Zidane Tepis Memori Indah
Real Madrid dan Juventus kembali betemu di peremptfinal Liga Champions. Pelatih Madrid Zinedine Zidane emosional, tapi akan melupakan memori indah bersama Juventus, klub yang pernah dibelanya.
Madrid-Juventus di Liga Champions
MADRID, NusaBali
Dalam undian di markas UEFA, di Nyon, Jumat (16/3) lalu, Juve menjamu Madrid lebih dulu pada 3 April. Lalu di leg kedua, gantian Los Blancos tuan rumah pada 11 April.
Pertemuan Madrid dan Juventus itu menjadi yang keempat dalam empat musim. Terakhir pada final 2016/17 saat Madrid keluar sebagai juara usai mengalahkan Juve 4-1 di Cardiff, Wales.
Bagi Zidane, Juve punya arti penting. Pelatih asal Prancis ini pernauh menghabiskan lima tahun kariernya sebagai pemain berkostum Bianconeri dengan dua Scudetto, sebelum hijrah ke Madrid pada 2002.
"Saya melihat Juve setangguh musim lalu, selalu kompetitif. Pertandingan akan sulit, 50-50. Mereka adalah lawan yang hebat, tapi di fase ini semuanya tangguh," kata Zidane di ESPNFC.
"Saya pernah bermain di sana lima tahun, dan Juventus klub yang penting untuk karier saya. Saya sesungguhnya lebih suka menghindari mereka, untuk banyak alasan,"kata Zidane.
Sementara itu pemain Madrid Lucas Vazquez mengungkit kenangan manis atas Juve musim lalu. Laga final itu menjadi pertemuan terakhir Madrid kontra Juve.
"Kami semua memiliki kenangan spesial akan pertandingan tersebut dan mari berharap kami bisa menambahkan kenangan serupa dalam duel kali ini."
Vasquez menegaskan, akan berusaha semaksimal mungkin demi para suporter Madrid. Ia dan timnya akan berusaha lolos dan jika berusaha bersama-sama, itu bisa terwujud.
Sebelum kekalahan di Cardiff, Juve pernah mendepak Madrid dalam dua leg di semifinal 2014/15. Ketika itu, Juve menang 2-1 di Turin, sebelum menahan El Real 1-1 di Santiago Bernabeu. Namun di final Juve dikalahkan Barcelona 3-1, di Stadion Olimpiade, Berlin, Jerman. *
Komentar