Seleksi KPU Klungkung Masih Nihil Tanggapan Masyarakat
Seleksi Calon Komisioner KPU Klungkung periode 2019-2024 seperti tanpa greget.
DENPASAR, NusaBali
Bagaimana tidak, masyarakat yang diminta memberikan masukan dan tanggapan atas profil 23 Calon Komisioner KPU Klungkung terungkap masih nihil alias tak ada tanggapan. Walau nihil tanggapan, tim seleksi (Timsel) tetap akan lanjut ke tahapan berikutnya.
Ketua Timsel KPU Kabupaten Klungkung, Ni Wayan Widhiasthini di Denpasar, Jumat (30/11) siang mengatakan pihaknya sudah melakukan seleksi tahapan kesehatan di RS Sanglah Denpasar pada 28-29 November 2018. Setelah itu dilaksanakan tes wawancara pada 4 Desember 2018 mendatang. Nah, di sela-sela Timsel memberikan ruang dan waktu kepada masyarakat untuk memberikan tanggapan dan masukan terhadap para kandidat calon pada 28 November sampai 2 Desember 2018, hingga kini belum ada yang memberikan tanggapan. “Tanggapannya masih nihil, masukannya sepi-sepi saja sampai sekarang,” ujar Widhiasthini.
Apa yang membuat tanggapan masyarakat sepi terhadap para kandidat, Widhiasthini sebagai Ketua Timsel tidak berani menyimpulkan. Namun secara pribadi dia berpendapat kemungkinan karena rekrutmen KPU Klungkung adem-adem saja. Tidak seperti daerah lain atau level Provinsi Bali yang kompetisinya sangat ketat.
“Kita kan sudah umumkan di media yang lolos tahapan untuk menerima masukan dan tanggapan. Kemudian di website KPU Bali juga kita umumkan. Tetapi masyarakat tidak ada memberikan tanggapan,” tegas mantan Komisioner KPU Bali ini.
Kalau sampai 2 Desember 2018 besok tetap tidak ada tanggapan dan masukan dari masyarakat, maka akan dilakukan proses lanjutannya. “Kita tidak menunggu atau memberikan perpanjangan kepada masyarakat untuk memberikan tanggapan dan masukan. Jalan sesuai jadwal. Ada atau tidak sampai batas waktu yang ditentukan seleksi berikutnya jalan, yakni tahapan wawancara,” tegas Widhiasthini. Dia menyebutkan tidak ada perubahan jumlah kandidat yang akan mengikuti tes wawancara di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur, Denpasar Selatan pada 4 Desember 2018.
Setelah tes wawancara hasilnya akan diumumkan pada 8 Desember 2018 mendatang. “Tes wawancara dan tes kesehatan menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Jadi untuk dua sesi ini menjadi satu kesatuan proses,” kata akademisi dari Univesitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar ini.
Timsel akan melempar 10 besar kandidat calon ke KPU RI nanti. Apakah nanti fit and proper test akan dilimpahkan ke KPU Bali atau langsung KPU RI, Timsel tidak memiliki kewenangan lagi.
“Mereka yang sudah mengikuti seluruh tahapan akan diranking menjadi 10 besar. Nanti kita serahkan ke KPU RI. Apakah diuji kelayakan di KPU Bali itu sepenuhnya kewenangan KPU RI. Kami hanya menghasilkan 10 besar saja. Nanti 8 Desember diumumkan hasil 10 besarnya,” tegas Widhiasthini.
Sementara atas kondisi sepinya tanggapan masyarakat membuat prihatin kalangan DPRD Bali. Ketua Komisi I DPRD Bali membidangi hukum, keamanan, politik dan aparatur pemerintah, I Ketut Tama Tenaya, secara terpisah menyebutkan sepinya tanggapan dan masukan masyarakat terhadap kandidat calon ada 2 indikator.
“Mungkin karena kurang tersosialisasikan, bisa jadi juga karena memang masyarakat malas memberikan masukan karena menganggap proses seleksi ini biasa-biasa saja. Ya tetap tunggu sampai waktu tanggapan masyarakat selesai,” ujar Tama Tenaya.
