Dukung KBS-Ace, Lolot Berharap Ada Panggung Berkelas bagi Musisi
Selain Lolot Band, musisi Ray Peni dan grup lawak Celekontong Mas juga hidupkan suasana deklarasi KBS-Ace yang ditingkahi hujan lebat di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya Denpasar, Minggu (4/2) malam
Ikut Marakkan Pagelaran Seni & Budaya dan Deklarasi KBS-Ace di Panggung Terbuka Ardha Candra
DENPASAR, NusaBali
Pagelaran Seni dan Budaya ‘Menuju Pilkada Damai’ yang digelar serangkaian deklarasi pasangan Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace) di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya Art Centre Denpasar, Minggu (4/2) malam, diisi berbagai pentas hiburan. Salah satunya, penampilan Lolot Band dan grup bondres Celeontong Mas. Lolot Band sendiri memang pendukung setia KBS-Ace, Cagub-Cawagub Bali yang diusung PDIP bersama Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP, untuk Pilgub 2018.
Saat pertengahan acara pagelaran seni dan budaya malam itu, memang sempat turun hujan deras selama 30 menit. Ribuan massa pendukung KBS-Ace pun langsung berhamburan mencari tempat teduh. Karena hujan cukup lama, ada sebagian kecil yang memutuskan untuk pulang. Namun, sebagian besar massa pedukung KBS-Ace masih bertahan, meski dengan kondisi tempat duduk yang basah.
Ternyata, semangat yang sama juga ditunjukkan oleh para musisi dan seniman yang memarakkan acara malam itu. Mereka bertahan di Panggung Terbuka Ardha Candra, menunggu hujan reda demi menuntaskan pagelaran seni dan budaya yang dinanti-nantikan itu. Teriakan untuk lanjut pentas semakin membakar semangat mereka. Tidak berselang lama, acara demi acara pun kembali dilanjutkan.
Trio personel Celekontong Mas, yakni Sengap-Tompel-Sokir, langsung mengambil alih acara pasca hujan lebat malam itu. Bersama-sama Ray Peni, musisi Bali yang hits dengan lagu ‘Takut Jak Bojog’, suasana menjadi begitu cair. Ada interaksi yang hangat dan bersahabat di atas panggung. Ray Peni bahkan membuat sebuah jingle untuk Wayan Koster, di antaranya meneriakkan Koster Bali Satu (KBS) dan Salam Satu Jalur.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pagelaran tari-tarian. Uniknya, tari-tarian yang ditampilkan malam itu menggambarkan kekayaan tarian Nusantara dari ujung timur hingga barat. Termasuk di antaranya menapilkan kesenian tradisional Gandrung dari Banyuwangi (Jawa Timur), Reog Ponorogo (Jawa Timur), dan atraksi Barongsai. Semua dikolaborasi menjadi satu tarian yang menakjubkan. Sebagai penutup, pagelaran seni dan budaya malam itu diganjar dengan penampilan menggetarkan dari Lolot Band, dengan musik rock alternatif-nya.
Salah satu personel Lolot Band, Gede Lanang Darma Wiweka alias Lanang Botax, mengatakan grupnya sudah sering tampil dalam acara-acara PDIP, sejak Pilkada Buleleng 2017 lalu. Sekarang pun, mereka merapat ke barisan KBS-Ace dalam Pilgub Bali 2018.
“Ada dua musisi di sini, yaitu Lolot (panggilan akrab dari vokalis Made Bawa, Red) dan Mr Botax (Lanang Botax). Terlepas dari Lolot, saya berada dalam tim kesenian Kota Denpasar untuk PDIP Perjuangan yang mengusung KBS-Ace. Sedangkan Lolot Band mulai tampil di acara PDI Perjuangan sejak Pilkada Buleleng 2017. Kebetulan, teman-teman sepakat untuk ada di barisan KBS-Ace saat ini,” tandas Lanang Botax kepada NusaBali di sela acara KBS-Ace di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya Denpaar, Minggu malam.
Disinggung mengenai pecah fans akibat politik praktis, Lanang Botax tidak khawatir. Menurut dia, justru massa fans akan bertambah banyak. Bali Rocker, sebutan fans Lolot Band, sudah solid. Apalagi, jika ditambah suara partai, tentu akan bisa lebih besar lagi. “Malah saya punya massa baru. Musisi yang ikut tampil di kancah politik akan bisa mencuri fanatisme partai politik,” jelas Lanang Botax.
Dia menegaskan, Lolot Band dipastikan akan selalu tampil dalam setiap acara KBS-Ace ke depan, kecuali memang terbentur jadwal manggung yang sudah ditetapkan. “Tapi, kalau Lolot sudah bisa main dan Pak Wayan Koster sendiri yang memintanya harus main, kami pasti tampil,” kata bassis dan backing vokal Lolot Band ini.
Lanang Botax sendiri yakin Wayan Koster mampu memimpin Bali dengan balik. Apalagi, politisi militan PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng itu sudah lebih dulu berbuat untuk Bali, dalam kapasitasnya selama tiga kali periode menjadi anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali. Sebagai musisi, dia berharap di bawah kepemimpinan Wayan Koster nanti, seni dan budaya selalu dikedepankan di Bali.
Bahkan, Lolot Band berharap nantinya ada tempat berkesenian dengan kelas internasional di Bali. “Ya, harapannya Bali harus punya sentral seni. Art Centre sudah saatnya diperbaiki lagi, harus punya tempat pertunjukan musik yang berstandar internasional. Orang harus ingat, ini Bali, daerah pariwisata dan daerah seni. Bali harus punya itu,” tegas Lanang Botax.
Lanang Botax juga berharap, kehidupan para seniman diperhatikan, sehingga tidak ada lagi seniman yang berada di bawah garis kemiskinan. “Orang tahu karyanya, tapi kehidupan senimannya sendiri ternyata menyedihkan. Saya yakin Pak Koster bisa mewujudkan ini. Lagipula, istri Pak Koster (Ni Putu Putri Suastini, Red) juga seorang seniman. Cok Ace juga seniman undagi. Jarang ada orang seperti itu,” tandas Lanang Botax. *ind
Komentar