Tangis Iringi Kremasi Pendiri Matahari Department Store
Tangis dari keluarga inti dan kerabat mengiringi jenazah Hari Darmawan yang juga pendiri Matahari Department Store saat dimasukkan dalam liang Krematorium Centre Mumbul Jalan By Pass Ngurah Rai, Nusa Dua, Rabu (14/3) pukul 12.36 Wita.
MANGUPURA, NusaBali
"Kami bersyukur, prosesi kremasi jenazah Hari dapat berjalan sesuai dengan rencana," kata Sularelawan Kegiatan Acara, Martinus Parera, saat ditemui di Jimbaran, Kabupaten Badung, kemarin.Dalam prose s kremasi jenazah tersebut, tampak hadir keluarga inti mendiang/almarhum, kerabat dari luar daerah di Pulau Bali, karyawan Matahari Department Store dan rekan kerja maupun teman dekatnya.
Sebelum prosesi kremasi dilakukan, pukul 11.00 dilakukan kegiatan doa penguatan atas kepergian mendiang dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat oleh Vik. Ardian A. Santosa yang mengiringi rangkaian acara tersebut.Setelah itu, dilakukan prosesi penaburan bunga yang dilakukan keluarga inti mendiang dan dilanjutkan keluarga lainnya sebagai tanda penghormatan dan doa menuju rumah Tuhan (Bapak di Sorga).
Selanjutnya, dilakukan prosesi foto keluarga inti di dekat peti jenazah Hari Darmawan, lalu doa sebelum dilakukan kremasi oleh keluarga inti dan jenazah pun dimasukkan ke dalam tempat kremasi Pukul 12.36 Wita. Suasana haru pun mulai terlihat saat ada tangis dari keluarga inti dan kerabat mendiang. "Sebelum dilakukan kremasi di Mumbul ini, keluarga besar mendiang beserta kerabat melakukan doa pemberangkatan jenazah di rumah duka Kertha Semadi, Jalan Cargo Permai Denpasar," katanya.
Sementara itu, perwakilan pihak keluarga, Roy Nicholas Mandey menambahkan, abu jenazah usia kremasi, akan disimpan dulu oleh pihak keluarga. Hal ini untuk menghormati umat Hindu yang tengah Melasti, sehingga melarung abu jenazah tidak dilakukan langsung usai kremasi. Mengingat juga, hampir seluruh pantai di Bali digunakan sebagai tempat Melasti kemarin. “Dikhawatirkan karena terlalu ramai hari ini pantainya, jadi abunya disimpan dulu, hingga dibuatkan satu acara tersendiri,” katanya.
Begitu juga pantai yang akan dijadikan tempat untuk melarung abu jenazah masih belum ditentukan. “Kami juga masih melihat pantai mana yang tepat. Belum ditentukan, sehingga melarung waktunya tidaklangsung setelah kremasi” tandasnya. *ant, ind
"Kami bersyukur, prosesi kremasi jenazah Hari dapat berjalan sesuai dengan rencana," kata Sularelawan Kegiatan Acara, Martinus Parera, saat ditemui di Jimbaran, Kabupaten Badung, kemarin.Dalam prose s kremasi jenazah tersebut, tampak hadir keluarga inti mendiang/almarhum, kerabat dari luar daerah di Pulau Bali, karyawan Matahari Department Store dan rekan kerja maupun teman dekatnya.
Sebelum prosesi kremasi dilakukan, pukul 11.00 dilakukan kegiatan doa penguatan atas kepergian mendiang dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat oleh Vik. Ardian A. Santosa yang mengiringi rangkaian acara tersebut.Setelah itu, dilakukan prosesi penaburan bunga yang dilakukan keluarga inti mendiang dan dilanjutkan keluarga lainnya sebagai tanda penghormatan dan doa menuju rumah Tuhan (Bapak di Sorga).
Selanjutnya, dilakukan prosesi foto keluarga inti di dekat peti jenazah Hari Darmawan, lalu doa sebelum dilakukan kremasi oleh keluarga inti dan jenazah pun dimasukkan ke dalam tempat kremasi Pukul 12.36 Wita. Suasana haru pun mulai terlihat saat ada tangis dari keluarga inti dan kerabat mendiang. "Sebelum dilakukan kremasi di Mumbul ini, keluarga besar mendiang beserta kerabat melakukan doa pemberangkatan jenazah di rumah duka Kertha Semadi, Jalan Cargo Permai Denpasar," katanya.
Sementara itu, perwakilan pihak keluarga, Roy Nicholas Mandey menambahkan, abu jenazah usia kremasi, akan disimpan dulu oleh pihak keluarga. Hal ini untuk menghormati umat Hindu yang tengah Melasti, sehingga melarung abu jenazah tidak dilakukan langsung usai kremasi. Mengingat juga, hampir seluruh pantai di Bali digunakan sebagai tempat Melasti kemarin. “Dikhawatirkan karena terlalu ramai hari ini pantainya, jadi abunya disimpan dulu, hingga dibuatkan satu acara tersendiri,” katanya.
Begitu juga pantai yang akan dijadikan tempat untuk melarung abu jenazah masih belum ditentukan. “Kami juga masih melihat pantai mana yang tepat. Belum ditentukan, sehingga melarung waktunya tidaklangsung setelah kremasi” tandasnya. *ant, ind
Komentar