'Maradona Indonesia' Zulkarnain Lubis Meninggal Dunia
Sepakbola Indonesia berduka. Zulkarnain Lubis, legenda sepakbola era 1980-an yang dijuluki Maradona dari Indonesia, meninggal dunia.
JAKARTA, NusaBali
Zulkarnain tutup usia pada Jumat (11/5/2018), di Pali, Sumatera Selatan, akibat serangan jantung. Dia mengembuskan nafas terakhirnya pada pukul 07.45 WIB di usia 59 tahun. Zulkarnain lahir di Binjai, Sumatera Utara pada 21 Desember 1958. Perjalanan karirnya, ia membela sejumlah klub seperti PSMS Medan (1979-80), Mercu Buana (1980-83), Yanita Utama (1983-85), Krama Yudha Tiga Berlian (1985-89), Petrokimia Putra (1989-90) dan PSM Makassar (1997).
Di level timnas, Zulkarnain berperan besar saat Indonesia lolos ke semifinal Asian Games 1986 di Seoul, Korea Selatan. Sejak saat itu, pria yang dijuluki Maradona dari Indonesia itu menjadi pujaan publik. Kepergian Zulkarnain membuat sebagian insan sepakbola tanah air kehilangan.
Menpora Imam Nahrawi pun turut berduka cita. Imam berharap semangat mantan pemain Timnas Indonesia itu diwarisi pesepakbola masa kini. Imam mengaku sangat kehilangan Zulkarnain yang merupakan salah satu legenda pesepakbola Indonesia.
“Ya tentu masyarakat bola Indonesia berduka cita, Zulkarnain adalah pemain tim nasional yang betul-betul legendaris. Saya mengikuti bagaimana almarhum ketika itu dan semoga arwahnya tenang disisi Allah dan mendapatkan kemuliaan," ujar Imam di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (11/5). *
Di level timnas, Zulkarnain berperan besar saat Indonesia lolos ke semifinal Asian Games 1986 di Seoul, Korea Selatan. Sejak saat itu, pria yang dijuluki Maradona dari Indonesia itu menjadi pujaan publik. Kepergian Zulkarnain membuat sebagian insan sepakbola tanah air kehilangan.
Menpora Imam Nahrawi pun turut berduka cita. Imam berharap semangat mantan pemain Timnas Indonesia itu diwarisi pesepakbola masa kini. Imam mengaku sangat kehilangan Zulkarnain yang merupakan salah satu legenda pesepakbola Indonesia.
“Ya tentu masyarakat bola Indonesia berduka cita, Zulkarnain adalah pemain tim nasional yang betul-betul legendaris. Saya mengikuti bagaimana almarhum ketika itu dan semoga arwahnya tenang disisi Allah dan mendapatkan kemuliaan," ujar Imam di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (11/5). *
Komentar