Setelah Bacok Tenaga Kontrak, Tewas Bakar Diri
Aksi pembacokan terjadi Banjar Petak, Kelurahan Astina, Kota Singaraja (Kecamatan Buleleng), Selasa (13/2) siang.
Insiden Maut di Singaraja
SINGARAJA, NusaBali
Korbannya adalah Putu Agus Suara Saputra, 38, seorang pegawai kontrak Pemkab Buleleng. Tragisnya, usai membacok korban, pelaku Alamsyah, 36, justru tewas membakar diri.
Korban Putu Agus Suara Saputra, yang dibacok Alamsyah hingga harus dilarikan ke ruimah sakit, Selasa siang pukul 13.45 Wita, merupakan warga Banjar Delod Peken, Kelurahan Kendran, Kota Singaraja (Kecamatan Buleleng). Sedangkan pelaku Alamsyah merupakan warga Banjar Petak, Kelurahan Astina. Pelaku tewas mengenaskan setelah nekat bakar diri di rumahnya kawasan Jalan Gempol Gang Ratmadi III Banjar Petak, seusai membacok korban.
Belum diketahui pasti, apa motif di balik pembacokan yang berujung aksi bakar diri pelaku Alamsyah. Namun, dugaan sementara, insiden maut ini dipicu maslah utang piutang antara tersangka Alamsyah dan korban Putu Agus Suara Saputra.
Informasi di lapangan, insiden maut ini bermula saat pelaku Alamsyah membaca SMS dari korban Agus Suara Saputra di ponsel milik istrinya, Lina Rumbiana, 35. Dalam SMS tersebut dibahas mengenai utang piutang. Membaca SMS tersebut, pelaku Alamsyah seketika emosi, kemudian menelepon Agus Suara seraya meminita korban untuk datang ke rumahnya.
“Nah, begitu korban datang dan baru saja masuk ke halaman rumah (pelaku Alamsyah), langsung ditikam dengan pisau belati tiga sampai empat kali,” ungkap Kepala Lingkungan (Kaling) Peguyangan, Kelurahan Astina yang sekaligus merangkap sebagai Kaling Petak, Made Wirayuda.
Korban Agus Suara yang siang itu datang ke rumah pelaku masih menenakan seragam keki warna coklat khas Pemkab Buleleng, langsung berupaya menyelamatkan diri dengan lari ke depan gang seraya minta pertolongan. Korban lari dalam kondisi bersimbah darah usai dibacok. Korban meninggalkan sepeda motor yang diparkir di depan rumah pelaku. Pegawai Kontrak Dinas Perikanan Kabupaten Buleleng yang megalami luka tusukan di bagian dada dan perut, akhirnya dilarikan warga ke RSUD Buleleng.
Sebaliknya, pelaku Alamsyah yang kalap, justru panik menyaksikan korban bersimbah darah. Pelaku Alamsyah sempat mencoba untuk menenggak racun pembasmi nyamuk. Hanya saja hal tersebut dihalangi oleh ibunya, Nur Hayanti, 56. Namun, begitu Nur Hayati keluar rumah untuk meminta pertolongan tetangga, pelaku Alamsyah yang berada di ruang tengah nekat menyiramkan bensin ke seluruh tubuh di atas spring bed. Kemudian, dia menyulut tubuhnya dengan korek api, hingga akhirnya tewas terbakar.
Sedangkan salah seorang tetangga pelaku, Kadek Sumartini, 27, mengaku tidak mengetahui secara pasti bagaimana awal kejadian maut ini. Kadek Sumartini baru tahu terjadi kegaduhan setelah ibunda pelaku, Nur Hayanti, berteriak minta tolong kepada tetangganya. “Tadi (kemarin) sepi karena jam tidur siang. Tiba-tiba, Ibu Nur teriak sambil menanyakan bapak saya. Kata dia, anaknya menikam seseorang. Begitu ibunya lari ke sini minta tolong, api di dalam rumahnya sudah berkobar,” ungkap saksi Kadek Sumartini kepada NusaBali di lokasi TKP kemarin.
Api di rymah pelaku sempat berkobar. Beruntung, api segera bisa dipadamkan hingga tidak sampai meluas. Namun, saat api berhasil dipadamkan, pelaku Alamsyah ditemukan sudah dalam kondisi gosong. Pelaku Alamsyah yang masih bernapas kemidian dilarikan ke RSUD Buleleng denagn mobil ambulans PMI. Sayang, saat tiba di rumah sakit, pria berusia 36 tahun ini dinyatakan sudah meninggal.
Kasubag Humas RSUD Buleleng, I Ketut Budiantara, mengatakan pelaku Alamsyah tiba di Inastalasi Rawat Darurat (IRD), Selasa siang pukul 14.15 Wita, dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Pelaku mengalami luka bakar 100 persen. Sebaliknya, korban Agus Suara Putra hingga kemarin sore masih ditangani tim medis RSUD Buleleng. “Korban dalam kondisi sadar, mengalami luka tusuk di dada kiri dan kanan. Segera akan dilakukan tindakan operasi,” papar Ketut Budiantara saat ditemui NusaBali di IRD RSUD Buleleng, Selasa sore.
Sementara itu, petugas kepolisian kemarin sudah terjuk ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi. Proses olah TKP dipimpin langsung Wakapolres Buleleng, Kompol Rony Riantoko. Dari olah TKP kemarin, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, seperti kerangka spring bed yang sudah hangus terbakar, selimut wargna merah, pisau belati yang digunakan pelaku membacok korban, sisa bensin dalam botol air mineral, serta potongan kulit kaki pelaku Alamsyah yang ditemukan masih menempel di kasur.
Kompol Rony Riantoko belum berani memastikan apa motif di balik pembacokan yang korban yang berujung aksi bunuh diri pelaku Alamsyah. Namun, kata dia, ada informasi di TKP yang menyebut kasus ini dipicu masalah utang piutang. Namun, tak jelas siapa yang punya utang. Versi lainnya lagi, kasus ini diduga terjadi karena api cemburu.
Menurut Kompol Rony Riantoko, pihaknya masih mendalami keterangan sejumlah saksi. Termasuk di antaranya ibunda pelaku Alamsyah, Nur Hayanti, yang kemarin diamankan ke Mapolres Buleleng. Istri pelaku, Lina Rumbiana, juga dibawa ke Mapolres Buleleng untuk didalami keterangannya. “Beri kami waktu 24 jam untuk memperjelas kasus ini,” pinta Kompol Rony. *k23
Komentar