Garuda Siap Buka Rute Bali-Mumbai
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia berencana membuka rute langsung Bali-Mumbai India.
KUTA, NusaBali
Hal ini untuk mempertimbangkan potensi pasar besar yang ditandai pertumbuhan yang cukup tinggi wisatawan India ke Bali. "India saat ini pasar yang luar biasa dengan rata-rata pertumbuhan kunjungan mencapai 36 persen," kata Direktur Kargo sekaligus membawahi pengembangan rute internasional
Garuda Indonesia Sigit Muhartono, ketika menyambut penerbangan perdana Xian China-Bali di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Selasa (30/1). Pembukaan rute potensial itu, kata Sigit, diharapkan mendukung target pendapatan perusahaan BUMN itu pada tahun ini yang diproyeksikan mencapai 14,5 persen meningkat jika dibandingkan tahun 2017.
Selama tahun 2017, Sigit mengungkapkan revenue atau pendapatan Garuda dari sisi penumpang mencapai sekitar 2,9 miliar dolar AS, hampir 50 persen di antaranya disumbang dari rute internasional.
Untuk itu selain Mumbai, pihaknya juga berencana memperluas kembali pasar di China seperti melayani rute Kumning dan Shenyang setelah melakukan penerbangan perdana Bali-Xian dan Zhengzhou.
Sementara itu Staf Khusus Menteri Pariwisata Judi Rifayantoro medukung upaya maskapai penerbangan nasional itu memperluas jaringan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia melalui Bali.
"Walau pun tidak ada penerbangan langsung, mereka (wisatawan India) lewat Singapura, Kuala Lumpur, dan Bangkok. Jika Garuda membuka Bali-Mumbai, itu sangat bagus sekali," ucap Rifayantoro.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat wisatawan asal India kini bertengger di posisi ketiga total jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Bali. Selama periode Januari-November 2017, sebanyak 243 ribu orang telah berkunjung ke Bali atau naik 48,2 persen jika dibandingkan periode sama tahun 2016. *ant
Garuda Indonesia Sigit Muhartono, ketika menyambut penerbangan perdana Xian China-Bali di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Selasa (30/1). Pembukaan rute potensial itu, kata Sigit, diharapkan mendukung target pendapatan perusahaan BUMN itu pada tahun ini yang diproyeksikan mencapai 14,5 persen meningkat jika dibandingkan tahun 2017.
Selama tahun 2017, Sigit mengungkapkan revenue atau pendapatan Garuda dari sisi penumpang mencapai sekitar 2,9 miliar dolar AS, hampir 50 persen di antaranya disumbang dari rute internasional.
Untuk itu selain Mumbai, pihaknya juga berencana memperluas kembali pasar di China seperti melayani rute Kumning dan Shenyang setelah melakukan penerbangan perdana Bali-Xian dan Zhengzhou.
Sementara itu Staf Khusus Menteri Pariwisata Judi Rifayantoro medukung upaya maskapai penerbangan nasional itu memperluas jaringan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia melalui Bali.
"Walau pun tidak ada penerbangan langsung, mereka (wisatawan India) lewat Singapura, Kuala Lumpur, dan Bangkok. Jika Garuda membuka Bali-Mumbai, itu sangat bagus sekali," ucap Rifayantoro.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat wisatawan asal India kini bertengger di posisi ketiga total jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Bali. Selama periode Januari-November 2017, sebanyak 243 ribu orang telah berkunjung ke Bali atau naik 48,2 persen jika dibandingkan periode sama tahun 2016. *ant
Komentar