Akhirnya, Kerusakan Tanggul Air Sanih Diperbaiki
Kerusakan tanggul pengaman pantai di utara kolam permandian Air Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, akhirnya diperbaiki.
SINGARAJA, NusaBali
Satu unit alat berat sudah dikerahkan di lokasi untuk membersihkan bongkahan tanggul yang rusak akibat diterjang gelombang laut. Informasi dari lokasi, Selasa (10/7), penanganan kerusakan tanggul pengaman pantai tersebut dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWS BP). Perbaikan dilakukan secara permanen. BWS alokasikan dana perbaikan sekitar Rp 805 juta.
Pihak BWS BP belum bisa dikonfirmasi terkait dengan perbaikan kerusakan tanggul tersebut. Namun pengelola objek wisata Air Sanih, Made Sukresna membenarkan rencana perbaikan tanggung pengaman pantai tersebut. Pria yang akrab disapa Jero Cilik menyebut, dari hasil kordinasi dengan pihak BWS dan Dinas PUPR Buleleng, perbaikan tanggul pengaman pantai dilakukan secara permanen. Dimana perbaikan dengan membangun struktur pelindung pantai yang dibuat sejajar pantai sepanjang 77 meter, dari arah timur ke barat dengan ketinggian berkisar 3-4 meter.
Waktu pengerjaannya akan dilaksanakan selama 90 hari kalender, terhitung mulai 21 Juni 2018. “Alat berat sudah dilokasi sebagai persiapan, karena perbaikan direncanakan mulai tanggal 21 Juni nanti. Tanggul nanti dibangun ulang, mulai dari dasar tanggul,” jelas Jero Cilik yang selama ini getol mempertanyakan perbaikan tanggul tersebut.
Lebih lanjut dikatakan, demi keselamatan pekerja dan pengunjung objek wisata, maka pelaksanaan pengerjaan tanggul disepakati pengerjaan dilaksanakan sesuai dengan pasang surut air laut. “Artinya begini, jika bulan Purnama pengerjaan revetmen dilakukan pagi sampai siang hari saja. Ya, karena pagi sampai siang di saat bulan Purnama, air lautnya kan surut. Berbeda ketika Tilem (bulan mati), pengerjaannya dilakukan sebaliknya, mulai sore hingga malam hari,” ungkapnya.
Jero Cilik memastikan, objek wisata kolam renang Air Sanih tetap aman untuk dikunjungi, meski ada perbaikan tanggul pengaman pantai tersebut. Karena itu, objek wisata tetap buka selama pengerjaan tanggul. “Bagi pengunjung tidak usah khawatir, kolam renang tetap buka seperti biasa. Pengerjaannya kan di laut, jadi tidak mengganggu aktifitas pengunjung,” imbuhnya.
Pantauan di lokasi, satu unit alat berat mulai memperbaiki tanggul pengaman pantai yang rusak itu. Selain itu, sejumlah truk nampak silih berganti menurunkan batu armor berukuran cukup besar yang nantinya akan digunakan dalam pembangunan revetment di objek wisata Air Sanih.
Ketut Romansa dari CV Wisnu Jayatama selaku rekanan mengaku pihaknya akan berupaya untuk mempercepat penyelesaian pengerjaan pembangunan revetment di objek wisata kolam renang Air Sanih. “Kami berupaya awal bulan Agustus ini pekerjaan semuanya sudah selesai, dan revetment bisa berdiri kokoh kembali,” katanya.
Tahap awal pembangunan revetment dimulai dari pengerjaan galian dan timbunan pasir, kemudian pemasangan non-woven geotextile, dilanjutkan pemasangan lapis armour dan lapis underlayer sebelum pengerjaan pemasangan batu kali, begesting dan pembesian pada tahap akhir proyek revetment tersebut. Pihaknya pun meyakini, revetmen dibangun kali ini akan dapat bertahan lebih lama karena terdapat penambahan sejumlah bahan material. “Penambahan utamanya pada batu armour untuk menghalau ganasnya ombak ketika terjadi air pasang dan ombak besar. Gelombang sudah pecah, dan tidak menembus sampai bangunan revetment,” tandas Romansa. *k19
Satu unit alat berat sudah dikerahkan di lokasi untuk membersihkan bongkahan tanggul yang rusak akibat diterjang gelombang laut. Informasi dari lokasi, Selasa (10/7), penanganan kerusakan tanggul pengaman pantai tersebut dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWS BP). Perbaikan dilakukan secara permanen. BWS alokasikan dana perbaikan sekitar Rp 805 juta.
