Jalan Rusak di Pakisan-Tambakan Tuntas Tahun Ini
Harapan warga terhadap perbaikan jalan rusak di Banjar Dinas Kelandis, Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng akhirnya terwujud.
SINGARAJA, NusaBali
Tahun ini Pemkab Buleleng melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menganggarkan perkerasan jalan dengan hotmix sepanjang 3,5 kilometer. Sebelumnya, jalan Desa Pakisan yang tembus di Desa Tambakan, Kecamatan Kubutambahan sepanjang 12,5 kilometer. Kondisi jalan yang rusak parah dan jalur terjal itu membuat perbaikannya dilakukan secara bertahap. Sesuai dengan data Dinas PUPR perbaikan sebelumnya sudah dilakukan dua kali. Yakni dari Desa Pakisan tembus ke Desa Bontihing sepanjang 5 kilometer dikerjakan tahun 2017 lalu, jalan Desa Pakisan tembus Desa Tambakan sepanjang 4 kilometer di tahun 2016 dan sisanya 3,5 kilometer di poros Desa Pakisan, dituntaskan tahun ini.
Kepala Dinas PUPR Buleleng, Ketut Suparta Wijaya, mengatakan pihaknya menyebut sudah menganggarkan dana sekitar Rp 7 miliar untuk penuntasan perkerasan jalan di poros Pakisan. “Perkerasannya memang bertahap dan dicicil sejak tahun 2016 lalu, karena jalan terjal dan kerusakannya parah, tapi tahun ini kita tuntaskan sisanya,” ujar dia.
Perbaikan jalan poros Pakisan itu disebutnya tidak hanya perkerasan dengan hotmix, tetapi dimulai dari perbaikan pondasi dan senderan tepi jalan. Sehingga perbaiakn jalan di Desa Pakisan yang memiliki medan berat dan ekstrim dapat bertahan lebih lama.
Selain itu peningkatan jalandengan perkerasan hotmix, Suparta Wijaya juga sudah menyiapkan anggaran total Rp 44 miliar, untuk penanganan jalan sepanjang 45 kilometer di Buleleng. dalam pengerjaannya nanti akan ada sekitar 15 paket pekerjaan di 30 ruas jalan.
Sementara itu di Kabupaten Buleleng sendiri jalan yang masuk aset Pemerintah Kabupaten sepanjang 999,9 kilometer. Program perbaikan akses jalan di Buleleng sudah dilakukan sejak tahun 2012 silam secara bertahap. Dari total ruas jalan yang dikategorikan rusak, 96 persen di antaranya pada 2016 lalu sudah terselesaikan. Hanya saja saat ini Pemkab Buleleng masih memiliki PR untuk menuntaskan sisa sepanjang 122 kilometer jalan pedesaan yang ditingkatkan statusnya menjadi jalan kabupaten.
Suparta pun menjelaskan bahwa perkara jalan rusak di Buleleng tidak akan pernah habis. Karena dari total seribuan kilometer jalan yang ada, setiap tahunnya pasti ada yang mengalami penurunan kualitas yang memerlukan peremajaan.*k23
Tahun ini Pemkab Buleleng melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menganggarkan perkerasan jalan dengan hotmix sepanjang 3,5 kilometer. Sebelumnya, jalan Desa Pakisan yang tembus di Desa Tambakan, Kecamatan Kubutambahan sepanjang 12,5 kilometer. Kondisi jalan yang rusak parah dan jalur terjal itu membuat perbaikannya dilakukan secara bertahap. Sesuai dengan data Dinas PUPR perbaikan sebelumnya sudah dilakukan dua kali. Yakni dari Desa Pakisan tembus ke Desa Bontihing sepanjang 5 kilometer dikerjakan tahun 2017 lalu, jalan Desa Pakisan tembus Desa Tambakan sepanjang 4 kilometer di tahun 2016 dan sisanya 3,5 kilometer di poros Desa Pakisan, dituntaskan tahun ini.
Kepala Dinas PUPR Buleleng, Ketut Suparta Wijaya, mengatakan pihaknya menyebut sudah menganggarkan dana sekitar Rp 7 miliar untuk penuntasan perkerasan jalan di poros Pakisan. “Perkerasannya memang bertahap dan dicicil sejak tahun 2016 lalu, karena jalan terjal dan kerusakannya parah, tapi tahun ini kita tuntaskan sisanya,” ujar dia.
Perbaikan jalan poros Pakisan itu disebutnya tidak hanya perkerasan dengan hotmix, tetapi dimulai dari perbaikan pondasi dan senderan tepi jalan. Sehingga perbaiakn jalan di Desa Pakisan yang memiliki medan berat dan ekstrim dapat bertahan lebih lama.
Selain itu peningkatan jalandengan perkerasan hotmix, Suparta Wijaya juga sudah menyiapkan anggaran total Rp 44 miliar, untuk penanganan jalan sepanjang 45 kilometer di Buleleng. dalam pengerjaannya nanti akan ada sekitar 15 paket pekerjaan di 30 ruas jalan.
Sementara itu di Kabupaten Buleleng sendiri jalan yang masuk aset Pemerintah Kabupaten sepanjang 999,9 kilometer. Program perbaikan akses jalan di Buleleng sudah dilakukan sejak tahun 2012 silam secara bertahap. Dari total ruas jalan yang dikategorikan rusak, 96 persen di antaranya pada 2016 lalu sudah terselesaikan. Hanya saja saat ini Pemkab Buleleng masih memiliki PR untuk menuntaskan sisa sepanjang 122 kilometer jalan pedesaan yang ditingkatkan statusnya menjadi jalan kabupaten.
Suparta pun menjelaskan bahwa perkara jalan rusak di Buleleng tidak akan pernah habis. Karena dari total seribuan kilometer jalan yang ada, setiap tahunnya pasti ada yang mengalami penurunan kualitas yang memerlukan peremajaan.*k23
Komentar