Sapa Rai Mantra, Koster Puji Mantan Gubernur IB Mantra
Gubernur Bali Dr Ir Wayan Koster MM menyampaikan pidato perdana di Sidang Paripurna Istimewa DPRD Bali, Sabtu (8/9) siang.
DENPASAR, NusaBali
Dalam pidato yang dirangkaikan dengan serah terima jabatan dari Penjabat Gubernur Bali Drs Hamdani MM MSi, tersebut Koster sempat menyapa satu per satu undangan, termasuk mantan rivalnya di Pilgub Bali pada 27 Juni 2018, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra.
Rai Mantra kemarin hadir memenuhi undangan Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama bersama para bupati se-Bali. Rai Mantra disapa Gubernur Koster, sebelum Ketua DPD PDIP Bali ini menyampaikan pidato berisi visi-misi yang akan dilaksanakan lima tahun ke depan bersama Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace).
“Saya lihat Ida Bagus Rai Mantra sebagai Walikota Denpasar hari ini hadir memenuhi undangan sidang paripurna istimewa ini. Saya sampaikan terima kasih banyak, sudah bisa hadir,” tutur Koster disambut tepuk tangan hadirin.
Rai Mantra kemarin duduk berdampingan dengan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Wakil Bupati Karangasem Wayan Arthadipa, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta. Di depannya duduk Gubernur Bali periode 2008–2013 dan 2013–2018 Made Mangku Pastika dan Wagub Bali periode 2003–2008 IGN Alit Kusuma Kelakan. Ada juga anggota Fraksi Golkar DPR RI Gede Sumarjaya Linggih alias Demer dan anggota DPD RI I Kadek ‘Lolak’ Arimbawa.
Koster tidak hanya menyapa Rai Mantra. Dia juga menunjukkan tidak ada dendam politik meskipun sempat bertarung dengan Rai Mantra (yang diusung Partai Golkar–Demokrat–Gerindra–NasDem–PKS–PBB) di Pilgub Bali pada 27 Juni 2018. Koster menunjukkan sikap negarawan sebagai mantan rival politik memperebutkan kursi Gubernur Bali. Hal itu ditunjukkan ketika Koster menyampaikan ada yang mengisukan dirinya akan memindahkan Art Centre, Taman Budaya Denpasar yang notabene dibangun di era pemerintahan Gubernur Bali Ida Bagus Mantra (1978–1988) yang notabene ayahanda Rai Mantra. Koster mengatakan ada persepsi yang salah tentang keinginan dirinya membangun pusat kebudayaan di Bali.
“Saya diisukan akan memindahkan Art Centre. Tidak benar itu. Kita harus hormati apa yang sudah dibangun pendahulu kita, yakni Gubernur Ida Bagus Mantra,” ujar Koster yang diusung PDIP–Hanura–PKPI–PAN–PKB–PPP ini.
Koster juga mengatakan sangat mengenal baik Gubernur Bali Ida Bagus Mantra, ketika dirinya masih aktif di organisasi Hindu ‘Prajaniti’. “Hubungan saya dengan Pak Gubernur Mantra sangat baik. Beliau penasihat saya dulu di organisasi,” kata Koster.
Rai Mantra kemarin mengikuti proses Sertijab dan pidato Gubernur Koster sampai selesai. Walikota Denpasar yang akan mengakhiri jabatannya pada 2020 mendatang ini juga ikut memberikan ucapan selamat kepada Koster yang didampingi istri Ni Luh Putu Putri Suastini dan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) didampingi istrinya Tjokorda Istri Haryani.
