'Inggris Tim Sempurna'
Inggris punya tingkat akurasi umpan terbaik dengan 85,3%. Mereka juga tim terbaik dalam duel-duel udara, memenangi 58,9% pertarungan.
MOSKOW, NusaBali
Inggris tim yang sempurna. Mereka tak punya kelemahan mencolok yang dapat ditemukan. Demikian hasil pengamatan pelatih Kroasia Zlatko Dalic terhadap permainan Inggris, yang menjadi lawan timnya pada laga semifinal Piala Dunia 2018, di Luzhniki Stadium, Moskow, Kamis (12/7) dinihari WITA.
Usai menyamai prestasi Piala Dunia 1998 dengan menjejak semifinal, Kroasia berpeluang mencapai titik tertinggi sekaligus mendapatkan peluang juara untuk kali pertama dalam sejarah sepakbola mereka.
Zlatko Dalic pun mengamati seluruh pertandingan Inggris untuk memperbesar peluang menang. Dalic pun menyadari The Three Lions tak punya banyak kelemahan besar.
Menurut Dalic, Inggris punya kecepatan, keunggulan fisik yang dapat dimanfaatkan dalam situasi bola mati. Selain itu mereka juga punya kemampuan menjaga penguasaan bola dengan baik.
Dari keempat semifinalis, Inggris punya tingkat akurasi umpan terbaik dengan 85,3%. Mereka juga tim terbaik dalam hal duel-duel udara, dengan memenangi 58,9% pertarungan.
"Saya takkan bilang ada kelemahan yang mencolok. Mereka ada di semifinal, itu sudah mengungkapkan segalanya," ungkap Dalic dikutip BBC.
Kane akan jadi ancaman besar untuk Kroasia. Tapi menurut Dalic, kombinasi penyerang Tottenham Hotspur itu dengan Raheem Sterling membuat bahaya menjadi lebih besar.
"Saya rasa Raheem Sterling adalah seorang pemain yang penting karena dia sangat cepat dan kombinasinya dengan Harry Kane itu sangat berbahaya," ujar Dalic.
Sementara itu, Inggris unggul empat kemenangan dari enam pertemuan, sedangkan Kroasia dua kali menang. Pertemuan teranyar kedua tim di Kualifikasi Piala Dunia 2010, September 2009, dimana Inggris menang telak 5-1.
Namun Dalic akan memanfaatkan celah sekecil apapun. Salah satu tugas besar pemain Kroasia, yakni meredam Harry Kane, striker Inggris yang jadi top skorer dengan 6 gol.
Dalic percaya lini pertahanannya punya kemampuan menghentikan Kane, sebagaimana yang dilakukan terhadap Lionel Messi dan Christian Eriksen. Ia yakin dengan kekuatan para pemainnya dan tak takut dengan Inggris. *
Inggris tim yang sempurna. Mereka tak punya kelemahan mencolok yang dapat ditemukan. Demikian hasil pengamatan pelatih Kroasia Zlatko Dalic terhadap permainan Inggris, yang menjadi lawan timnya pada laga semifinal Piala Dunia 2018, di Luzhniki Stadium, Moskow, Kamis (12/7) dinihari WITA.
Usai menyamai prestasi Piala Dunia 1998 dengan menjejak semifinal, Kroasia berpeluang mencapai titik tertinggi sekaligus mendapatkan peluang juara untuk kali pertama dalam sejarah sepakbola mereka.
Zlatko Dalic pun mengamati seluruh pertandingan Inggris untuk memperbesar peluang menang. Dalic pun menyadari The Three Lions tak punya banyak kelemahan besar.
Menurut Dalic, Inggris punya kecepatan, keunggulan fisik yang dapat dimanfaatkan dalam situasi bola mati. Selain itu mereka juga punya kemampuan menjaga penguasaan bola dengan baik.
Dari keempat semifinalis, Inggris punya tingkat akurasi umpan terbaik dengan 85,3%. Mereka juga tim terbaik dalam hal duel-duel udara, dengan memenangi 58,9% pertarungan.
"Saya takkan bilang ada kelemahan yang mencolok. Mereka ada di semifinal, itu sudah mengungkapkan segalanya," ungkap Dalic dikutip BBC.
Kane akan jadi ancaman besar untuk Kroasia. Tapi menurut Dalic, kombinasi penyerang Tottenham Hotspur itu dengan Raheem Sterling membuat bahaya menjadi lebih besar.
"Saya rasa Raheem Sterling adalah seorang pemain yang penting karena dia sangat cepat dan kombinasinya dengan Harry Kane itu sangat berbahaya," ujar Dalic.
Sementara itu, Inggris unggul empat kemenangan dari enam pertemuan, sedangkan Kroasia dua kali menang. Pertemuan teranyar kedua tim di Kualifikasi Piala Dunia 2010, September 2009, dimana Inggris menang telak 5-1.
Namun Dalic akan memanfaatkan celah sekecil apapun. Salah satu tugas besar pemain Kroasia, yakni meredam Harry Kane, striker Inggris yang jadi top skorer dengan 6 gol.
Dalic percaya lini pertahanannya punya kemampuan menghentikan Kane, sebagaimana yang dilakukan terhadap Lionel Messi dan Christian Eriksen. Ia yakin dengan kekuatan para pemainnya dan tak takut dengan Inggris. *
Komentar