Kerugian Akibat Gelombang Pasang Capai Puluhan Juta
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung turun ke wilayah pesisir pantai untuk mensurvei kerusakan akibat diterjang ombak besar beberapa waktu lalu.
SEMARAPURA, NusaBali
Untuk pesisir Klungkung daratan diketahui terjadi sejumlah titik kerusakan. Sedangkan di Kecamatan Nusa Penida petugas tengah mensurvei di lapangan. Akibat terjangan ombak besar ini kerugian materiil mencapai puluhan juta rupiah. Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada mengatakan adapun dampak dari ombak besar ini. Di antaranya sebuah vila dekat Pantai Tegal Besar, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, kemasukan air laut. Bahkan sebuah kolam kini dimasuki pasir yang terbawa saat terjadi ombak besar. "Pembersihan pasir itu masih dalam penanganan," ujar Widiada kepada NusaBali, Kamis (2/8).
Selanjutnya ombak besar juga berdampak terhadap sawah seluas tujuh hektare terendam air laut dan pasir di wilayah Subak Sidayu, Tempek Babakan, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan. "Kerugian materiil belum dapat dipastikan," ujarnya. Di pesisir Pantai Watu Klotok, Desa Tojan, Kecamatan Klungkung, sebuah warung rusak diterjang ombak, dengan kerugian Rp 10 juta.
Kata Widiada, di wilayah Pantai Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung, sebuan bangunan untuk pengeringan rumput laut juga diterjang ombak hingga tertimbun pasir pada sisi selatan. Saat ini masih dalam penanganan oleh pekerja di perusahaan lengering rumput laut. "Untuk mengantisipasi terjangan ombak, kini sudah dibuatkan tanggul penghadang air laut sementara, oleh pekerja perusahaan tersebut," ujarnya.
Di pantai Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, ombak besar menyebabkan 2 unit perahu nelayan rusak, dengan kerugian Rp 13 juta. Atas kerusakan ini BPBD tengah mengupayakan pengusulan bantuan dengan pihak terkair termasuk ke provinsi. "Kami masih upayakan, mudah-mudahan nanti bisa segera mendapatkan bantuan," harap Widiada. Tentu bantuan yang mendapat prioritas yang mendapat bantuan, terutama menyangkut perekonomian masyarakat seperti jukung, kerusakan rumah dan lainnya. Sementara untuk kerusakan padi akibat tergenang air laut pihaknya masih mengkoordinasikan, apakah itu bisa dibantu atau tidak.
Sementara itu, I Wayan Sudra, seorang petani di wilayah Subak Sidayu, yang sawahnya terkena ombak, mengaku padi yang ditanam pada lahan seluas 40 are setidaknya padi mati seluas 20 are, yang posisinya agak di selatan. "Seluas lima are sawah saya terendam pasir," ujarnya. Dirinya pub berencana menjual lahannya, kata dia, lahan itu akan sulit laku karena di pesisir pantai. Dari masa tanam saja, sudah rugi sekitar Rp 3 juta akibat terjangan gelombang tinggi. Belum lagi kerugian selama masa perawatan. Akibat terjangan gelombang tinggi ini, Sudra mengaku rugi total. *wan
Selanjutnya ombak besar juga berdampak terhadap sawah seluas tujuh hektare terendam air laut dan pasir di wilayah Subak Sidayu, Tempek Babakan, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan. "Kerugian materiil belum dapat dipastikan," ujarnya. Di pesisir Pantai Watu Klotok, Desa Tojan, Kecamatan Klungkung, sebuah warung rusak diterjang ombak, dengan kerugian Rp 10 juta.
Kata Widiada, di wilayah Pantai Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung, sebuan bangunan untuk pengeringan rumput laut juga diterjang ombak hingga tertimbun pasir pada sisi selatan. Saat ini masih dalam penanganan oleh pekerja di perusahaan lengering rumput laut. "Untuk mengantisipasi terjangan ombak, kini sudah dibuatkan tanggul penghadang air laut sementara, oleh pekerja perusahaan tersebut," ujarnya.
Di pantai Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, ombak besar menyebabkan 2 unit perahu nelayan rusak, dengan kerugian Rp 13 juta. Atas kerusakan ini BPBD tengah mengupayakan pengusulan bantuan dengan pihak terkair termasuk ke provinsi. "Kami masih upayakan, mudah-mudahan nanti bisa segera mendapatkan bantuan," harap Widiada. Tentu bantuan yang mendapat prioritas yang mendapat bantuan, terutama menyangkut perekonomian masyarakat seperti jukung, kerusakan rumah dan lainnya. Sementara untuk kerusakan padi akibat tergenang air laut pihaknya masih mengkoordinasikan, apakah itu bisa dibantu atau tidak.
Sementara itu, I Wayan Sudra, seorang petani di wilayah Subak Sidayu, yang sawahnya terkena ombak, mengaku padi yang ditanam pada lahan seluas 40 are setidaknya padi mati seluas 20 are, yang posisinya agak di selatan. "Seluas lima are sawah saya terendam pasir," ujarnya. Dirinya pub berencana menjual lahannya, kata dia, lahan itu akan sulit laku karena di pesisir pantai. Dari masa tanam saja, sudah rugi sekitar Rp 3 juta akibat terjangan gelombang tinggi. Belum lagi kerugian selama masa perawatan. Akibat terjangan gelombang tinggi ini, Sudra mengaku rugi total. *wan
Komentar