ATM Diblokir, Para Nasabah Pun Datangi Kantor BRI
Satu ATM BRI di Wilayah Karangasem Kena Skimming
DENPASAR, NusaBali
Ratusan nasabah ramai-ramai mendatangi kantor wilayah, kantor cabang, dan kantor layanan BRI di Denpasar, Selasa (27/3). Kedatangan mereka untuk melakukan registrasi ulang, menyusul pemblokiran kartu ATM BRI sejak tiga hari terakhir.
Data di lapangan, nasabah antara lain meluber di Kantor Wilayah dan Kantor Cabang BRI Renon, Denpasar Selatan. Para nasabah mendatangi BRI setelah mendapat informasi via SMS, Senin (26/3), bahwa mereka wajib melakukan registrasi ulang untuk mengaktifkan kembali kartu ATM-nya.
“Sebelumnya, kartu ATM saya tidak bisa diaktifkan alias diblokir,” ungkap Eric, salah seorang nasabah yang kemarin antre di Kantor Wilayah BRI Renon yang posisinya menyantu dengan Kantor Cabang BRI Renon.
Mahasiswa Universitas Mahasaraswati Denpasar ini mengaku sempat bingung karena kartu ATM diblokir, sehingga dia tidak bisa melakukan transaksi di bilik ATM, Minggu (25/3) lalu. Sehari kemudian, ada SMS dari BRI yang memintanya agar melakukan registrasi ulang. Itu sebabnya, Eric bersama ratusan nasabah lainnya antre untuk registrasi ulang di Kantor BRI Cabang Renon, Selasa kemarin. “Saya sudah antre sejak pagi pukul 09.00 Wita,” cerita Eric.
Paparan senada disampaikan Kadek Santika, nasabah BRI asal Buleleng. Santika mengaku bingung dengan informasi harus lakukan registrasi ulang untuk mengangatifkan kembali ATM-nya. “Saya tak tahu apa masalahnya. Mungkin saja karena kasus skimming (pencurian data nasabah, Red) itu,” jelas Santika.
Santika sendiri mengaku tidak mendapat informasi melalui SMS soal registrasi ulang ini. Dia justru mendapat informasi dari nasabah BRI lainnya. Menurut Santika, dari dua Kantor BRI yang dia datangi, semuanya dipenuhi nasabah yang hendak registrasi ulang, yakni Kantor BRI di Jalan Gatot Subroto Denpasar dan Kantor BRI di Jalan Gajah Mada Denpasar.
“Informasinya, semua Kantor BRI bisa melayani registrasi ulang,” ujar Santika. Namun kenyataannya, kata Santika, Kantor Cabang BNI Renon juga penuh dengan nasabah yang antre untuk registrasi ulang. Demikian pula Kantor Wilayah BRI. “Sampai sekarang saya belum dapat layanan registrasi. Rencananya, besok (hari ini) saya akan datang lagi,” keluh Santika, Selasa kemarin.
Pantauan NusaBali, ratusan nasabah tampak meluber hingga memenuhi Aula Layanan Nasabah Kantor Wilayah BRI Renon. Mereka sudah berdatangan sejak buka kantor, Selasa pagi pukul 07.00 Wita. Para nasabah yang lakukan registrasi ulang mendapatkan formulir untuk diisi, sebelum proses pengaktifkan kembali ATM mereka. Untuk proses pengatifan ATM itulah mereka harus menunggu berjam-jam.
Hingga siang pukul 14.30 Wita, ratusan nasabah tampak masih antre menunggu layanan registrasi ulang. Kalangan nasabah mengaku terpaksa harus menunda aktivitas lainnya, demi mengurus registrasi ulang agar kartu ATM mereka bisa aktif kembali. Dari nomor antrian yang ada, jumlah nasabah yang antre mencapai 600 orang.
Sayangnya, pihak BRI enggan memberikan penjelasan soal pemblokiran kartu ATM dan registrasi ulang tersebut. Saat coba melakukan konfirmasi dengan pihak Kantor Wilayah BRI Renon, NusaBali diminta mengajukan surat permohonan wawancara. “Bukan tidak mau melayani, tidak mau memberi keterangan. Tapi, memang demikian prosedurnya,” ujar seorang Satpam di Kantor Wilayah BRI Renon, Ida Bagus Ketut Sudiarsa.
Seedangkan Humas Kantor Wilayah BRI Renon, Ni Made Rusmiati, menyatakan pihaknya memang tidak punya kewenangan untuk memberi penjelasan atau tanggapan terhadap registrasi ulang nasabah terkait pemblokiran kartu ATMnya. “Itu pusat yang punya kewenangan memberi penjelasan,” elak Made Rusmiati.
