Ahok Curhat Lewat Buku
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menuliskan hal-hal yang pernah dia lakukan selama memimpin ibukota.
JAKARTA, NusaBali
Rupanya ada pula niatan-niatan yang belum sempat terealisasi bagi Ahok. "Saya tidak sempat menuntaskan permasalahan ini karena terkait cuti kampanye dan dinamika lainnya," ungkap Ahok dalam tulisannya di buku 'Kebijakan Ahok' yang dikutip, Jumat (17/8). Buku tersebut baru dirilis, Kamis (16/8). Buku setebal 331 halaman itu ditulis sendiri oleh Ahok. Sementara ini Ahok masih menunggu bebas murni untuk keluar dari penjara.
Soal hal yang belum sempat dituntaskan karena cuti kampanye itu adalah ERP atau Electronic Road Pricing. Program ini sebetulnya sudah banyak dibahas, namun belum menemukan titik temu.
"Saya pribadi berharap ERP segera bisa diterapkan di Jakarta agar bisa menjadi salah satu solusi mengurangi kemacetan di Jakarta. Kebijakan pembatasan kendaraan menggunakan plat nomor ganjil-genap hanya solusi sementara. Solusi utamanya adalah penerapan ERP," tutur Ahok.
Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak Joko Widodo (Jokowi) dilantik jadi Presiden RI atau akhir 2014. Dia mundur dari jabatan itu di pertengahan 2017 setelah divonis penjara 2 tahun atas kasus penodaan agama. Ahok memimpin DKI kurang lebih 2,5 tahun. Selain ERP, ada pula niatan untuk merombak pembinaan atlet-atlet.
"Saya ingin merombak sistem pembinaan atlet- atlet DKI Jakarta. Saya melihat pemusatan latihan yang dijalankan KONI DKI Jakarta untuk meningkatkan daya saing dan prestasi para atlet tidak ideal," tutur Ahok. Ada lagi niatan Ahok yang belum terealisasi selama memimpin Jakarta, yakni soal pemanfaatan lahan bekas Kedubes Inggris di Jl MH Thamrin. Ahok sebetulnya ingin memanfaatkan lokasi itu untuk pusat pengendalian LRT dan MRT. *
Rupanya ada pula niatan-niatan yang belum sempat terealisasi bagi Ahok. "Saya tidak sempat menuntaskan permasalahan ini karena terkait cuti kampanye dan dinamika lainnya," ungkap Ahok dalam tulisannya di buku 'Kebijakan Ahok' yang dikutip, Jumat (17/8). Buku tersebut baru dirilis, Kamis (16/8). Buku setebal 331 halaman itu ditulis sendiri oleh Ahok. Sementara ini Ahok masih menunggu bebas murni untuk keluar dari penjara.
Soal hal yang belum sempat dituntaskan karena cuti kampanye itu adalah ERP atau Electronic Road Pricing. Program ini sebetulnya sudah banyak dibahas, namun belum menemukan titik temu.
"Saya pribadi berharap ERP segera bisa diterapkan di Jakarta agar bisa menjadi salah satu solusi mengurangi kemacetan di Jakarta. Kebijakan pembatasan kendaraan menggunakan plat nomor ganjil-genap hanya solusi sementara. Solusi utamanya adalah penerapan ERP," tutur Ahok.
Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak Joko Widodo (Jokowi) dilantik jadi Presiden RI atau akhir 2014. Dia mundur dari jabatan itu di pertengahan 2017 setelah divonis penjara 2 tahun atas kasus penodaan agama. Ahok memimpin DKI kurang lebih 2,5 tahun. Selain ERP, ada pula niatan untuk merombak pembinaan atlet-atlet.
"Saya ingin merombak sistem pembinaan atlet- atlet DKI Jakarta. Saya melihat pemusatan latihan yang dijalankan KONI DKI Jakarta untuk meningkatkan daya saing dan prestasi para atlet tidak ideal," tutur Ahok. Ada lagi niatan Ahok yang belum terealisasi selama memimpin Jakarta, yakni soal pemanfaatan lahan bekas Kedubes Inggris di Jl MH Thamrin. Ahok sebetulnya ingin memanfaatkan lokasi itu untuk pusat pengendalian LRT dan MRT. *
Komentar