Koster dan Rai Mantra bahkan sempat berpelukan akrab. Seperti tidak pernah ada kompetisi dan rivalitas sebelumnya. Suasana ini tentu jauh berbeda ketika keduanya bertarung di Pilgub Bali 27 Juni 2018. Tetapi usai acara seremonial, Rai Mantra tidak ikut santap siang seperti undangan lainnya. Usai sertijab dan penyampaian pidato Koster, Rai Mantra langsung pulang bersama sejumlah pimpinan parpol pengusungnya di Pilgub Bali 2018. *nat
Dalam pidato yang dirangkaikan dengan serah terima jabatan dari Penjabat Gubernur Bali Drs Hamdani MM MSi, tersebut Koster sempat menyapa satu per satu undangan, termasuk mantan rivalnya di Pilgub Bali pada 27 Juni 2018, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra.
Rai Mantra kemarin hadir memenuhi undangan Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama bersama para bupati se-Bali. Rai Mantra disapa Gubernur Koster, sebelum Ketua DPD PDIP Bali ini menyampaikan pidato berisi visi-misi yang akan dilaksanakan lima tahun ke depan bersama Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace).
“Saya lihat Ida Bagus Rai Mantra sebagai Walikota Denpasar hari ini hadir memenuhi undangan sidang paripurna istimewa ini. Saya sampaikan terima kasih banyak, sudah bisa hadir,” tutur Koster disambut tepuk tangan hadirin.
Rai Mantra kemarin duduk berdampingan dengan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Wakil Bupati Karangasem Wayan Arthadipa, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta. Di depannya duduk Gubernur Bali periode 2008–2013 dan 2013–2018 Made Mangku Pastika dan Wagub Bali periode 2003–2008 IGN Alit Kusuma Kelakan. Ada juga anggota Fraksi Golkar DPR RI Gede Sumarjaya Linggih alias Demer dan anggota DPD RI I Kadek ‘Lolak’ Arimbawa.
Koster tidak hanya menyapa Rai Mantra. Dia juga menunjukkan tidak ada dendam politik meskipun sempat bertarung dengan Rai Mantra (yang diusung Partai Golkar–Demokrat–Gerindra–NasDem–PKS–PBB) di Pilgub Bali pada 27 Juni 2018. Koster menunjukkan sikap negarawan sebagai mantan rival politik memperebutkan kursi Gubernur Bali. Hal itu ditunjukkan ketika Koster menyampaikan ada yang mengisukan dirinya akan memindahkan Art Centre, Taman Budaya Denpasar yang notabene dibangun di era pemerintahan Gubernur Bali Ida Bagus Mantra (1978–1988) yang notabene ayahanda Rai Mantra. Koster mengatakan ada persepsi yang salah tentang keinginan dirinya membangun pusat kebudayaan di Bali.
“Saya diisukan akan memindahkan Art Centre. Tidak benar itu. Kita harus hormati apa yang sudah dibangun pendahulu kita, yakni Gubernur Ida Bagus Mantra,” ujar Koster yang diusung PDIP–Hanura–PKPI–PAN–PKB–PPP ini.
Koster juga mengatakan sangat mengenal baik Gubernur Bali Ida Bagus Mantra, ketika dirinya masih aktif di organisasi Hindu ‘Prajaniti’. “Hubungan saya dengan Pak Gubernur Mantra sangat baik. Beliau penasihat saya dulu di organisasi,” kata Koster.
Rai Mantra kemarin mengikuti proses Sertijab dan pidato Gubernur Koster sampai selesai. Walikota Denpasar yang akan mengakhiri jabatannya pada 2020 mendatang ini juga ikut memberikan ucapan selamat kepada Koster yang didampingi istri Ni Luh Putu Putri Suastini dan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) didampingi istrinya Tjokorda Istri Haryani.
Koster dan Rai Mantra bahkan sempat berpelukan akrab. Seperti tidak pernah ada kompetisi dan rivalitas sebelumnya. Suasana ini tentu jauh berbeda ketika keduanya bertarung di Pilgub Bali 27 Juni 2018. Tetapi usai acara seremonial, Rai Mantra tidak ikut santap siang seperti undangan lainnya. Usai sertijab dan penyampaian pidato Koster, Rai Mantra langsung pulang bersama sejumlah pimpinan parpol pengusungnya di Pilgub Bali 2018. *nat
Komentar