Paket Surya Minta Restu ke Leluhur Megawati
Usai sembahyang di Merajan keluarga Bale Agung, Sukrawan dan Dharma Wijaya mendeklarasikan diri sebagai paket Surya. Tetapi acara deklarasi itu tak pernah disampaikan ke keluarga Bale Agung.
SINGARAJA, NusaBali
Dewa Nyoman Sukrawan, politisi PDIP yang nyalon lewat jalur independen mulai panaskan suhu politik di kancah Pilkada Buleleng 2017. Sebelum bertarung, Sukrawan yang kini masih tercatat sebagai Bendahara DPD PDIP Bali, lebih dulu minta restu ke leluhur Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, di Bale Agung, Kelurahan Paket Agung, Singaraja.
Sukrawan pun mengajak sekaligus memperkenalkan calon pendampingya yakni politisi senior Partai Demokrat I Gede Dharma Wijaya, kepada keluarga Megawati di Bale Agung.
Upaya mohon doa restu dari pasangan calon (Paslon) Dewa Nyoman Sukrawan–Gede Dharma Wijaya ke Bale Agung, dilakukan Sabtu (16/4) sore. Paslon Sukrawan–Dharma Wijaya juga mendeklarasikan diri sebagai paket Surya di Bale Agung. Langkah mohon doa restu Paket Surya ke Bale Agung, diiringi sekitar seratusan pendukungnya dari Sahabat Sukrawan.
Kehadiran paket Surya bersama seratusan pendukungnya ke Bale Agung disambut tokoh keluarga Bale Agung, I Made Hardika dan I Made Seputra. Made Hardika merupakan mantan anggota DPRD Provinsi Bali periode 1999-2004, dan Made Seputra merupakan mantan anggota DPRD Buleleng periode 2004-2009. Sebelum mohon doa restu ke Bale Agung, paket Surya lebih dulu menggelar persembahyangan bersama di Pura Desa, Desa Pakraman Buleleng. Usai persembahyangan bersama di Pura Desa, paket Surya menuju Bale Agung. Di Bale Agung, paket Surya juga melaksanakan persembahyangan di Merajan keluarga Bale Agung, sebagai upaya mohon doa restu maju di Pilkada Buleleng 2017. Usai persembahyangan, Sukrawan dan Dharma Wijaya mendeklarasikan diri sebagai paket Surya (Sukrawan-Dharma Wijaya).
Salah satu tokoh dari keluarga Bale Agung, I Made Hardika mengatakan, penerimaan terhadap paket Surya bukan berarti sudah mendukung. Dikatakan, keluarganya sejak lama terbuka kepada siapa pun yang ingin melaksanakan persembahyangan di Merajan keluarganya, termasuk paket Surya. “Kami sejak lama terbuka. Karena kami juga tidak bisa menolak orang yang hendak sembahyangan, demikian juga kami tidak bisa memaksa agar orang mau sembahyang di Merajan keluarga kami,” tuturnya.
Disinggung deklarasi paket Surya di Bale Agung, Made Hardika mengaku, kegiatan deklarasi itu di luar dugaan keluarganya, karena kegiatan deklarasi itu tidak pernah disampaikan. Pihak keluarga hanya menerima permohonan untuk persembahyangan dari paket Surya. “Itu di luar dugaan kami, karena awalnya hanya persembahyangan bersama. Tapi karena sudah berlangsung, kami kan tidak mungkin harus mengusir. Untuk menjaga situasi, kami biarkan saja, toh itu berlangsung di luar Merajan,” katanya.
Sementara dalam deklarasi itu, Dewa Sukrawan menegaskan kembali, kalau dirinya nyalon lewat jalur independen bersama Dharma Wijaya. Langkah itu ditempuh, karena ada keinginan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan warga. “Kami komit maju lewat jalur independen, kalau pun nanti ada partai yang mau bergabung sebagai partai pendukung,” tegas politisi PDIP asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, ini.
Sukrawan juga menegaskan, kalau dirinya sampai saat ini masih tercatat sebagai kader PDIP. Dirinya tidak pernah berniat apalagi menyatakan diri keluar dari PDIP. Sukrawan mengaku akan menyerahkan sepenuhnya pada keputusan dari induk partainya, apakah karena pencalonannya itu, dirinya nanti diberhentikan dengan hormat atau tidak hormat. “Politik ini sangat dinamis dan semua masih bisa terjadi,” ucapnya. 7 k19
Komentar