ASDP Siapkan Uang Receh Rp 200 Juta
Calon penumpang yang menunggu uang kembalian berpotensi memicu kemacetan di pintu loket tiket.
NEGARA, NusaBali
Mengantisipasi antrean panjang selama angkutan lebaran tahun ini, pihak ASDP Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk menyiapkan uang receh mencapai Rp 200 juta. Uang receh itu sengaja disiapkan untuk memperlancar pelayanan di loket tiket, yang kerap terhambat lantaran calon penumpang kapal tidak mempersiapkan uang pas.
Terlebih untuk harga tiket, rata-rata membutuhkan uang receh pecahan Rp 500, Rp 1.000, dan Rp 2.000. Seperti harga tiket penumpang Rp 4.500 (anak-anak) dan Rp 6.500 (dewasa). Begitu juga kendaraan roda dua, Golongan I (sepeda dayung) Rp 7.500, Golongan II (motor < 500cc) Rp 24.000, Golongan III (motor >500 cc) Rp 37.000. Kemudian Golongan IV (panjang kendaraan <5 meter) untuk jenis kendaraan barang Rp 141.000 dan kendaraan penumpang Rp 159.000.
General Manager ASDP Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk Elvi Yoza, Senin (11/6), mengatakan selain kendaraan yang datang secara bersamaan, beberapa hal teknis kerap memicu antrean salah satunya terkait pembelian tiket. Penumpang yang tidak semua mempersiapkan uang pas, kerap harus menunggu kembalian.
“Kadang tidak semua memperhitungkan uang pas, sehingga untuk memperlancar, kami juga siapkan uang kecil mencapai Rp 200 juta untuk angkutan lebaran kali ini,” ujarnya.
Untuk mempersiapkan uang receh dalam jumlah banyak itu, pihaknya bekerja sama dengan pihak bank. Dengan ketersediaan uang receh itu, petugas loket tidak perlu lagi harus sibuk menukar uang kecil. “Tetapi walaupun kami siapkan uang kecil, kami harapkan semua penumpang membayar dengan uang pas. Kalau sudah uang pas, petugas loket tidak perlu lagi menghitung kembalian, dan langsung menyerahkan tiket, sehingga pengguna jasa juga bisa lebih cepat terlayani,” imbau Elvi. *ode
Mengantisipasi antrean panjang selama angkutan lebaran tahun ini, pihak ASDP Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk menyiapkan uang receh mencapai Rp 200 juta. Uang receh itu sengaja disiapkan untuk memperlancar pelayanan di loket tiket, yang kerap terhambat lantaran calon penumpang kapal tidak mempersiapkan uang pas.
Terlebih untuk harga tiket, rata-rata membutuhkan uang receh pecahan Rp 500, Rp 1.000, dan Rp 2.000. Seperti harga tiket penumpang Rp 4.500 (anak-anak) dan Rp 6.500 (dewasa). Begitu juga kendaraan roda dua, Golongan I (sepeda dayung) Rp 7.500, Golongan II (motor < 500cc) Rp 24.000, Golongan III (motor >500 cc) Rp 37.000. Kemudian Golongan IV (panjang kendaraan <5 meter) untuk jenis kendaraan barang Rp 141.000 dan kendaraan penumpang Rp 159.000.
General Manager ASDP Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk Elvi Yoza, Senin (11/6), mengatakan selain kendaraan yang datang secara bersamaan, beberapa hal teknis kerap memicu antrean salah satunya terkait pembelian tiket. Penumpang yang tidak semua mempersiapkan uang pas, kerap harus menunggu kembalian.
“Kadang tidak semua memperhitungkan uang pas, sehingga untuk memperlancar, kami juga siapkan uang kecil mencapai Rp 200 juta untuk angkutan lebaran kali ini,” ujarnya.
Untuk mempersiapkan uang receh dalam jumlah banyak itu, pihaknya bekerja sama dengan pihak bank. Dengan ketersediaan uang receh itu, petugas loket tidak perlu lagi harus sibuk menukar uang kecil. “Tetapi walaupun kami siapkan uang kecil, kami harapkan semua penumpang membayar dengan uang pas. Kalau sudah uang pas, petugas loket tidak perlu lagi menghitung kembalian, dan langsung menyerahkan tiket, sehingga pengguna jasa juga bisa lebih cepat terlayani,” imbau Elvi. *ode
Komentar