Balita Ditemukan Terbujur Kaku dalam Mobil
Afandi (26) terkejut bukan kepalang saat mendapati sesosok balita tewas terbujur kaku di dalam mobilnya.
JAKARTA, NusaBali
Warga Penjaringan, Jakarta Utara itu tak pernah menyangka nasib bocah berusia 3,5 tahun tersebut berakhir tragis di kendaraannya. Bocah malang tersebut berinisial R, anak tetangga Afandi. Dia diduga kuat tewas lantaran kehabisan oksigen setelah terperangkap dalam mobil sekitar 24 jam.
Kanit Reskrim Polsek Penjaringan Kompol Mustakim menuturkan, peristiwa bermula saat mobil tersebut diparkirkan kakak ipar Afandi bernama Ruslan di apartemen kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jumat (19/10).
"Saksi (Ruslan) sempat kembali mengambil jaket yang tertinggal. Mungkin karena buru-buru mau salat Jumat, mobilnya lupa dikunci lagi," ujar Mustakim, Jakarta, Minggu (21/10) seperti dilansir liputan6. Kunci mobil kemudian diserahkan kepada adik iparnya. Namun sejak saat itu, Afandi tidak pernah mengecek kondisi mobil.
Mustakim memperkirakan, bocah tak berdosa tersebut masuk mobil sekitar pukul 16.00 WIB, Jumat 19 Oktober. Sejak saat itu, balita tersebut tak bisa keluar diduga karena tak sengaja menekan kunci otomatis.
"Namanya anak kecil, mungkin lagi main petak umpet. Tetangganya ada yang bilang terakhir lihat anak itu sekitar jam empat sore nonton ondel-ondel," kata Mustakim.
Orangtuanya langsung mencari ke sekitar rumah tempat biasa bocah R bermain hingga tengah malam. Pihak keluarga juga sempat melapor ke petugas kepolisian, namun tak kunjung menemukan titik terang.
Hingga akhirnya misteri hilangnya bocah R terungkap saat Afandi hendak menggunakan mobil keesokan harinya, Sabtu, pukul 17.14 WIB.
Balita malang yang mengenakan kaus singlet putih dan celana pendek merah itu ditemukan tewas dalam kondisi tertelungkup di bangku tengah.
Polisi yang menerima laporan segera mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP serta memeriksa saksi-saksi. Dari penyelidikan itu, polisi menemukan kaca spion di bagian tengah mobil terlepas.
Diduga spion tengah itu dicopot korban dan digunakan untuk memukul kaca jendela mobil untuk menyelamatkan diri. Namun sayang, tangan mungilnya tak mampu memecahkan kaca atau mencongkel pintu hingga ajal menjemputnya. "Dari hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Diduga korban tewas karena kehabisan oksigen," ucap Mustakim.
Warga Penjaringan, Jakarta Utara itu tak pernah menyangka nasib bocah berusia 3,5 tahun tersebut berakhir tragis di kendaraannya. Bocah malang tersebut berinisial R, anak tetangga Afandi. Dia diduga kuat tewas lantaran kehabisan oksigen setelah terperangkap dalam mobil sekitar 24 jam.
Kanit Reskrim Polsek Penjaringan Kompol Mustakim menuturkan, peristiwa bermula saat mobil tersebut diparkirkan kakak ipar Afandi bernama Ruslan di apartemen kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jumat (19/10).
"Saksi (Ruslan) sempat kembali mengambil jaket yang tertinggal. Mungkin karena buru-buru mau salat Jumat, mobilnya lupa dikunci lagi," ujar Mustakim, Jakarta, Minggu (21/10) seperti dilansir liputan6. Kunci mobil kemudian diserahkan kepada adik iparnya. Namun sejak saat itu, Afandi tidak pernah mengecek kondisi mobil.
Mustakim memperkirakan, bocah tak berdosa tersebut masuk mobil sekitar pukul 16.00 WIB, Jumat 19 Oktober. Sejak saat itu, balita tersebut tak bisa keluar diduga karena tak sengaja menekan kunci otomatis.
"Namanya anak kecil, mungkin lagi main petak umpet. Tetangganya ada yang bilang terakhir lihat anak itu sekitar jam empat sore nonton ondel-ondel," kata Mustakim.
Orangtuanya langsung mencari ke sekitar rumah tempat biasa bocah R bermain hingga tengah malam. Pihak keluarga juga sempat melapor ke petugas kepolisian, namun tak kunjung menemukan titik terang.
Hingga akhirnya misteri hilangnya bocah R terungkap saat Afandi hendak menggunakan mobil keesokan harinya, Sabtu, pukul 17.14 WIB.
Balita malang yang mengenakan kaus singlet putih dan celana pendek merah itu ditemukan tewas dalam kondisi tertelungkup di bangku tengah.
Polisi yang menerima laporan segera mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP serta memeriksa saksi-saksi. Dari penyelidikan itu, polisi menemukan kaca spion di bagian tengah mobil terlepas.
Diduga spion tengah itu dicopot korban dan digunakan untuk memukul kaca jendela mobil untuk menyelamatkan diri. Namun sayang, tangan mungilnya tak mampu memecahkan kaca atau mencongkel pintu hingga ajal menjemputnya. "Dari hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Diduga korban tewas karena kehabisan oksigen," ucap Mustakim.
Komentar