Truk Tabrak Pohon, Timpa Mobil dan Warung
Sopir truk mengaku mengemudi dalam kondisi mengantuk. Semalaman si sopir tidak tidur karena menunggui proyek pengaspalan jalan.
AMLAPURA, NusaBali
Truk bernomor polisi DK 9408 TS dikemudikan I Wayan Yasa dari Banjar Butus, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem, menabrak pohon ketapang di Jalan Sudirman Amlapura, Minggu (17/4) sekitar pukul 05.30 Wita. Akibatnya, atap warung roboh menimpa mobil Toyota Kijang cokelat rakitan tahun 1992 nopol DK 1786 JS. Peristiwa itu membuat warga sekitarnya kaget.
Petugas Polres Karangasem dan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem melakukan pembersihan dengan memotong dahan pohon ketapang menggunakan senso.
Mulanya sopir truk berangkat dari Banjar Butus, menuju Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem. Selepas tikungan di pertigaan depan Makodim Karangasem, langsung tancap gas ke arah Denpasar, dan melewati as jalan hingga ke pinggir kiri. Akibatnya menyeruduk pohon ketapang, kemudian pohon roboh menimpa tiga warung dan tiang beton warung, kemudian menimpa Toyota Kijang hingga bagian depannya rusak.
Sedangkan truk tersebut bagian depannya ringsek, karena tertimpa pohon ketapang. Banyak warga yang bermukim di sekitar kejadian kaget atas kerasnya suara benturan.
Wayan Yasa mengakui kelalaian itu, karena menyetir dalam kondisi mengantuk. “Saya masih mengantuk, semalaman saya begadang menunggui proyek ngaspal jalan,” ucapnya.
Pemilik Toyota Kijang Made Dwi Daya asal Banjar Liligundi, Desa Bebandem, Kecamatan Bebandem, yang tinggal di Jalan Sudirman, mengatakan, setelah mendengar suara benturan keras, langsung ke luar rumah. “Ternyata warung ini ditimpa pohon, kemudian mengenai mobil saya. Saya belum cek berapa kerugian yang diakibatkan musibah itu,” kata Dwi Udayana.
Pemilik warung Ni Made Darmiati juga mengaku terkejut. “Pagi-pagi saya mencuci pakaian, mendengar suara getaran keras, ternyata warung saya tertimpa pohon,” kata Darmiati.
Pemilik warung lainnya Ni Wayan Sumerti, juga mengaku kaget atas musibah itu “Saya kira terjadi gempa, getarannya keras, ternyata warung saya kena reruntuhan pohon ketapang,” ujar Sumerti. 7 k16
Komentar