'Kini Sepakbola Rusia Berharga'
Rusia baru saja gugur dari Piala Dunia 2018, setelah kalah adu penalti dari Kroasia di babak perempatfinal.
SOCHI, NusaBali
Meski begitu, sepakbola Rusia diyakini akan mulai dibanggakan masyarakat di Negeri Beruang Merah itu. Ya, kini sepakbola Rusia akan menjadi berharga. Performa Rusia sebagai tuan rumah memang mengejutkan. Tak ada yang mengira mereka bisa tampil begitu impresif, bahkan melangkah ke perempatfinal. Apalagi pada Piala Konfederasi 2017 lalu, Rusia hanya sampai fase grup.
Pada laga perempatfinal melawan Kroasia di Fisht Stadium, Minggu (8/7) dinihari WITA, Rusia tampil dengan semangat juang tinggi dan menahan Kroasia 2-2 selama 120 menit. Tapi, dalam adu tendangan penalti, Igor Akinfeev dkk menyerah 3-4.
Tak ada yang disesali pelatih Rusia, Stanislav Cherchesov. Ia malah memberikan pujian dan yakin performa Rusia di Piala Dunia kali ini akan membuka mata warga negaranya, bahwa sepakbola Rusia bisa bersaing dan berkualitas.
"Kami memiliki kepercayaan diri. Kami cuma bisa membuktikan kepantasan kami lewat kerja keras. Saya percaya orang-orang sekarang tak hanya mulai percaya, tapi mulai mencintai kami," tutur Cherchesov, di situs resmi FIFA.
"Seluruh Rusia jatuh cinta dengan kami. Mereka sudah tahu betapa berharganya timnas Rusia. Kami berharap bisa mengubah situasi dan terus menjadi lebih baik," kata mantan kiper Uni Soviet itu.
Bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin tetap bangga kendati timnas Rusia kalah dari Kroasia. "(Putin) menyaksikan, dia mendukung tim. Kami kalah dalam pertandingan yang adil dan hebat. Mereka tetaplah orang-orang hebat untuk kami, mereka adalah pahlawan," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dikutip kantor berita Interfax, dilansir Reuters.
Di sisi lain, penggemar Rusia memberikan penghormatan kepada tim yang tertunduk lesu karena kalah dalam adu penalti, sekaligus mengakhiri mimpi Rusia di Piala Dunia 2018. Gemuruh tepuk tangan terdengar di stadion untuk mengapresiasi daya juang Rusia yang awalnya diremehkan pada awal turnamen ini.
Sebelum Piala Dunia 2018 dihelat, semua meremehkan Rusia. Rekor mereka jelang ajang ini memang jauh dari memuaskan dan berada di peringkat 70 pada klasemen FIFA, atau yang terendah dari 32 tim peserta. Tapi, hampir pasti Rusia naik ke peringkat yang lebih baik usai Piala Dunia 2018. *
Pada laga perempatfinal melawan Kroasia di Fisht Stadium, Minggu (8/7) dinihari WITA, Rusia tampil dengan semangat juang tinggi dan menahan Kroasia 2-2 selama 120 menit. Tapi, dalam adu tendangan penalti, Igor Akinfeev dkk menyerah 3-4.
Tak ada yang disesali pelatih Rusia, Stanislav Cherchesov. Ia malah memberikan pujian dan yakin performa Rusia di Piala Dunia kali ini akan membuka mata warga negaranya, bahwa sepakbola Rusia bisa bersaing dan berkualitas.
"Kami memiliki kepercayaan diri. Kami cuma bisa membuktikan kepantasan kami lewat kerja keras. Saya percaya orang-orang sekarang tak hanya mulai percaya, tapi mulai mencintai kami," tutur Cherchesov, di situs resmi FIFA.
"Seluruh Rusia jatuh cinta dengan kami. Mereka sudah tahu betapa berharganya timnas Rusia. Kami berharap bisa mengubah situasi dan terus menjadi lebih baik," kata mantan kiper Uni Soviet itu.
Bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin tetap bangga kendati timnas Rusia kalah dari Kroasia. "(Putin) menyaksikan, dia mendukung tim. Kami kalah dalam pertandingan yang adil dan hebat. Mereka tetaplah orang-orang hebat untuk kami, mereka adalah pahlawan," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dikutip kantor berita Interfax, dilansir Reuters.
Di sisi lain, penggemar Rusia memberikan penghormatan kepada tim yang tertunduk lesu karena kalah dalam adu penalti, sekaligus mengakhiri mimpi Rusia di Piala Dunia 2018. Gemuruh tepuk tangan terdengar di stadion untuk mengapresiasi daya juang Rusia yang awalnya diremehkan pada awal turnamen ini.
Sebelum Piala Dunia 2018 dihelat, semua meremehkan Rusia. Rekor mereka jelang ajang ini memang jauh dari memuaskan dan berada di peringkat 70 pada klasemen FIFA, atau yang terendah dari 32 tim peserta. Tapi, hampir pasti Rusia naik ke peringkat yang lebih baik usai Piala Dunia 2018. *
Komentar