Organda Badung Berharap Dilibatkan
Rencana Pemkab Badung menyiapkan angkutan sekolah secara gratis mendapat sambutan positif dari Organisasi Angkutan Darat (Organda) Badung.
Rencana Penyediaan Angkutan Sekolah
MANGUPURA, NusaBali
Pihak Organda berharap, Pemkab Badung bisa memberdayakan angkutan umum yang telah ada, sehingga tidak perlu lagi menambah armada. Sambutan positif ini disampaikan Ketua Organda Badung Ketut Ngurah Sutharma. Menurut dia, bila pemerintah memberdayakan angkutan umum, secara tidak langsung juga membantu para sopir angkutan umum untuk mencari nafkah. Sebab, saat ini dengan meningkatnya jumlah kendaraan pribadi, kondisi angkutan umum semakin lesu.
Sutharma berharap Pemkab Badung mau mendengar aspirasi puluhan sopir angkutan umum. “Kondisi kami (angkutan umum) saat ini sangat sulit, kalau ada program angkutan sekolah tolong libatkan kami di Organda Badung, sehingga bisa menyambung hidup,” ujarnya, Rabu (15/8).
Menurut dia, jumlah armada yang berada di bawah Organda Badung cukup mengakomodir kebutuhan Pemkab Badung bila ingin merealisasikan angkutan sekolah. Bahkan angkutan yang ada sekarang masih layak, sehingga masih bisa dimaksimalkan sebagai kendaraan pengumpan (feeder) sesuai rute yang akan ditentukan.
“Ada 50 kendaraan sewa, ada juga 35 taksi, jadi pemerintah tidak usah lagi membeli kendaraan baru,” katanya.
Seperti diketahui, Dinas Perhubungan Kabupaten Badung sedang mengkaji penyediaan angkutan sekolah gratis. Dengan demikian bisa dimanfaatkan siswa untuk antar jemput ke sekolah. Seperti disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Badung AA Ngurah Rai Yuda Dharma, program ini akan diajukan pada tahun 2019.
Namun, akunya, belum diputuskan angkutan yang akan dimanfaatkan dalam program tersebut, apakah menggunakan angkutan umum atau swakelola. Sampai sekarang, terkait hal tersebut masih sedang dalam tahap kajian.
Sebelumnya, puluhan sopir angkot dari Terminal Mengwi berharap pemerintah memakai jasa mereka untuk antar jemput siswa ke sekolah. Keinginan para sopir ini didasari semakin lesunya pendapatan dari hasil narik angkot, sebab masyarakat sekarang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat. Aspirasi dari para sopir tersebut disampaikan kepada Ketua DPRD Badung I Putu Parwata, serta kepada anggota DPRD Badung I Wayan Regep. *asa
MANGUPURA, NusaBali
Pihak Organda berharap, Pemkab Badung bisa memberdayakan angkutan umum yang telah ada, sehingga tidak perlu lagi menambah armada. Sambutan positif ini disampaikan Ketua Organda Badung Ketut Ngurah Sutharma. Menurut dia, bila pemerintah memberdayakan angkutan umum, secara tidak langsung juga membantu para sopir angkutan umum untuk mencari nafkah. Sebab, saat ini dengan meningkatnya jumlah kendaraan pribadi, kondisi angkutan umum semakin lesu.
Sutharma berharap Pemkab Badung mau mendengar aspirasi puluhan sopir angkutan umum. “Kondisi kami (angkutan umum) saat ini sangat sulit, kalau ada program angkutan sekolah tolong libatkan kami di Organda Badung, sehingga bisa menyambung hidup,” ujarnya, Rabu (15/8).
Menurut dia, jumlah armada yang berada di bawah Organda Badung cukup mengakomodir kebutuhan Pemkab Badung bila ingin merealisasikan angkutan sekolah. Bahkan angkutan yang ada sekarang masih layak, sehingga masih bisa dimaksimalkan sebagai kendaraan pengumpan (feeder) sesuai rute yang akan ditentukan.
“Ada 50 kendaraan sewa, ada juga 35 taksi, jadi pemerintah tidak usah lagi membeli kendaraan baru,” katanya.
Seperti diketahui, Dinas Perhubungan Kabupaten Badung sedang mengkaji penyediaan angkutan sekolah gratis. Dengan demikian bisa dimanfaatkan siswa untuk antar jemput ke sekolah. Seperti disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Badung AA Ngurah Rai Yuda Dharma, program ini akan diajukan pada tahun 2019.
Namun, akunya, belum diputuskan angkutan yang akan dimanfaatkan dalam program tersebut, apakah menggunakan angkutan umum atau swakelola. Sampai sekarang, terkait hal tersebut masih sedang dalam tahap kajian.
Sebelumnya, puluhan sopir angkot dari Terminal Mengwi berharap pemerintah memakai jasa mereka untuk antar jemput siswa ke sekolah. Keinginan para sopir ini didasari semakin lesunya pendapatan dari hasil narik angkot, sebab masyarakat sekarang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat. Aspirasi dari para sopir tersebut disampaikan kepada Ketua DPRD Badung I Putu Parwata, serta kepada anggota DPRD Badung I Wayan Regep. *asa
Komentar