Dinilai Kumuh, Warga Keluhkan Los Pasar Kidul
Warga Banjar Pule, Kelurahan Kawan, Kecamatan/Kabupaten Bangli keluhkan kondisi los Pasar Kidul yang dekat Pura Melanting.
BANGLI, NusaBali
Los pasar itu dinilai kumuh dan penempatan pedagang tak sesuai perencanaan. Kelian Adat Banjar Pule, I Made Sukadana, mengatakan informasi awal los di dekat Pura Melanting untuk pedagang canang. Sebab pedagang canang tidak menginapkan lapak seperti pedagang lainnya. Sebelum los itu dibangun diawali dengan koordinasi melalui pertemuan antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan dengan tokoh masyarakat Banjar Pule. “Pada pertemuan itu disepakati membangun los dengan catatan tidak dimanfaatkan pedagang tetap,” ujarnya, Rabu (20/6).
Alasan tidak diberikan kepada pedagang tetap karena sewaktu-waktu seperti ada kegiatan keagamaan, pedagang penghuni los dekat Pura Melanting bisa digeser sementara. Namun kenyataannya berbeda dengan kesepakatan. Sehingga Sukadana yang mewakili krama mendesak pengelola pasar segera melakukan penertiban pedagang. “Terkesan ada pembiaran,” keluhnya. Sukadana menambahkan, untuk penempatan pedagang tidak sampai memenuhi jalan. Ketika ada upacara akses jalan bisa lancar karena jalan masuk ke Banjar Pule melalui pasar.
Kepala Pasar Kidul Bangli, Jro Sabda Negara, saat dikonfirmasi tidak menampik perencanaan los untuk pedagang canang. Hanya saja pedagang canang membandel dan mencari tempat sendiri-sendiri sehingga los dekat Pura Melanting diisi pedagang bunga, daun, dan janur. Apalagi pembangunan pasar pasca kebakaran belum selesai, tidak semua pedagang tertampung. “Tempat belum memadai, jika renovasi sudah rampung pedagang yang menempati los tersebut akan kami tarik dan mempertegas pedagang canang untuk menempati los tersebut,” sebutnya.
Jro Sabda Negara mengatakan, jika saat ini pedagang dipindahkan, justru menimbulkan persoalan lantaran belum ada tempat lain yang memadai. “Yang perlu dikejar saat ini adalah pembangunan pasar, masalah pedagang bisa diatur kemjudian,” imbuhnya. Dikatakan, pasar sudah bagus penataan pedagang akan lebih mudah. Jro Sabda Negara berjanji akan tegas dalam penataan, termasuk pedagang yang berjualan di mobil. “Kami akan atur batas waktu pedagang berjualan di atas mobil,” imbuhnya. *e
Alasan tidak diberikan kepada pedagang tetap karena sewaktu-waktu seperti ada kegiatan keagamaan, pedagang penghuni los dekat Pura Melanting bisa digeser sementara. Namun kenyataannya berbeda dengan kesepakatan. Sehingga Sukadana yang mewakili krama mendesak pengelola pasar segera melakukan penertiban pedagang. “Terkesan ada pembiaran,” keluhnya. Sukadana menambahkan, untuk penempatan pedagang tidak sampai memenuhi jalan. Ketika ada upacara akses jalan bisa lancar karena jalan masuk ke Banjar Pule melalui pasar.
Kepala Pasar Kidul Bangli, Jro Sabda Negara, saat dikonfirmasi tidak menampik perencanaan los untuk pedagang canang. Hanya saja pedagang canang membandel dan mencari tempat sendiri-sendiri sehingga los dekat Pura Melanting diisi pedagang bunga, daun, dan janur. Apalagi pembangunan pasar pasca kebakaran belum selesai, tidak semua pedagang tertampung. “Tempat belum memadai, jika renovasi sudah rampung pedagang yang menempati los tersebut akan kami tarik dan mempertegas pedagang canang untuk menempati los tersebut,” sebutnya.
Jro Sabda Negara mengatakan, jika saat ini pedagang dipindahkan, justru menimbulkan persoalan lantaran belum ada tempat lain yang memadai. “Yang perlu dikejar saat ini adalah pembangunan pasar, masalah pedagang bisa diatur kemjudian,” imbuhnya. Dikatakan, pasar sudah bagus penataan pedagang akan lebih mudah. Jro Sabda Negara berjanji akan tegas dalam penataan, termasuk pedagang yang berjualan di mobil. “Kami akan atur batas waktu pedagang berjualan di atas mobil,” imbuhnya. *e
Komentar