Menurut Rusmiati, hal tersebut sudah dia konfirmasi kepada pimpinan. “Kami tidak berhak memberi keterangan. Kecuali ada releasse nanti, barulah kami berani sampaikan. Kami mohon maaf,” dalih Rusmiati.
Sementara itu, ATM BRI di Banjar Amed, Desa Purwekerti, Kecamatan Abang, Karangasem diduga telah dipasangi skimming. Pasalnya, di ATM ini ditemukan kamera mencurigakan. Kepala Cabang BRI Amlapura, I Gede Dianarta, mengatakan dugaan ATM di Banjar Amed dipasangi skimming baru ketahuan, Senin (19/3).
Hanya saja, kata Gede Dianarta, tidak ada nasabah yang jadi korban. Guna mencegah jatuhnya korban kejahatan, maka pihak BRI mengirim SMS blast atau SMS notifikasi. Intinya, nasabah yang dapat SMS dananya diblokir agar tidak bisa ditarik melalui ATM. Bagi nasabah yang dapat SMS blast, mereka wajib mengganti kartu ATM-nya dan ini akan dilayani Senin-Minggu depan.
"Para nasabah yang dapat SMS blast, mesti mengganti kartu ATM-nya di Kantor BRI terdekat, pelayanan dibuka Senin hingga Minggu secara gratis," jelas Dianarta saaat dikonfirmasi NusaBali di Amlapura, Selasa kemarin.
Disinggung soal berapa banyak nasabah BRI yang dapat SMS dan dananya diblokir, Dianarta belum bisa menghitungnya. "Kan pelayanan terus berjalan. Nasabah yang merasa dananya diblokir, silakan datang ke Kantor BRI terdekat untuk mengganti kartu ATM," tandas Dianarta.
Sedangkan bagi nasabah BRI yang tidak dapat SMS blast, menurut Dianarta, mereka aman uangnya dan tidak perlu mengganti kartu ATM. Hingga Selasa kemarin, pelayanan nasabah BRI di seluruh 9 Kantor Cabang Unit di Karangasem masih berjalan normal, yakni Kubu, Menanga, Padangbai, Selat, Sidemen, Subagan, Manggis, Abang dan Bebandem, serta Kantor Cabang BRI Amlapura. *k17,k16
Ratusan nasabah ramai-ramai mendatangi kantor wilayah, kantor cabang, dan kantor layanan BRI di Denpasar, Selasa (27/3). Kedatangan mereka untuk melakukan registrasi ulang, menyusul pemblokiran kartu ATM BRI sejak tiga hari terakhir.
Data di lapangan, nasabah antara lain meluber di Kantor Wilayah dan Kantor Cabang BRI Renon, Denpasar Selatan. Para nasabah mendatangi BRI setelah mendapat informasi via SMS, Senin (26/3), bahwa mereka wajib melakukan registrasi ulang untuk mengaktifkan kembali kartu ATM-nya.
“Sebelumnya, kartu ATM saya tidak bisa diaktifkan alias diblokir,” ungkap Eric, salah seorang nasabah yang kemarin antre di Kantor Wilayah BRI Renon yang posisinya menyantu dengan Kantor Cabang BRI Renon.
Mahasiswa Universitas Mahasaraswati Denpasar ini mengaku sempat bingung karena kartu ATM diblokir, sehingga dia tidak bisa melakukan transaksi di bilik ATM, Minggu (25/3) lalu. Sehari kemudian, ada SMS dari BRI yang memintanya agar melakukan registrasi ulang. Itu sebabnya, Eric bersama ratusan nasabah lainnya antre untuk registrasi ulang di Kantor BRI Cabang Renon, Selasa kemarin. “Saya sudah antre sejak pagi pukul 09.00 Wita,” cerita Eric.
Paparan senada disampaikan Kadek Santika, nasabah BRI asal Buleleng. Santika mengaku bingung dengan informasi harus lakukan registrasi ulang untuk mengangatifkan kembali ATM-nya. “Saya tak tahu apa masalahnya. Mungkin saja karena kasus skimming (pencurian data nasabah, Red) itu,” jelas Santika.
Santika sendiri mengaku tidak mendapat informasi melalui SMS soal registrasi ulang ini. Dia justru mendapat informasi dari nasabah BRI lainnya. Menurut Santika, dari dua Kantor BRI yang dia datangi, semuanya dipenuhi nasabah yang hendak registrasi ulang, yakni Kantor BRI di Jalan Gatot Subroto Denpasar dan Kantor BRI di Jalan Gajah Mada Denpasar.
