Berburu Tupai, Anak Bendesa Tertembak Senapan Angin
Pinggang Kiri Tertembus Peluru Senapan yang Jatuh
TABANAN, NusaBali
Korban tertembak senapan angin kembali lagi terjadi di Tabanan pada Rabu (10/1). Korbannya, anak Bendesa Pakraman Mundeh Kangin, I Putu Suantika, 30, asal Banjar Dinas Mundeh Kawan, Desa Mundeh Kangin, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan yang tertembak di bagian pinggang kiri.
Informasi yang dihimpun, Suantika tertembak senapan angin pada saat berburu semal (tupai) di Banjar Dinas Mundeh Kangin, Desa Mundeh Kangin, Kecamatan Selemadeg Barat pada Rabu (10/1) sekitar pukul 16.00 Wita. Saat itu ia berburu bersama 8 orang temanya.
Karena lelah Suantika bersama temannya istirahat di sebuah gubuk. Senapan angin mereka pun diletakkan dengan posisi bersender disekitaran gubuk tersebut. Namun tidak disangka saat Suantika sedang duduk beristirahat salah satu senapan milik temanya milik Gede Gepeng jatuh tepat mengenai pinggang dan senapan itu langsung meletus.
Mendengar suara tembakan tersebut sontak semua temanya itu terkejut dan panik serta langsung menggotong Suantika ke Puskemas Pupuan. Suantika saat itu kondisinya masih sadar namun sedikit meringis kesakitan. Karena senapan masih bersarang di dalam pinggang kirinya, pada malam Rabu sekitar pukul 18.30 Suantika dirujuk ke UGD BRSUD Tabanan untuk diberikan perawatan.
Kapolsek Selemadeg Barat, AKP I Wayan Swastika mengatakan kejadian ini tidak dilaporkan ke Polsek Selemadeg Barat. Sehingga pihaknya baru mengetahui saat dihubungi wartawan. "Saya baru tahu, setelah saya cek memang ada korbanya dan menurut anggota saya, korban sudah dibawa ke BRSUD Tabanan dan korban merupakan anak Jero Bendesa Desa Pakraman Mundeh Kangin," tegasnya.
Pantuan di UGD BRSUD Tabanan, Suantika sedang ditunggu keluarga termasuk ayahnya yang merupakan Bendesa Pakraman Mundeh Kangin, I Made Suarnata, 52. Ia tengah tergolek lemas dan irit bicara. Ia hanya mengatakan kondisinya sudah baikan serta tidak mengetahui kondisi senapan milik temanya itu sedang dalam posisi aktif. "Tiba-tiba jatuh dan langsung meletus serta tidak tahu kondisi senapan itu," jelasnya.
Ayah korban mengakui, kabar anaknya tertembak senapan angin diketahui sekitar pukul 17.00 Wita karena diinformasikan oleh rekan korban bernama Tapak. Kemudian ia langsung menengok ke Puskemas Pupuan. Sekitar pukul 18.30 Wita Suantika dirujuk ke BRSUD Tabanan. Bahkan anaknya tersebut dari kejadian selama proses perawatan tidak sempat pingsan. "Saat ini masih bisa diajak komunikasi tapi kondisinya lemas," jelasnya.
Suarnata mengatakan peluru yang masih bersarang dipinggang anaknya tersebut berukuran 4 centimeter. Dikatakan saat dilokasi tidak banyak darah keluar hanya dirasakan sedikit panik. "Syukur anak saya selamat," ujarnya. Ditambahkan Suarnata, Suantika memiliki dua anak. Anak pertama bernama Ni Putu Eka Cahya Putri masih SD dan Ni Kadek Lia Wiryastuti yang masih usia 2 bulan serta istrinya bernama Ni Putu Sri Sukma Dewi. "Istrinya tidak ikut jaga karena masih menjaga anaknya yang usia 2 bulan," terangnya.
