Bangkai Harimau Digantung Jadi Tontonan
Seekor harimau diikat lalu digantung di rumah warga. Setelah itu, harimau Sumatera malang itu dijadikan tontonan masyarakat. Miris!
MANDAILING NATAL, NusaBali
Kejadian miris itu terjadi di Desa Bangkelang Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal (Madina) pada Minggu (4/3) pukul 07.49 WIB. "Sobat hijau, tindakan ini amatlah disesali sampai harus ada harimau Sumatera yang menjadi korban. Semoga pasca kejadian di Batang Natal ini, ada inisiatif operasi bersama penindakan hukum atas aktivitas illegal dalam kawasan hutan di sekitar lokasi tersebut," demikian twit akun resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Minggu (4/3) seperti dilansir detik.
Kasus bermula saat harimau itu memasuki rumah. Pada 2 bulan terakhir, terjadi konflik harimau dengan masyarakat di kawasan tersebut. Satwa langka tersebut memasuki lahan perladangan dan dilaporkan 1 orang terluka. "Berdasarkan surat Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut kepada Kapolda Sumut disebutkan terdapat indikasi adanya provokator dan kepentingan lain yang memanfaatkan keresahan masyarakat setempat," ujarnya.
Indikasi tersebut adalah adanya pemaksaan kepada tim penanganan konflik satwa dari Balai Taman Nasional Batang Gadis (BTNBG) dan BBKSDA Sumut untuk menandatangani surat agar menyerahkan penyelesaian konflik satwa liar tersebut kepada masyarakat. "Saat ini tim BTNBG dan BBKSDA Sumut tengah melakukan proses otopsi di kantor Polres Madina. Setelah otopsi, direncanakan hari ini juga jasad harimau akan langsung dimusnahkan melalui pembakaran, dikubur dan dicor serta dibuatkan berita acaranya," pungkasnya.
Belum diketahui bagaimana kronologi warga bisa menemukan harimau ini. “Terimakasih BKSDA Madina, Dinas Kehutanan dan TNBG Madina atas kemampuan kalian Harimau Sumatera ini akhirnya terbunuh. Mudah2an tidak ada pihak manapun yang menuntut atas kejadian ini, terutama pihak yang menandatangani surat dibawah ini," tulis Magapress Madina II seperti dilansir kompas.
Selain foto harimau mati, beredar juga foto selembar surat bermaterai yang ditandatangani staf dan petinggi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara di Madina yang menyatakan bahwa mereka tidak akan mempermasalahkan jika warga membunuh harimau yang meresahkan mereka selama sebulan terakhir.*
Kasus bermula saat harimau itu memasuki rumah. Pada 2 bulan terakhir, terjadi konflik harimau dengan masyarakat di kawasan tersebut. Satwa langka tersebut memasuki lahan perladangan dan dilaporkan 1 orang terluka. "Berdasarkan surat Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut kepada Kapolda Sumut disebutkan terdapat indikasi adanya provokator dan kepentingan lain yang memanfaatkan keresahan masyarakat setempat," ujarnya.
Indikasi tersebut adalah adanya pemaksaan kepada tim penanganan konflik satwa dari Balai Taman Nasional Batang Gadis (BTNBG) dan BBKSDA Sumut untuk menandatangani surat agar menyerahkan penyelesaian konflik satwa liar tersebut kepada masyarakat. "Saat ini tim BTNBG dan BBKSDA Sumut tengah melakukan proses otopsi di kantor Polres Madina. Setelah otopsi, direncanakan hari ini juga jasad harimau akan langsung dimusnahkan melalui pembakaran, dikubur dan dicor serta dibuatkan berita acaranya," pungkasnya.
Belum diketahui bagaimana kronologi warga bisa menemukan harimau ini. “Terimakasih BKSDA Madina, Dinas Kehutanan dan TNBG Madina atas kemampuan kalian Harimau Sumatera ini akhirnya terbunuh. Mudah2an tidak ada pihak manapun yang menuntut atas kejadian ini, terutama pihak yang menandatangani surat dibawah ini," tulis Magapress Madina II seperti dilansir kompas.
Selain foto harimau mati, beredar juga foto selembar surat bermaterai yang ditandatangani staf dan petinggi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara di Madina yang menyatakan bahwa mereka tidak akan mempermasalahkan jika warga membunuh harimau yang meresahkan mereka selama sebulan terakhir.*
Komentar