‘Rusia Tak Sanggup Ucapkan Selamat Tinggal’
FIFA Punya Rusia Sukses Gelar Piala Dunia 2018
MOSKOW, NusaBali
Presiden Rusia Vladimir Putin bersama Presiden FIFA menutup perhelatan Piala Dunia 2018 di Rusia. Putin pun mengakui, ‘Rusia tak sanggup mengucapkan selamat tinggal. Bahkan Putin mengakui, dirinya sendiri pun enggan ucapkan selamat tinggal, karena takkan dapat lagi melihat warga dunia berkumpul lagi.
Ya, saat berita ini diturunkan, Prancis dan Kroasia sedang berebut gelar juara Piala Dunia 2018, di Stadion Luzhniki, Moskow, Senin (16/7) dinihari WITA. Itulah puncak dari gelaran festival olahraga paling akbar sejagad. Presiden FIFA Gianni Infantino pun mengatakan penyelenggaraan Piala Dunia 2018 membantu mengubah pandangan orang atas Rusia. Infantino mengungkapkan hal itu dalam acara di Teater Bolshoi, Moskow, Sabtu (14/7), yang juga dihadiri Putin.
"Kami melakukan kerja sama dengan baik. ," kata Infantino, seraya mengangguk kepada Putin, yang sering menyaksikan saat Rusia berlaga di Piala Dunia 2018. "Terima kasih, Pak Presiden, atas kata-kata dan sambutan baik Anda," ujar Putin dalam bahasa Inggris, yang jarang ia gunakan di depan publik.
Putin pun mengaku sedih Piala Dunia hampir berakhir. Namun, ia juga bangga karena turnamen sepak bola akbar itu telah membantu memperbaiki gambaran tentang negaranya. "Kami tidak mampu tapi merasa sedih karena festival sepakbola spektakuler ini, yang telah memberi kita begitu banyak momen bahagia, kesan hidup dan teman baru, hampir berakhir," tutur Putin. "Mitos dan stereotipe telah hilang," ucap Putin menambahkan.
Turnamen selama sebulan itu tanpa insiden keamanan berarti. Kekhawatiran tentang kemungkinan insiden rasisme dan kekerasan hooligan yang dibesar-besarkan sebelumnya juga tidak terbukti Banyak penggemar dari seluruh dunia juga berbicara tentang hal positif Piala Dunia di Rusia. Putin mengatakan Rusia tak ingin melihat para penggemar Piala Dunia kembali ke negara masing-masing setelah turnamen. Fans yang memasuki Rusia tanpa visa dan hanya menggunakan ID penggemar sebagai sebuah dokumen wajib untuk memasuki stadion untuk membuktikan pemegangnya telah diperiksa dan disetujui oleh pihak berwenang.
"Di Rusia, kami selalu senang melihat teman-teman kami, baik yang sudah tua maupun masih muda, sekarang kita punya lebih banyak lagi," ujarnya Putin. Laga final didahului pesta penutupan pukul 22.00 WITA. Sejumlah pesohor terlibat pada acara tersebut. Aktor dan musisi Will Smith akan tampil membawakan lagu Piala Dunia “Live It Up", be rsama dengan penyanyi asal Amerika Serikat, Nicky Jam, dan artis Kosovo, Era Istrefi.
Penonton juga disuguhi penampilan-penampilan dari para penari Rusia. Mereka menyuguhkan pertunjukan yang sarat dengan kultur budaya Negeri Beruang Merah itu. "Ini event olahraga terbesar di dunia. Piala Dunia adalah energi global, magis," kata Will Smith, dilansir Goal Internasional. *ant
Presiden Rusia Vladimir Putin bersama Presiden FIFA menutup perhelatan Piala Dunia 2018 di Rusia. Putin pun mengakui, ‘Rusia tak sanggup mengucapkan selamat tinggal. Bahkan Putin mengakui, dirinya sendiri pun enggan ucapkan selamat tinggal, karena takkan dapat lagi melihat warga dunia berkumpul lagi.
Ya, saat berita ini diturunkan, Prancis dan Kroasia sedang berebut gelar juara Piala Dunia 2018, di Stadion Luzhniki, Moskow, Senin (16/7) dinihari WITA. Itulah puncak dari gelaran festival olahraga paling akbar sejagad. Presiden FIFA Gianni Infantino pun mengatakan penyelenggaraan Piala Dunia 2018 membantu mengubah pandangan orang atas Rusia. Infantino mengungkapkan hal itu dalam acara di Teater Bolshoi, Moskow, Sabtu (14/7), yang juga dihadiri Putin.
"Kami melakukan kerja sama dengan baik. ," kata Infantino, seraya mengangguk kepada Putin, yang sering menyaksikan saat Rusia berlaga di Piala Dunia 2018. "Terima kasih, Pak Presiden, atas kata-kata dan sambutan baik Anda," ujar Putin dalam bahasa Inggris, yang jarang ia gunakan di depan publik.
Putin pun mengaku sedih Piala Dunia hampir berakhir. Namun, ia juga bangga karena turnamen sepak bola akbar itu telah membantu memperbaiki gambaran tentang negaranya. "Kami tidak mampu tapi merasa sedih karena festival sepakbola spektakuler ini, yang telah memberi kita begitu banyak momen bahagia, kesan hidup dan teman baru, hampir berakhir," tutur Putin. "Mitos dan stereotipe telah hilang," ucap Putin menambahkan.
Turnamen selama sebulan itu tanpa insiden keamanan berarti. Kekhawatiran tentang kemungkinan insiden rasisme dan kekerasan hooligan yang dibesar-besarkan sebelumnya juga tidak terbukti Banyak penggemar dari seluruh dunia juga berbicara tentang hal positif Piala Dunia di Rusia. Putin mengatakan Rusia tak ingin melihat para penggemar Piala Dunia kembali ke negara masing-masing setelah turnamen. Fans yang memasuki Rusia tanpa visa dan hanya menggunakan ID penggemar sebagai sebuah dokumen wajib untuk memasuki stadion untuk membuktikan pemegangnya telah diperiksa dan disetujui oleh pihak berwenang.
"Di Rusia, kami selalu senang melihat teman-teman kami, baik yang sudah tua maupun masih muda, sekarang kita punya lebih banyak lagi," ujarnya Putin. Laga final didahului pesta penutupan pukul 22.00 WITA. Sejumlah pesohor terlibat pada acara tersebut. Aktor dan musisi Will Smith akan tampil membawakan lagu Piala Dunia “Live It Up", be rsama dengan penyanyi asal Amerika Serikat, Nicky Jam, dan artis Kosovo, Era Istrefi.
Penonton juga disuguhi penampilan-penampilan dari para penari Rusia. Mereka menyuguhkan pertunjukan yang sarat dengan kultur budaya Negeri Beruang Merah itu. "Ini event olahraga terbesar di dunia. Piala Dunia adalah energi global, magis," kata Will Smith, dilansir Goal Internasional. *ant
Komentar