Clean Seminyak Masadu soal Sampah Pantai ke DPRD Badung
Ketua DPRD Badung I Putu Parwata menerima audiensi Clean Seminyak, yang merupakan perkumpulan pengusaha di Seminyak, Kecamatan Kuta, Selasa (17/4).
MANGUPURA, NusaBali
Kepada Parwata, Clean Seminyak menyampaikan permasalahan terkait sampah di kawasan pesisir pantai.Clean Seminyak beranggotakan delapan hotel dan satu restoran, yakni, The Oberoi Hotel, Ku De Ta Restaurant, The Seminyak Hotel, The Legian Hotel, The Samaya Hotel, Alila Hotel, Potato Head Restaurant, W Hotel, dan Peppers Sentosa. Ketua Clean Seminyak Ketut Mudi mengatakan, pada akhir dan awal tahun Badung selalu bermasalah dengan tumpukan sampah di sepanjang pantai. Bahkan, sampah pantai bisa mencapai 142 truk dalam satu setengah bulan.
“Maka dari itu, kami mengadu memohon untuk dicarikan solusi ke pimpinan Dewan Badung sebagai bentuk kepedulian kami terhadap kebersihan pantai,” ujarnya didampingi sejumlah anggota.Selama ini, kata Ketut Mudi, pihaknya memiliki 10 orang pekerja untuk membersihkan sampah sehari-hari dengan dibayar urunan. Pihaknya kewalahan menangani sampah tersebut. “Kami juga kan terhalang di peralatan seperti loader. Kalau mau menyewa, kami bingung harus sewa di mana,” ungkapnya.
Sekretaris Clean Seminyak I Gusti A Sri Irawati menambahkan, dari pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Badung memang sudah membantu membersihkan sampah pantai. Namun belum bisa menuntaskan permasalahan sampah tersebut.
“Selama ini Dinas LHK kan selalu menangani dari selatan dulu. Sebelum tuntas ke utara petugas sudah kewalahan karena kebanyakan. Jadi sampah yang di utara tidak tertangani. Kadang wisatawan yang kami ajak ikut berpartisipasi membersihkan sampah pantai,” jelasnya.
Selain sampah, lanjutnya, juga mengalami permasalahan di limbah saat musim kemarau yang sampai saat ini belum tertangani. “Banyak warga yang membuang limbah rumah tangga ke laut. Beberapa waktu lalu bahkan kami dikomplain wisatawan yang gatal-gatal saat mandi di laut. Kami mohon juga bantuan pemerintah untuk hal itu,” paparnya.
Menanggapi aspirasi yang masuk, Putu Parwata menyambut baik kedatangan Clean Seminyak tersebut. Parwata mengatakan, merupakan bagian dari tugas pemerintah menjaga kebersihan pantai di Badung sebagai daerah pariwisata dunia. “Ini bagus, kritikan yang sangat membangun sebagai bentuk evaluasi bagi kami. Petitenget adalah kontribusi terbesar PHR Badung. Jadi harus benar-benar dijaga. Pariwisata ini merupakan skala prioritas,” ujarnya.
Parwata pun langsung memerintahkan pihak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Badung yang hadir saat itu agar menyiapkan anggaran pengadaan beach cleaner minimal 10 unit, loader minimal 5 unit, dan truk pengangkut sampah minimal 10 unit. “Tahun 2019 ini harus tuntas. Pemerintah harus cerdas mengatur uang mana yang menjadi prioritas. Tunjukkan kepada masyarakat bahwa kita peduli terhadap kebersihan pantai. Sehingga, jangan ada keluhan terhadap sampah lagi. Kita kan daerah wisata dunia,” tegasnya. *asa
Kepada Parwata, Clean Seminyak menyampaikan permasalahan terkait sampah di kawasan pesisir pantai.Clean Seminyak beranggotakan delapan hotel dan satu restoran, yakni, The Oberoi Hotel, Ku De Ta Restaurant, The Seminyak Hotel, The Legian Hotel, The Samaya Hotel, Alila Hotel, Potato Head Restaurant, W Hotel, dan Peppers Sentosa. Ketua Clean Seminyak Ketut Mudi mengatakan, pada akhir dan awal tahun Badung selalu bermasalah dengan tumpukan sampah di sepanjang pantai. Bahkan, sampah pantai bisa mencapai 142 truk dalam satu setengah bulan.
“Maka dari itu, kami mengadu memohon untuk dicarikan solusi ke pimpinan Dewan Badung sebagai bentuk kepedulian kami terhadap kebersihan pantai,” ujarnya didampingi sejumlah anggota.Selama ini, kata Ketut Mudi, pihaknya memiliki 10 orang pekerja untuk membersihkan sampah sehari-hari dengan dibayar urunan. Pihaknya kewalahan menangani sampah tersebut. “Kami juga kan terhalang di peralatan seperti loader. Kalau mau menyewa, kami bingung harus sewa di mana,” ungkapnya.
Sekretaris Clean Seminyak I Gusti A Sri Irawati menambahkan, dari pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Badung memang sudah membantu membersihkan sampah pantai. Namun belum bisa menuntaskan permasalahan sampah tersebut.
“Selama ini Dinas LHK kan selalu menangani dari selatan dulu. Sebelum tuntas ke utara petugas sudah kewalahan karena kebanyakan. Jadi sampah yang di utara tidak tertangani. Kadang wisatawan yang kami ajak ikut berpartisipasi membersihkan sampah pantai,” jelasnya.
Selain sampah, lanjutnya, juga mengalami permasalahan di limbah saat musim kemarau yang sampai saat ini belum tertangani. “Banyak warga yang membuang limbah rumah tangga ke laut. Beberapa waktu lalu bahkan kami dikomplain wisatawan yang gatal-gatal saat mandi di laut. Kami mohon juga bantuan pemerintah untuk hal itu,” paparnya.
Menanggapi aspirasi yang masuk, Putu Parwata menyambut baik kedatangan Clean Seminyak tersebut. Parwata mengatakan, merupakan bagian dari tugas pemerintah menjaga kebersihan pantai di Badung sebagai daerah pariwisata dunia. “Ini bagus, kritikan yang sangat membangun sebagai bentuk evaluasi bagi kami. Petitenget adalah kontribusi terbesar PHR Badung. Jadi harus benar-benar dijaga. Pariwisata ini merupakan skala prioritas,” ujarnya.
Parwata pun langsung memerintahkan pihak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Badung yang hadir saat itu agar menyiapkan anggaran pengadaan beach cleaner minimal 10 unit, loader minimal 5 unit, dan truk pengangkut sampah minimal 10 unit. “Tahun 2019 ini harus tuntas. Pemerintah harus cerdas mengatur uang mana yang menjadi prioritas. Tunjukkan kepada masyarakat bahwa kita peduli terhadap kebersihan pantai. Sehingga, jangan ada keluhan terhadap sampah lagi. Kita kan daerah wisata dunia,” tegasnya. *asa
Komentar