD Bali, menyusul langkah Cok Ibah tarung di Pilkada Gianyar 2018. Saat dihubungi NusaBali per telepon, Kamis kemarin, terdengar nada sambung namun ponselnya tidak diangkat. Hal serupa juga terjadi pada Cok Ibah, yang tidak angkat ponsel saat dihubungi kemarin.
Sementara itu, Ketut Mandia mengakui dirinya akan mengajukan pengunduran diri ke KPU Bali begitu ditetapkan sebagai Caawabup Klungkung. “Saat pendaftaran bakal calon di KPU Klungkung, saya sudah menyerahkan surat pernyataan bersedia mengundurkan diri sebagai anggota DPRD Bali,” jelas Mandia saat dikonfirmasi NusaBali, Kamis kemarin.
“Jadi, itu baru surat pernyataan. Ketika sudah penetapan calon oleh KPU, 12 Februari 2018 nanti, barulah saya mengajukan surat mundur dari DPRD Bali,” lanjut politisi PDIP asal Banjar Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung ini.
Menurut Mandia, politisi PDIP yang akan menggantikan dirinya dengan status PAW di DPRD Bali nanti otomatis I Wayan Sutena. Pasalnya, Sutena meraih suara terbanyak kedua setelah dirinya di internal caleg PDIP Dapil Klungkung dalam Pileg 2014 lalu. “Pak Sutena akan gantikan saya di DPRD Bali. Silakan konfirmasi ke beliau,” kata Mandia.
Sebaliknya, Sutena yang sempat dikonfirmasi saat pendaftaran Paket Bagia ke KPU Klungkung, Senin (8/1) lalu, mengatakan dirinya belum memikirkan masalah PAW. Sutena pun berkelit dikatakan dapat ‘durian runtuh’ dari perhelatan Gong Demokrasi Pilkada Serentak 2018 ini. “Kalau saya ikuti penugasan partai saja. Kita sekarang fokus Pilkada dulu,” tandas mantan Ketua DPC PDIP Klungkung yang kini fungsionaris DPD PDIP Bali ini. *nat
Komentar