Upacara Peringatan HUT RI di Taman Setra
Krama Desa Pakraman Sala, Kecamatan Susut, Bangli, menggelar upacara peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Taman Setra setempat, Jumat (17/8).
BANGLI, NusaBali
Bendesa Pakraman Sala, I Ketut Kayana, menjadi inspektur upacara. Pengibar bendera oleh purna paskibra Kabupaten Bangli. Seluruh peserta upacara mengenakan pakaian adat Bali. Upacara juga diisi dengan pembacaan puisi.
Bendesa Pakraman Sala, Ketut Kayana, mengaku baru pertama kali menggelar upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI dan digelar di taman setra. Peserta upacara siswa PAUD, TK, SD, dan krama desa. Upacara ini digelar untuk menggelorakan semangat Proklamasi. “Seluruh peserta upacara menggunakan pakaian adat. Kami ingin nuansa adat dan budaya Bali menyatu dengan kemeriahan HUT RI,” ujarnya. Upacara digelar di setra karena terkait dengan makna kemerdekaan. Sebab setra merupakan tempat untuk menggelar upacara ngaben.
Upacara ngaben diyakini merupakan proses melepaskan atma dengan ikatan duniawi. Atma mencapai kebebasannya di setra melalui rangkaian upacara. “Kebebasan tersebut diibaratkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. Ini juga bentuk penghormatan kepada leluhur,” ujarnya. Dikatakan, di taman setra juga sudah dibangun tiang bendera. Pada hari-hari tertentu bendera merah putih dikibarkan di taman setra. Saat ada upacara ngaben dan penguburan bendera juga dikibarkan. “Upacara bendera di setra sebagai bentuk pelaksanaan dharma negara dan dharma agama,” imbuhnya. Dijelaskan, anggota sekaa teruna di Desa Pakraman Sala ada menjadi anggota purna paskibraka sehingga mereka yang ditugaskan mengibarkan bendera. *es
Bendesa Pakraman Sala, I Ketut Kayana, menjadi inspektur upacara. Pengibar bendera oleh purna paskibra Kabupaten Bangli. Seluruh peserta upacara mengenakan pakaian adat Bali. Upacara juga diisi dengan pembacaan puisi.
Bendesa Pakraman Sala, Ketut Kayana, mengaku baru pertama kali menggelar upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI dan digelar di taman setra. Peserta upacara siswa PAUD, TK, SD, dan krama desa. Upacara ini digelar untuk menggelorakan semangat Proklamasi. “Seluruh peserta upacara menggunakan pakaian adat. Kami ingin nuansa adat dan budaya Bali menyatu dengan kemeriahan HUT RI,” ujarnya. Upacara digelar di setra karena terkait dengan makna kemerdekaan. Sebab setra merupakan tempat untuk menggelar upacara ngaben.
Upacara ngaben diyakini merupakan proses melepaskan atma dengan ikatan duniawi. Atma mencapai kebebasannya di setra melalui rangkaian upacara. “Kebebasan tersebut diibaratkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. Ini juga bentuk penghormatan kepada leluhur,” ujarnya. Dikatakan, di taman setra juga sudah dibangun tiang bendera. Pada hari-hari tertentu bendera merah putih dikibarkan di taman setra. Saat ada upacara ngaben dan penguburan bendera juga dikibarkan. “Upacara bendera di setra sebagai bentuk pelaksanaan dharma negara dan dharma agama,” imbuhnya. Dijelaskan, anggota sekaa teruna di Desa Pakraman Sala ada menjadi anggota purna paskibraka sehingga mereka yang ditugaskan mengibarkan bendera. *es
Komentar