3 Pasangan Serasi Terima Hadiah Hari Kartini
Tiga pasangan serasi terima hadiah sebagai pasangan serasi mengikuti Apel Hari RA Kartini, di Lapangan Tanah Aron, Jalan Ngurah Rai Amlapura, Sabtu (21/4).
AMLAPURA, NusaBali
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri selaku Pembina Upacara Hari Kartini, menyematkan penghargaan itu.Penghargaan diberikan melalui penilaian spontan selama Hari Kartini berlangsung, bertujuan agar semangat juang kepahlawanan RA Kartini, diwariskan kepada ke generasi masa kini. Sehingga bisa lebih memotivasi jalannya pembangunan di segala bidang.
Tiga pasangan serasi yang menerima trofi dari Bupati Karangasem, yakni pasangan AKP I Made Budiarsa bersama Nyonya Budiarsa dari Polres Karangasem, pasangan I Made Hadi Susila (Kabag Ekonomi Setdakab Karangasem) bersama Nyonya Erly Hadi Susila, dan pasangan I Gusti Nyoman Darsana (Camat Abang) bersama Nyonya Gusti Nyoman Darsana.
Penghargaan diberikan, kata Bupati Mas Sumatri setidaknya mengingatkan kepada kaum perempuan agar tetap tegar menghadapi tantangan, dan konsisten mendukung sang suami dalam berkarier. "Tanpa dukungan seorang wanita, karier sang suami, belum tentu mulus dan lancar. Itulah semangat pahlawan RA Kartini, perlu digaungkan di hati sanubari ibu-ibu," pinta Bupati Mas Sumatri.
Setidaknya, lanjut Bupati Mas Sumatri, semangat juang RA Kartini, bisa mengakar di setiap keluarga. Di mana, keluarga tidak membeda-bedakan hak dan kewajiban anak-anaknya. Semua anak wajib menikmati pendidikan, perlindungan, kasih sayang, dan perhatian yang sama.
"Itulah semangat juang emansipasi wanita diperjuangkan RA Kartini. Maka dari itu, bapak dan ibu sebagai pemimpin keluarga, agar memberikan hak yang sama kepada anak-anaknya, tanpa membeda-bedakan jenis kelamin," pintanya.
Dalam apel Hari RA Kartini dihadiri Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa, tokoh Karangasem I Gusti Made Tusan, dan segenap pimpinan OPD se-Karangasem. Walau, kata Bupati Mas Sumatri, Hari Kartini setiap tahun dirayakan, tetapi semangat kaum perempuan, kemajuan dialami kaum perempuan, selayaknya terus ada peningkatan.
Seorang ibu, katanya, bukanlah tugasnya sekadar mengurus rumah, mengasuh anak, lebih penting lagi adalah mengawali memberikan pendidikan berbahasa, pendidikan moral, melatih pertumbuhan fisik yang lebih baik. Kesemuanya itu, kaum ibu yang pertama memberikan jalan, anak-anaknya sebagai penerus. "Maka dari itu, RA Kartini boleh saja tiada dari muka bumi ini, tetapi api semangat kepahlawanan tidak pernah pudar, sejak 21 April 1879," katanya. *k16
Tiga pasangan serasi yang menerima trofi dari Bupati Karangasem, yakni pasangan AKP I Made Budiarsa bersama Nyonya Budiarsa dari Polres Karangasem, pasangan I Made Hadi Susila (Kabag Ekonomi Setdakab Karangasem) bersama Nyonya Erly Hadi Susila, dan pasangan I Gusti Nyoman Darsana (Camat Abang) bersama Nyonya Gusti Nyoman Darsana.
Penghargaan diberikan, kata Bupati Mas Sumatri setidaknya mengingatkan kepada kaum perempuan agar tetap tegar menghadapi tantangan, dan konsisten mendukung sang suami dalam berkarier. "Tanpa dukungan seorang wanita, karier sang suami, belum tentu mulus dan lancar. Itulah semangat pahlawan RA Kartini, perlu digaungkan di hati sanubari ibu-ibu," pinta Bupati Mas Sumatri.
Setidaknya, lanjut Bupati Mas Sumatri, semangat juang RA Kartini, bisa mengakar di setiap keluarga. Di mana, keluarga tidak membeda-bedakan hak dan kewajiban anak-anaknya. Semua anak wajib menikmati pendidikan, perlindungan, kasih sayang, dan perhatian yang sama.
"Itulah semangat juang emansipasi wanita diperjuangkan RA Kartini. Maka dari itu, bapak dan ibu sebagai pemimpin keluarga, agar memberikan hak yang sama kepada anak-anaknya, tanpa membeda-bedakan jenis kelamin," pintanya.
Dalam apel Hari RA Kartini dihadiri Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa, tokoh Karangasem I Gusti Made Tusan, dan segenap pimpinan OPD se-Karangasem. Walau, kata Bupati Mas Sumatri, Hari Kartini setiap tahun dirayakan, tetapi semangat kaum perempuan, kemajuan dialami kaum perempuan, selayaknya terus ada peningkatan.
Seorang ibu, katanya, bukanlah tugasnya sekadar mengurus rumah, mengasuh anak, lebih penting lagi adalah mengawali memberikan pendidikan berbahasa, pendidikan moral, melatih pertumbuhan fisik yang lebih baik. Kesemuanya itu, kaum ibu yang pertama memberikan jalan, anak-anaknya sebagai penerus. "Maka dari itu, RA Kartini boleh saja tiada dari muka bumi ini, tetapi api semangat kepahlawanan tidak pernah pudar, sejak 21 April 1879," katanya. *k16
Komentar