IGK 'Sang Patriot Politik' Adhiputra Dipalebon
Ketua Umum DPP Partai Golkar Lepas Jenazah Adhiputra
DENPASAR, NusaBali
Palebon almarhum I Gusti Ketut Adhiputra, 73, dilaksanakan di Setra Gandamayu, Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung, pada Saniscara Pon Matal, Sabtu (13/1) sekitar pukul 13.00 Wita. Prosesi palebon diwarnai isak tangis istri almarhum dan putra-putri serta keluarga besar almarhum. Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama elite DPP Partai Golkar ikut melepas jenazah politisi senior Golkar yang dijuluki ‘Sang Patriot Politik’ itu.
Airlangga hadir didampingi Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham, anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI Dapil Bali I Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, Azis Syamsudin, Bambang Soesatyo, anggota Komisi III yang pernah satu komisi dengan mendiang IGK Adhiputra. Selain itu sejumlah tokoh Golkar seperti Sekretaris DPD I Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry, Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Muntra juga hadir mendampingi Airlangga. Sementara dari tokoh masyarakat hadir panglingsir Puri Ageng Mengwi yang mantan Bupati Badung Anak Agung Gde Agung, tokoh Puri Carangsari yang mantan Ketua DPD I Golkar Bali I Gusti Ngurah Alit Yudha, Kajati Bali Jaya Kusuma, Wakil Ketua DPRD Bali I Gusti Bagus Alit Putra.
Proses pelepasan jenazah diawali dari rumah duka dengan pengantar sekapur sirih dari putra sulung almarhum IGK Adhiputra yang notabene Ketua Pemenangan Pemilu Bali-Nusra DPP Partai Golkar Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi. Gus Adhi menyampaikan perjalanan karier IGK Adhiputra dari menjadi pengabdi negara di institusi Kejaksaan, mengawali karier politik sebagai Ketua Komisaris Partai Golkar Kecamatan Kuta, Ketua DPD II Golkar Badung sampai Ketua Bappilu DPD I Golkar Bali. Perjalanan karier IGK Adhiputra di legislatif juga cukup moncer. IGK Adhiputra menjadi anggota legislatif sebanyak 6 kali berturut-turut, berjenjang dengan sejumlah jabatan, dari anggota Ketua Fraksi Karya Pembangunan DPRD Badung, Wakil Ketua DPRD Badung, Ketua DPRD Badung, Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali, Wakil Ketua DPRD Bali sampai menjadi anggota Fraksi Golkar DPR RI.
“Orangtua kami menghabiskan waktunya untuk pengabdian di legislatif. Sebenarnya sempat mau istirahat, namun atas kepercayaan masyarakat pada tahun 2014 orangtua kami bertugas sampai di DPR RI. Namun karena kondisi kesehatan terus menurun, beliau memilih mundur dari dunia politik tahun 2014,” tutur Gus Adhi.
Gus Adhi yang kini meneruskan karirer politik sang ayah mengatakan orangtuanya almarhum IGK Adhiputra pastilah tidak luput dari salah. “Manusia lahir hidup, kemudian kembali kepada-Nya. Ayah kami pernah menyampaikan orang yang berbuat pasti ada salah, orang yang tidak berbuat tidak ada salah. Kami menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat atas kesalahan orangtua kami. Raga almarhum sudah tiada, namun semangat dan perjuangannya tetap kita lanjutkan,” ujar Gus Adhi.
Airlangga Hartarto kemarin memimpin pelepasan jenazah almarhum dari keluarga kepada masyarakat, untuk selanjutnya diantar ke peristirahatan terakhir dalam proses palebon di Setra Gandamayu, Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung. Airlangga Hartarto mengatakan almarhum IGK Adhiputra pernah bersama-sama sebagai anggota Fraksi Golkar DPR RI. “Kami pernah bersama-sama di Fraksi Golkar DPR RI. Almarhum adalah pejuang dan petarung tangguh di dunia politik untuk membangun dan membawa kesejahteraan bagis masyarakat Bali. Sehingga beliau disebut ‘Sang Patriot Politik’. Kami atas nama keluarga besar Partai Golkar menyampaikan permohonan maaf apabila ada kesalahan kepada masyarakat selama pengabdian beliau,” tegas pria yang juga Menteri Perindustrian, ini.