Menurut dr Jaga BRSUD Tabanan, dr Liana, pasien pukul 16.00 Wita sudah dilakukan operasi, namun hasilnya masih dikordinasikan. Sementara Pasien datang pada Rabu sore sekitar pukul 19.25 dalam keadaan sadar. Pasien mengalami luka dipinggang kiri dengan lebar setengah centimeter. "Saat ini masih dalam perawatan kami pasein kondisinya sudah membaik," tandas Liana. d
Informasi yang dihimpun, Suantika tertembak senapan angin pada saat berburu semal (tupai) di Banjar Dinas Mundeh Kangin, Desa Mundeh Kangin, Kecamatan Selemadeg Barat pada Rabu (10/1) sekitar pukul 16.00 Wita. Saat itu ia berburu bersama 8 orang temanya.
Karena lelah Suantika bersama temannya istirahat di sebuah gubuk. Senapan angin mereka pun diletakkan dengan posisi bersender disekitaran gubuk tersebut. Namun tidak disangka saat Suantika sedang duduk beristirahat salah satu senapan milik temanya milik Gede Gepeng jatuh tepat mengenai pinggang dan senapan itu langsung meletus.
Mendengar suara tembakan tersebut sontak semua temanya itu terkejut dan panik serta langsung menggotong Suantika ke Puskemas Pupuan. Suantika saat itu kondisinya masih sadar namun sedikit meringis kesakitan. Karena senapan masih bersarang di dalam pinggang kirinya, pada malam Rabu sekitar pukul 18.30 Suantika dirujuk ke UGD BRSUD Tabanan untuk diberikan perawatan.
Kapolsek Selemadeg Barat, AKP I Wayan Swastika mengatakan kejadian ini tidak dilaporkan ke Polsek Selemadeg Barat. Sehingga pihaknya baru mengetahui saat dihubungi wartawan. "Saya baru tahu, setelah saya cek memang ada korbanya dan menurut anggota saya, korban sudah dibawa ke BRSUD Tabanan dan korban merupakan anak Jero Bendesa Desa Pakraman Mundeh Kangin," tegasnya.
Pantuan di UGD BRSUD Tabanan, Suantika sedang ditunggu keluarga termasuk ayahnya yang merupakan Bendesa Pakraman Mundeh Kangin, I Made Suarnata, 52. Ia tengah tergolek lemas dan irit bicara. Ia hanya mengatakan kondisinya sudah baikan serta tidak mengetahui kondisi senapan milik temanya itu sedang dalam posisi aktif. "Tiba-tiba jatuh dan langsung meletus serta tidak tahu kondisi senapan itu," jelasnya.
Ayah korban mengakui, kabar anaknya tertembak senapan angin diketahui sekitar pukul 17.00 Wita karena diinformasikan oleh rekan korban bernama Tapak. Kemudian ia langsung menengok ke Puskemas Pupuan. Sekitar pukul 18.30 Wita Suantika dirujuk ke BRSUD Tabanan. Bahkan anaknya tersebut dari kejadian selama proses perawatan tidak sempat pingsan. "Saat ini masih bisa diajak komunikasi tapi kondisinya lemas," jelasnya.
Suarnata mengatakan peluru yang masih bersarang dipinggang anaknya tersebut berukuran 4 centimeter. Dikatakan saat dilokasi tidak banyak darah keluar hanya dirasakan sedikit panik. "Syukur anak saya selamat," ujarnya. Ditambahkan Suarnata, Suantika memiliki dua anak. Anak pertama bernama Ni Putu Eka Cahya Putri masih SD dan Ni Kadek Lia Wiryastuti yang masih usia 2 bulan serta istrinya bernama Ni Putu Sri Sukma Dewi. "Istrinya tidak ikut jaga karena masih menjaga anaknya yang usia 2 bulan," terangnya.
Menurut dr Jaga BRSUD Tabanan, dr Liana, pasien pukul 16.00 Wita sudah dilakukan operasi, namun hasilnya masih dikordinasikan. Sementara Pasien datang pada Rabu sore sekitar pukul 19.25 dalam keadaan sadar. Pasien mengalami luka dipinggang kiri dengan lebar setengah centimeter. "Saat ini masih dalam perawatan kami pasein kondisinya sudah membaik," tandas Liana. d
Komentar