MenPAN-RB : Penerimaan CPNS Harus Bersih dari Praktik Suap
Pemerintah Kabupaten Badung mendapat jatah calon pegawai negeri sipil (CPNS) sebanyak 301 orang dari pemerintah pusat pada 2018.
MANGUPURA, NusaBali
Agar penerimaan CPNS berjalan transparan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Revormasi Birokrasi (MenPAN–RB) RI Komisaris Jenderal (Pol) Syafruddin mengingatkan agar proses rekrutmen bersih dari praktik suap.
“Intinya harus bersih. Pada penerimaan ini kami juga bekerja sama dengan siber nasional (Badan Siber dan Sandi Nasional), sehingga jika kedapatan pejabat pemerintah menerima suap atau bermain dalam penerimaan CPNS, akan kami tindak,” ujarnya saat meresmikan Mall Pelayanan Publik (MPP) di Kabupaten Badung, Senin (17/9).
Penerimaan CPNS bakal dibuka pada 19 September mendatang. “Saya berharap untuk di Kabupaten Badung tidak ada pejabat yang bermain dalam penerimaan CPNS kali ini,” tegasnya.
Sementara, Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKSDM) Kabupaten Badung I Gede Wijaya, mengatakan proses rektrut CPNS di Kabupaten Badung akan dilakukan secara transparan. “Kalau penerimaan sudah jelas, prosesnya nanti secara online. Bahkan tesnya juga online,” tuturnya.
Agar semua tahapan berjalan transparan, lanjut Wijaya, Pemkab Badung akan bekerja sama dengan pihak Ombudsman untuk pengawasan penerimaan berkas pendaftaran. Termasuk mempersilakan lembaga lainnya ikut mengawasi. “Ya kalau hasilnya nanti kemungkinan kami umumkan di depan awak media,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah pusat memberikan jatah CPNS untuk Kabupaten Badung sebanyak 301 orang. Formasi CPNS sebagian besar adalah guru dan tenaga kesehatan. Dari 301 kuota CPNS tersebut, rinciannya 9 orang tenaga honorer Kategori 2, tenaga guru 192 orang, dan tenaga kesehatan sebanyak 100 orang.
Untuk tenaga guru yang dicari adalah guru kelas ahli pertama (pendidikan S1) sebanyak 146 orang, guru agama (pendidikan S1) sebanyak 5 orang, guru muatan lokal (pendidikan S1) sebanyak 15 orang, guru seni budaya (pendidikan S1) sebanyak 6 orang, guru matematika (pendidikan S1) sebanyak 11 orang, guru PPKN (pendidikan S1) sebanyak 3 orang, dan guru bahasa Indonesia (pendidikan S1) sebanyak 6 orang.
Sementara untuk tenaga kesehatan, dokter ahli pertama (pendidikan S1) sebanyak 25 orang, dokter gigi (pendidikan S1) sebanyak 2 orang, perawat (pendidikan S1) sebanyak 15 orang, apoteker (pendidikan S1) sebanyak 10 orang, perawat terampil (pendidikan D3) sebanyak 50 orang, dan perawat gigi (pendidikan D3) sebanyak 8 orang. *asa
Agar penerimaan CPNS berjalan transparan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Revormasi Birokrasi (MenPAN–RB) RI Komisaris Jenderal (Pol) Syafruddin mengingatkan agar proses rekrutmen bersih dari praktik suap.
“Intinya harus bersih. Pada penerimaan ini kami juga bekerja sama dengan siber nasional (Badan Siber dan Sandi Nasional), sehingga jika kedapatan pejabat pemerintah menerima suap atau bermain dalam penerimaan CPNS, akan kami tindak,” ujarnya saat meresmikan Mall Pelayanan Publik (MPP) di Kabupaten Badung, Senin (17/9).
Penerimaan CPNS bakal dibuka pada 19 September mendatang. “Saya berharap untuk di Kabupaten Badung tidak ada pejabat yang bermain dalam penerimaan CPNS kali ini,” tegasnya.
Sementara, Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKSDM) Kabupaten Badung I Gede Wijaya, mengatakan proses rektrut CPNS di Kabupaten Badung akan dilakukan secara transparan. “Kalau penerimaan sudah jelas, prosesnya nanti secara online. Bahkan tesnya juga online,” tuturnya.
Agar semua tahapan berjalan transparan, lanjut Wijaya, Pemkab Badung akan bekerja sama dengan pihak Ombudsman untuk pengawasan penerimaan berkas pendaftaran. Termasuk mempersilakan lembaga lainnya ikut mengawasi. “Ya kalau hasilnya nanti kemungkinan kami umumkan di depan awak media,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah pusat memberikan jatah CPNS untuk Kabupaten Badung sebanyak 301 orang. Formasi CPNS sebagian besar adalah guru dan tenaga kesehatan. Dari 301 kuota CPNS tersebut, rinciannya 9 orang tenaga honorer Kategori 2, tenaga guru 192 orang, dan tenaga kesehatan sebanyak 100 orang.
Untuk tenaga guru yang dicari adalah guru kelas ahli pertama (pendidikan S1) sebanyak 146 orang, guru agama (pendidikan S1) sebanyak 5 orang, guru muatan lokal (pendidikan S1) sebanyak 15 orang, guru seni budaya (pendidikan S1) sebanyak 6 orang, guru matematika (pendidikan S1) sebanyak 11 orang, guru PPKN (pendidikan S1) sebanyak 3 orang, dan guru bahasa Indonesia (pendidikan S1) sebanyak 6 orang.
Sementara untuk tenaga kesehatan, dokter ahli pertama (pendidikan S1) sebanyak 25 orang, dokter gigi (pendidikan S1) sebanyak 2 orang, perawat (pendidikan S1) sebanyak 15 orang, apoteker (pendidikan S1) sebanyak 10 orang, perawat terampil (pendidikan D3) sebanyak 50 orang, dan perawat gigi (pendidikan D3) sebanyak 8 orang. *asa
Komentar