Airlangga Hartarto menyampaikan sosok IGK Adhiputra adalah pejuang yang patut diteladani. Melihat antusias krama yang hadir, sosok IGK Adhiputra harus ditiru oleh kader Golkar. “Perjuangan almarhum harus dilanjutkan putra-putranya untuk kebesaran Partai Golkar ke depan,” kata mantan anggota Komisi VI DPR RI, ini.
Sementara ribuan tokoh dan masyarakat mengiringi jenazah almarhum yang diarak dengan lembu dan bade dari rumah duka menuju Setra Gandamayu dengan iringan baleganjur. Istri almarhum Ida Ayu Maheni dan Gus Adhi memimpin penyulutan api dan penghormatan terakhir oleh keluarga besar almarhum IGK Adhiputra.
I Gusti Ketut Adhiputra, 73, yang dijuluki ‘Akbar Tandjung dari Bali’ karena kelihaiannya dalam dunia politik, menghembuskan napas terakhir dalam perawatan di RS Siloam, Duren Sawit, Jakarta Selatan, Minggu (24 Desember 2017) sekitar pukul 21.45 Wita.
IGK Adhiputra yang lahir pada 10 November 1944 diketahui berjuang melawan penyakit diabetes dan komplikasi, sejak 2015. Selama itu pula, politisi sepuh Golkar ini sempat beberapa kali masuk rumah sakit. Terakhir, ayah dari anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali 2014-2019 AA Bagus Adhi Mahendra Putra ini dilarikan ke RS Siloam, Jakarta Selatan, 24 Desember 2017 atas keluhan sesak napas. Namun, setelah dirawat selama beberapa jam, almarhum akhirnya meregang nyawa malam itu sekitar pukul 21.45 Wita.
Almarhum IGK Adhiputra berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta Ida Ayu Ketut Mahindri, 68, serta 4 anak, dan 11 cucu. Empat anak almarhum masing-masing AA Bagus Adhi Mahendra Putra (yang jadi penerus di dunia politik), AA Bagus Kadek Kusimantara, AA Bagus Tri Candra Arka, dan AA Ayu Eka Pradnyadari. *nat
Airlangga hadir didampingi Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham, anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI Dapil Bali I Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, Azis Syamsudin, Bambang Soesatyo, anggota Komisi III yang pernah satu komisi dengan mendiang IGK Adhiputra. Selain itu sejumlah tokoh Golkar seperti Sekretaris DPD I Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry, Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Muntra juga hadir mendampingi Airlangga. Sementara dari tokoh masyarakat hadir panglingsir Puri Ageng Mengwi yang mantan Bupati Badung Anak Agung Gde Agung, tokoh Puri Carangsari yang mantan Ketua DPD I Golkar Bali I Gusti Ngurah Alit Yudha, Kajati Bali Jaya Kusuma, Wakil Ketua DPRD Bali I Gusti Bagus Alit Putra.
Proses pelepasan jenazah diawali dari rumah duka dengan pengantar sekapur sirih dari putra sulung almarhum IGK Adhiputra yang notabene Ketua Pemenangan Pemilu Bali-Nusra DPP Partai Golkar Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi. Gus Adhi menyampaikan perjalanan karier IGK Adhiputra dari menjadi pengabdi negara di institusi Kejaksaan, mengawali karier politik sebagai Ketua Komisaris Partai Golkar Kecamatan Kuta, Ketua DPD II Golkar Badung sampai Ketua Bappilu DPD I Golkar Bali. Perjalanan karier IGK Adhiputra di legislatif juga cukup moncer. IGK Adhiputra menjadi anggota legislatif sebanyak 6 kali berturut-turut, berjenjang dengan sejumlah jabatan, dari anggota Ketua Fraksi Karya Pembangunan DPRD Badung, Wakil Ketua DPRD Badung, Ketua DPRD Badung, Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali, Wakil Ketua DPRD Bali sampai menjadi anggota Fraksi Golkar DPR RI.
