Jembrana Bidik Juara
Prestasi atlet sepaktakraw Jembrana mundur dibandingkan daerah lainnya, karena saat ini terkendala dan krisis sarana lapangan.
DENPASAR, NusaBali
Sepaktakraw Jembrana bertekad mengembalikan kejayaaa pada Porprov Bali 2019 di Tabanan. Mereka bertekad meraih gelar juara umum pada multi event dua tahunan itu. Pada Porprov 2017 di Gianyar, prestasi atlet sepaktakraw Gumi Makepung ini terjun bebas, dengan hanya meraih 4 perunggu.
"Kami ingin meraih juara umum lagi di sepaktakraw dulu jadi langganan Jembrana di pentas Porprov," ungkap Ketua Persatuan Sepaktakrw Indonesia (PSI) Pengcab Jembrana, Wayan Susrawan di Denpasar, Minggu (25/2).
Menurut Susrawan, sebelumnya selalu juara umum, minimal dapat dua emas. Di Gianyar gagal dengan hanya 4 medali perunggu. Prestasi atlet sepaktakraw Jembrana mundur dibandingkan daerah lainnya, menurut Susrawan, saat ini terkendala sarana lapangan. Bagaimana berprestasi, kondisinya krisis lapangan.
" Di Jembrana hanya memiliki satu venue untuk tempat latihan sepaktakraw, yakni di Kelurahan Sangkar Agung," tandas Susrawan.
Bahkan, lokasi tempat latihannya mirip gedung serbaguna sekelas Gedung Aula. Padahal untuk sepaktakraw Kategori Double Tim pemainnya 9 orang, Kategori Tim yakni 12 orang, Kategori Beregu terdiri 5 orang, dan Doble Event 3 pemain.
"Bagaimana mau berprestasi, tempat latihan saja hanya ada satu. Itu menyusahkan kami di internal saat latihan," tutur Susrawan. Untuk itu, Susrawan berharap ada perbaikan gedung. Alangkah lebih baiknya pasilitas untuk gedung ditambah. Dengan adanya penambahan fasilitas, dia optimis semakin berprestasi.
Di lokasi tempat latihan itulah tempat mencetak atlet. Bagaimana mulai pembinaan, dan seterusnya. Seluruh tahapan dalam mematangkan atlet dilakukan di lokasi tempat latihan. Belum lagi perlakuan atlet putra dan putri sangat berbeda. Pertama soal tinggi net, itu harus menyesuikan dengan standar. Kalau untuk putri lebih pendek sedikit dibandingkan putranya. Dan, pada saat latihan tim pelatih sering membolak-balikknya tinggi net. Karena tempat lokasi latihan hanya ada satu tempat saja. Jadi, jelas waktu terbuang, karena terlalu lama menunggu saat game.
"Saat latihan tim putra, untuk atlet putri pasti menunggu. Begitu juga sebaliknya, itu kan memakan waktu. Jadi, tidak bisa fokus latihan karena giliran pakai tempat latihan," papar Susrawan.
Susrawan pun menegasan, jika ditambah lapangan tempat berlatih, pihanya optimistis Jembrana mampu meraih emas lebih banya. Sebab, potensi aset atlet luar biasa. sejak Porprov 2001, Jembrana langganaan juara umum. Di Buleleng meraih 2 emas, 2 perak dan 2 perunggu. *dek
Sepaktakraw Jembrana bertekad mengembalikan kejayaaa pada Porprov Bali 2019 di Tabanan. Mereka bertekad meraih gelar juara umum pada multi event dua tahunan itu. Pada Porprov 2017 di Gianyar, prestasi atlet sepaktakraw Gumi Makepung ini terjun bebas, dengan hanya meraih 4 perunggu.
"Kami ingin meraih juara umum lagi di sepaktakraw dulu jadi langganan Jembrana di pentas Porprov," ungkap Ketua Persatuan Sepaktakrw Indonesia (PSI) Pengcab Jembrana, Wayan Susrawan di Denpasar, Minggu (25/2).
Menurut Susrawan, sebelumnya selalu juara umum, minimal dapat dua emas. Di Gianyar gagal dengan hanya 4 medali perunggu. Prestasi atlet sepaktakraw Jembrana mundur dibandingkan daerah lainnya, menurut Susrawan, saat ini terkendala sarana lapangan. Bagaimana berprestasi, kondisinya krisis lapangan.
" Di Jembrana hanya memiliki satu venue untuk tempat latihan sepaktakraw, yakni di Kelurahan Sangkar Agung," tandas Susrawan.
Bahkan, lokasi tempat latihannya mirip gedung serbaguna sekelas Gedung Aula. Padahal untuk sepaktakraw Kategori Double Tim pemainnya 9 orang, Kategori Tim yakni 12 orang, Kategori Beregu terdiri 5 orang, dan Doble Event 3 pemain.
"Bagaimana mau berprestasi, tempat latihan saja hanya ada satu. Itu menyusahkan kami di internal saat latihan," tutur Susrawan. Untuk itu, Susrawan berharap ada perbaikan gedung. Alangkah lebih baiknya pasilitas untuk gedung ditambah. Dengan adanya penambahan fasilitas, dia optimis semakin berprestasi.
Di lokasi tempat latihan itulah tempat mencetak atlet. Bagaimana mulai pembinaan, dan seterusnya. Seluruh tahapan dalam mematangkan atlet dilakukan di lokasi tempat latihan. Belum lagi perlakuan atlet putra dan putri sangat berbeda. Pertama soal tinggi net, itu harus menyesuikan dengan standar. Kalau untuk putri lebih pendek sedikit dibandingkan putranya. Dan, pada saat latihan tim pelatih sering membolak-balikknya tinggi net. Karena tempat lokasi latihan hanya ada satu tempat saja. Jadi, jelas waktu terbuang, karena terlalu lama menunggu saat game.
"Saat latihan tim putra, untuk atlet putri pasti menunggu. Begitu juga sebaliknya, itu kan memakan waktu. Jadi, tidak bisa fokus latihan karena giliran pakai tempat latihan," papar Susrawan.
Susrawan pun menegasan, jika ditambah lapangan tempat berlatih, pihanya optimistis Jembrana mampu meraih emas lebih banya. Sebab, potensi aset atlet luar biasa. sejak Porprov 2001, Jembrana langganaan juara umum. Di Buleleng meraih 2 emas, 2 perak dan 2 perunggu. *dek
Komentar