“Informasinya, semua Kantor BRI bisa melayani registrasi ulang,” ujar Santika. Namun kenyataannya, kata Santika, Kantor Cabang BNI Renon juga penuh dengan nasabah yang antre untuk registrasi ulang. Demikian pula Kantor Wilayah BRI. “Sampai sekarang saya belum dapat layanan registrasi. Rencananya, besok (hari ini) saya akan datang lagi,” keluh Santika, Selasa kemarin.
Pantauan NusaBali, ratusan nasabah tampak meluber hingga memenuhi Aula Layanan Nasabah Kantor Wilayah BRI Renon. Mereka sudah berdatangan sejak buka kantor, Selasa pagi pukul 07.00 Wita. Para nasabah yang lakukan registrasi ulang mendapatkan formulir untuk diisi, sebelum proses pengaktifkan kembali ATM mereka. Untuk proses pengatifan ATM itulah mereka harus menunggu berjam-jam.
Hingga siang pukul 14.30 Wita, ratusan nasabah tampak masih antre menunggu layanan registrasi ulang. Kalangan nasabah mengaku terpaksa harus menunda aktivitas lainnya, demi mengurus registrasi ulang agar kartu ATM mereka bisa aktif kembali. Dari nomor antrian yang ada, jumlah nasabah yang antre mencapai 600 orang.
Sayangnya, pihak BRI enggan memberikan penjelasan soal pemblokiran kartu ATM dan registrasi ulang tersebut. Saat coba melakukan konfirmasi dengan pihak Kantor Wilayah BRI Renon, NusaBali diminta mengajukan surat permohonan wawancara. “Bukan tidak mau melayani, tidak mau memberi keterangan. Tapi, memang demikian prosedurnya,” ujar seorang Satpam di Kantor Wilayah BRI Renon, Ida Bagus Ketut Sudiarsa.
Seedangkan Humas Kantor Wilayah BRI Renon, Ni Made Rusmiati, menyatakan pihaknya memang tidak punya kewenangan untuk memberi penjelasan atau tanggapan terhadap registrasi ulang nasabah terkait pemblokiran kartu ATMnya. “Itu pusat yang punya kewenangan memberi penjelasan,” elak Made Rusmiati.
Menurut Rusmiati, hal tersebut sudah dia konfirmasi kepada pimpinan. “Kami tidak berhak memberi keterangan. Kecuali ada releasse nanti, barulah kami berani sampaikan. Kami mohon maaf,” dalih Rusmiati.
Sementara itu, ATM BRI di Banjar Amed, Desa Purwekerti, Kecamatan Abang, Karangasem diduga telah dipasangi skimming. Pasalnya, di ATM ini ditemukan kamera mencurigakan. Kepala Cabang BRI Amlapura, I Gede Dianarta, mengatakan dugaan ATM di Banjar Amed dipasangi skimming baru ketahuan, Senin (19/3).
Hanya saja, kata Gede Dianarta, tidak ada nasabah yang jadi korban. Guna mencegah jatuhnya korban kejahatan, maka pihak BRI mengirim SMS blast atau SMS notifikasi. Intinya, nasabah yang dapat SMS dananya diblokir agar tidak bisa ditarik melalui ATM. Bagi nasabah yang dapat SMS blast, mereka wajib mengganti kartu ATM-nya dan ini akan dilayani Senin-Minggu depan.
"Para nasabah yang dapat SMS blast, mesti mengganti kartu ATM-nya di Kantor BRI terdekat, pelayanan dibuka Senin hingga Minggu secara gratis," jelas Dianarta saaat dikonfirmasi NusaBali di Amlapura, Selasa kemarin.
Disinggung soal berapa banyak nasabah BRI yang dapat SMS dan dananya diblokir, Dianarta belum bisa menghitungnya. "Kan pelayanan terus berjalan. Nasabah yang merasa dananya diblokir, silakan datang ke Kantor BRI terdekat untuk mengganti kartu ATM," tandas Dianarta.
Sedangkan bagi nasabah BRI yang tidak dapat SMS blast, menurut Dianarta, mereka aman uangnya dan tidak perlu mengganti kartu ATM. Hingga Selasa kemarin, pelayanan nasabah BRI di seluruh 9 Kantor Cabang Unit di Karangasem masih berjalan normal, yakni Kubu, Menanga, Padangbai, Selat, Sidemen, Subagan, Manggis, Abang dan Bebandem, serta Kantor Cabang BRI Amlapura. *k17,k16
Komentar