Ini Lo Teman Ahok
DALAM situs resmi temanahok.com, disebutkan, relawan 'teman ahok' didirikan oleh sekelompok pemuda, bukan public figur, dan tidak memiliki afiliasi dengan kepentingan politik manapun.
Relawan Teman Ahok didirikan oleh lima orang, yakni Amalia Ayuningtyas, 23, seorang Account Executive Media Cetak Nasional; Aditya Yogi Prabowo, 24, Marketing Obat-obatan; Richard Handris Purwasaputra, 23, Guru PPKn; Singgih Widiyastomo, 22, Muhammad Fathony, 24.
Dijelaskan dalam situs tersebut, Teman Ahok adalah sebuah perkumpulan relawan yang didirikan sekelompok anak muda yang bertujuan untuk membantu dan menemani Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam mewujudkan Jakarta baru yang lebih bersih, maju dan, manusiawi.
Relawan Teman Ahok memiliki visi, yakni menghimpun seluruh warga DKI yang punya keinginan menjadikan Jakarta lebih baik, tertata, manusiawi, dan bebas dari korupsi di masa depan dengan cara mengusung calon gubernur yang tepat. Sebagai perkumpulan warga DKI yang bisa memberikan penjelasan atas segala program Pemda DKI agar tidak disalahpahami oleh warga karena distorsi berita yang ada di media massa atau sosial media.
Sedangkan Misi Teman Ahok adalah, menampung warga DKI yang bersedia memberikan dukungan terhadap Ahok untuk maju melalui jalur independen. Mengorganisir seluruh potensi dukungan terhadap Ahok agar tidak tercerai berai, memberikan pemahaman kepada publik agar tidak terpancing isu-isu primordial yang tidak ada kaitan sama sekali dengan kebijakan pembangunan. Mengumpulkan 1 juta KTP untuk Ahok, menjadi garda terdepan untuk meluruskan berita-berita yang tidak benar atau fitnah terhadap Ahok.
Relawan teman Ahok didirikan oleh 'orang biasa' dan bukan tokoh besar. Namun, dalam situs tersebut, terdapat sejumlah tokoh yang memberikan testimoni terhadap Ahok. Sebut saja, Iwan Fals, Arswendo Atmowiloto, Arie Keriting, Bimbim Slank, Zaskia Adya Mecca, Dee Lestari, dan Syafii Maarif.
"Tuhan menempatkan Ahok sekarang ini, untuk contoh siapa yang harus diikuti, siapa yang antikorupsi. Jangan sia-siakan anugerah-Nya," tulis Budayawan Arswendo Atmowiloto.
Sosok Ahok dalam pemerintahan sangat dibutuhkan untuk melakukan perubahan mendasar wajah Jakarta. Bahkan menurut Guru Besar Universitas Islam Indonesia (UII) Edy Suandi Hamid, sosok Ahok dalam masa pemerintahan sebagai Gubernur DKI Jakarta harus diakui sangat fenomenal.
"Ia muncul sebagai sosok berani, anti korupsi, tidak pandang bulu, dan tegas, di samping wataknya yang emosional dan reaktif," ujar Prof Edy.
Bagi sebagian masyarakat, sosok Ahok dibutuhkan untuk mendobrak status quo dan melakukan perubahan memdasar wajah Jakarta, termasuk wajah pemerintahannya.
Sosok Ahoklah yang menurut ia, dilihat oleh publik Jakarta.
Aneka perubahan dan pembangunan fisik dan non fisik membuat dia sangat populer di mata publik Jakarta. Karena itu, kata dia, jika Pemilihan Gubernur DKI Jakarta digelar bulan depan, Ahok akan menjadi pemenangnya.
“Kalau saja pemilihan bulan depan, maka Ahok bisa dengan mudah leading," katanya.
Ahok memutuskan maju melalui jalur independen.
Risiko diambil Ahok, karena formulir dan KTP berkisar 770 ribu yang telah dikumpulkan para pendukungnya melalui Teman Ahok harus dikonfirmasi ulang.
Hal itu karena, Senin (7/3/2016) dicantumkan nama calon wakil gubernur pendamping Ahok yakni Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, pada formulir dukungan dari Teman Ahok.
Dengan begitu Teman Ahok harus mengumpulkan dukungan warga Jakarta dari nol, dan harus mengumpulkan minimal 532 ribu KTP sebelum penutupan pendaftaran calon independen pada Juli 2016.
"Saya mengerti ini risiko. Kalau KTP Teman Ahok tidak terkumpul dan partai tidak ingin mencalonkan saya, artinya saya tidak mencalonkan lagi dan akan selesai pada Oktober 2017," kata Ahok di Balaikota, Jakarta Pusat, Senin (7/3/2016). 7 beragam sumber
Komentar