Peternak Sapi Dilatih Produksi Pupuk Organik
Puluhan peternak sapi di Kecamatan Gerokgak yang tergabung dalam Asosiasi Peternak Sapi Bali (AKSA) Nandini Lestari, Kecamatan Gerokgak dilatih membuat pupuk organik, Jumat (22/6) kemarin.
SINGARAJA, NusaBali
Pelatihan ini menyasar 62 kelompok ternak sapi yang ada di Gerokgak. Kepala Bidang Penyuluhan, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Made Lely Nuryantini, kemarin menerangkan pelatihan produksi pupuk organik itu merupakan upaya pemberdayaan peternak sapi untuk mendapatkan penghasilna tambahan dan memperoleh tambahan manfaat dari usahanya. Meski masih berskala kecil, setiap kelompok ternak sudah memproduksi pupuk organik itu setiap hari. “Saat ini baru 20 kelompok yang kami latih, sisanya akan kita sasar juga secara berjenjang,” kata dia.
Sementara ini produksi pupuk organik yang dihasilkan oleh kelompok ternak itu masih digunakan dan diparsan oleh dan untuk mereka sendiri. Pupuk organik yang dibuat dari kotoran ternak yang dicampur dengan sejumlah bahan tambahan itu sangat manjur untuk menyuburkan semua jenis tanaman.
Saat ini pupuk yang dihasilkan masih dimanfaatkan oleh peternak itu sendiri. Sebagian dari mereka juga mengembangkan variasi usaha lain seperti penanaman buah, jagung atau padi. Distribusi pupuk kandang ini pun juga sering dibeli petani dengan menukarkan kotoran ternak yang mereka punya.
Pemanfaatan kotoan ternak sebagai bahan baku pupuk kompos itu dikatakan olehnya sangat sejalan dengan usaha ternak yang dilakukan. Dengan memproduksi pupuk organik, peternak tidak hanya mendapatkan penghasilan dari hasil beternak, tetapi juga ada income tambahan dari pupuk organik.
Sementara itu Lely tidak menampik jika ke depannya, kelompok ternak ini juga disipakna untuk memproduksi pupuk organik yang didistribusikan kepada petani di luar kelompok mereka. “Kami berdayakan petani yang ada, ke depan harapannya memang produksi pupuk organik ini dapat masksimal, selain bisa dinikmati dan digunakan sendiri juga bisa dijual,” imbuhnya. *k23
Sementara ini produksi pupuk organik yang dihasilkan oleh kelompok ternak itu masih digunakan dan diparsan oleh dan untuk mereka sendiri. Pupuk organik yang dibuat dari kotoran ternak yang dicampur dengan sejumlah bahan tambahan itu sangat manjur untuk menyuburkan semua jenis tanaman.
Saat ini pupuk yang dihasilkan masih dimanfaatkan oleh peternak itu sendiri. Sebagian dari mereka juga mengembangkan variasi usaha lain seperti penanaman buah, jagung atau padi. Distribusi pupuk kandang ini pun juga sering dibeli petani dengan menukarkan kotoran ternak yang mereka punya.
Pemanfaatan kotoan ternak sebagai bahan baku pupuk kompos itu dikatakan olehnya sangat sejalan dengan usaha ternak yang dilakukan. Dengan memproduksi pupuk organik, peternak tidak hanya mendapatkan penghasilan dari hasil beternak, tetapi juga ada income tambahan dari pupuk organik.
Sementara itu Lely tidak menampik jika ke depannya, kelompok ternak ini juga disipakna untuk memproduksi pupuk organik yang didistribusikan kepada petani di luar kelompok mereka. “Kami berdayakan petani yang ada, ke depan harapannya memang produksi pupuk organik ini dapat masksimal, selain bisa dinikmati dan digunakan sendiri juga bisa dijual,” imbuhnya. *k23
Komentar