Pihak BWS BP belum bisa dikonfirmasi terkait dengan perbaikan kerusakan tanggul tersebut. Namun pengelola objek wisata Air Sanih, Made Sukresna membenarkan rencana perbaikan tanggung pengaman pantai tersebut. Pria yang akrab disapa Jero Cilik menyebut, dari hasil kordinasi dengan pihak BWS dan Dinas PUPR Buleleng, perbaikan tanggul pengaman pantai dilakukan secara permanen. Dimana perbaikan dengan membangun struktur pelindung pantai yang dibuat sejajar pantai sepanjang 77 meter, dari arah timur ke barat dengan ketinggian berkisar 3-4 meter.
Waktu pengerjaannya akan dilaksanakan selama 90 hari kalender, terhitung mulai 21 Juni 2018. “Alat berat sudah dilokasi sebagai persiapan, karena perbaikan direncanakan mulai tanggal 21 Juni nanti. Tanggul nanti dibangun ulang, mulai dari dasar tanggul,” jelas Jero Cilik yang selama ini getol mempertanyakan perbaikan tanggul tersebut.
Lebih lanjut dikatakan, demi keselamatan pekerja dan pengunjung objek wisata, maka pelaksanaan pengerjaan tanggul disepakati pengerjaan dilaksanakan sesuai dengan pasang surut air laut. “Artinya begini, jika bulan Purnama pengerjaan revetmen dilakukan pagi sampai siang hari saja. Ya, karena pagi sampai siang di saat bulan Purnama, air lautnya kan surut. Berbeda ketika Tilem (bulan mati), pengerjaannya dilakukan sebaliknya, mulai sore hingga malam hari,” ungkapnya.
Jero Cilik memastikan, objek wisata kolam renang Air Sanih tetap aman untuk dikunjungi, meski ada perbaikan tanggul pengaman pantai tersebut. Karena itu, objek wisata tetap buka selama pengerjaan tanggul. “Bagi pengunjung tidak usah khawatir, kolam renang tetap buka seperti biasa. Pengerjaannya kan di laut, jadi tidak mengganggu aktifitas pengunjung,” imbuhnya.
Pantauan di lokasi, satu unit alat berat mulai memperbaiki tanggul pengaman pantai yang rusak itu. Selain itu, sejumlah truk nampak silih berganti menurunkan batu armor berukuran cukup besar yang nantinya akan digunakan dalam pembangunan revetment di objek wisata Air Sanih.
Ketut Romansa dari CV Wisnu Jayatama selaku rekanan mengaku pihaknya akan berupaya untuk mempercepat penyelesaian pengerjaan pembangunan revetment di objek wisata kolam renang Air Sanih. “Kami berupaya awal bulan Agustus ini pekerjaan semuanya sudah selesai, dan revetment bisa berdiri kokoh kembali,” katanya.
Tahap awal pembangunan revetment dimulai dari pengerjaan galian dan timbunan pasir, kemudian pemasangan non-woven geotextile, dilanjutkan pemasangan lapis armour dan lapis underlayer sebelum pengerjaan pemasangan batu kali, begesting dan pembesian pada tahap akhir proyek revetment tersebut. Pihaknya pun meyakini, revetmen dibangun kali ini akan dapat bertahan lebih lama karena terdapat penambahan sejumlah bahan material. “Penambahan utamanya pada batu armour untuk menghalau ganasnya ombak ketika terjadi air pasang dan ombak besar. Gelombang sudah pecah, dan tidak menembus sampai bangunan revetment,” tandas Romansa. *k19
Komentar