“Orangtua kami menghabiskan waktunya untuk pengabdian di legislatif. Sebenarnya sempat mau istirahat, namun atas kepercayaan masyarakat pada tahun 2014 orangtua kami bertugas sampai di DPR RI. Namun karena kondisi kesehatan terus menurun, beliau memilih mundur dari dunia politik tahun 2014,” tutur Gus Adhi.
Gus Adhi yang kini meneruskan karirer politik sang ayah mengatakan orangtuanya almarhum IGK Adhiputra pastilah tidak luput dari salah. “Manusia lahir hidup, kemudian kembali kepada-Nya. Ayah kami pernah menyampaikan orang yang berbuat pasti ada salah, orang yang tidak berbuat tidak ada salah. Kami menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat atas kesalahan orangtua kami. Raga almarhum sudah tiada, namun semangat dan perjuangannya tetap kita lanjutkan,” ujar Gus Adhi.
Airlangga Hartarto kemarin memimpin pelepasan jenazah almarhum dari keluarga kepada masyarakat, untuk selanjutnya diantar ke peristirahatan terakhir dalam proses palebon di Setra Gandamayu, Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung. Airlangga Hartarto mengatakan almarhum IGK Adhiputra pernah bersama-sama sebagai anggota Fraksi Golkar DPR RI. “Kami pernah bersama-sama di Fraksi Golkar DPR RI. Almarhum adalah pejuang dan petarung tangguh di dunia politik untuk membangun dan membawa kesejahteraan bagis masyarakat Bali. Sehingga beliau disebut ‘Sang Patriot Politik’. Kami atas nama keluarga besar Partai Golkar menyampaikan permohonan maaf apabila ada kesalahan kepada masyarakat selama pengabdian beliau,” tegas pria yang juga Menteri Perindustrian, ini.
Airlangga Hartarto menyampaikan sosok IGK Adhiputra adalah pejuang yang patut diteladani. Melihat antusias krama yang hadir, sosok IGK Adhiputra harus ditiru oleh kader Golkar. “Perjuangan almarhum harus dilanjutkan putra-putranya untuk kebesaran Partai Golkar ke depan,” kata mantan anggota Komisi VI DPR RI, ini.
Sementara ribuan tokoh dan masyarakat mengiringi jenazah almarhum yang diarak dengan lembu dan bade dari rumah duka menuju Setra Gandamayu dengan iringan baleganjur. Istri almarhum Ida Ayu Maheni dan Gus Adhi memimpin penyulutan api dan penghormatan terakhir oleh keluarga besar almarhum IGK Adhiputra.
I Gusti Ketut Adhiputra, 73, yang dijuluki ‘Akbar Tandjung dari Bali’ karena kelihaiannya dalam dunia politik, menghembuskan napas terakhir dalam perawatan di RS Siloam, Duren Sawit, Jakarta Selatan, Minggu (24 Desember 2017) sekitar pukul 21.45 Wita.
IGK Adhiputra yang lahir pada 10 November 1944 diketahui berjuang melawan penyakit diabetes dan komplikasi, sejak 2015. Selama itu pula, politisi sepuh Golkar ini sempat beberapa kali masuk rumah sakit. Terakhir, ayah dari anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali 2014-2019 AA Bagus Adhi Mahendra Putra ini dilarikan ke RS Siloam, Jakarta Selatan, 24 Desember 2017 atas keluhan sesak napas. Namun, setelah dirawat selama beberapa jam, almarhum akhirnya meregang nyawa malam itu sekitar pukul 21.45 Wita.
Almarhum IGK Adhiputra berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta Ida Ayu Ketut Mahindri, 68, serta 4 anak, dan 11 cucu. Empat anak almarhum masing-masing AA Bagus Adhi Mahendra Putra (yang jadi penerus di dunia politik), AA Bagus Kadek Kusimantara, AA Bagus Tri Candra Arka, dan AA Ayu Eka Pradnyadari. *nat
Komentar