Namun kata Tama Tenaya apapun hasilnya ada atau tidak tanggapan dan masukan masyarakat diharapkan Timsel tetap kedepankan profesionalisme, transparansi dalam seleksi KPU Klungkung. Supaya menghasilkan kandidat komisioner yang berkualitas. “Kami tidak intervensi Timsel. Yang penting profesional, transparan dan akuntabel prosesnya,” tegas politisi PDIP asal Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini. *nat
Bagaimana tidak, masyarakat yang diminta memberikan masukan dan tanggapan atas profil 23 Calon Komisioner KPU Klungkung terungkap masih nihil alias tak ada tanggapan. Walau nihil tanggapan, tim seleksi (Timsel) tetap akan lanjut ke tahapan berikutnya.
Ketua Timsel KPU Kabupaten Klungkung, Ni Wayan Widhiasthini di Denpasar, Jumat (30/11) siang mengatakan pihaknya sudah melakukan seleksi tahapan kesehatan di RS Sanglah Denpasar pada 28-29 November 2018. Setelah itu dilaksanakan tes wawancara pada 4 Desember 2018 mendatang. Nah, di sela-sela Timsel memberikan ruang dan waktu kepada masyarakat untuk memberikan tanggapan dan masukan terhadap para kandidat calon pada 28 November sampai 2 Desember 2018, hingga kini belum ada yang memberikan tanggapan. “Tanggapannya masih nihil, masukannya sepi-sepi saja sampai sekarang,” ujar Widhiasthini.
Apa yang membuat tanggapan masyarakat sepi terhadap para kandidat, Widhiasthini sebagai Ketua Timsel tidak berani menyimpulkan. Namun secara pribadi dia berpendapat kemungkinan karena rekrutmen KPU Klungkung adem-adem saja. Tidak seperti daerah lain atau level Provinsi Bali yang kompetisinya sangat ketat.
“Kita kan sudah umumkan di media yang lolos tahapan untuk menerima masukan dan tanggapan. Kemudian di website KPU Bali juga kita umumkan. Tetapi masyarakat tidak ada memberikan tanggapan,” tegas mantan Komisioner KPU Bali ini.
Kalau sampai 2 Desember 2018 besok tetap tidak ada tanggapan dan masukan dari masyarakat, maka akan dilakukan proses lanjutannya. “Kita tidak menunggu atau memberikan perpanjangan kepada masyarakat untuk memberikan tanggapan dan masukan. Jalan sesuai jadwal. Ada atau tidak sampai batas waktu yang ditentukan seleksi berikutnya jalan, yakni tahapan wawancara,” tegas Widhiasthini. Dia menyebutkan tidak ada perubahan jumlah kandidat yang akan mengikuti tes wawancara di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur, Denpasar Selatan pada 4 Desember 2018.
Setelah tes wawancara hasilnya akan diumumkan pada 8 Desember 2018 mendatang. “Tes wawancara dan tes kesehatan menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Jadi untuk dua sesi ini menjadi satu kesatuan proses,” kata akademisi dari Univesitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar ini.
Timsel akan melempar 10 besar kandidat calon ke KPU RI nanti. Apakah nanti fit and proper test akan dilimpahkan ke KPU Bali atau langsung KPU RI, Timsel tidak memiliki kewenangan lagi.
“Mereka yang sudah mengikuti seluruh tahapan akan diranking menjadi 10 besar. Nanti kita serahkan ke KPU RI. Apakah diuji kelayakan di KPU Bali itu sepenuhnya kewenangan KPU RI. Kami hanya menghasilkan 10 besar saja. Nanti 8 Desember diumumkan hasil 10 besarnya,” tegas Widhiasthini.
Sementara atas kondisi sepinya tanggapan masyarakat membuat prihatin kalangan DPRD Bali. Ketua Komisi I DPRD Bali membidangi hukum, keamanan, politik dan aparatur pemerintah, I Ketut Tama Tenaya, secara terpisah menyebutkan sepinya tanggapan dan masukan masyarakat terhadap kandidat calon ada 2 indikator.
“Mungkin karena kurang tersosialisasikan, bisa jadi juga karena memang masyarakat malas memberikan masukan karena menganggap proses seleksi ini biasa-biasa saja. Ya tetap tunggu sampai waktu tanggapan masyarakat selesai,” ujar Tama Tenaya.
Namun kata Tama Tenaya apapun hasilnya ada atau tidak tanggapan dan masukan masyarakat diharapkan Timsel tetap kedepankan profesionalisme, transparansi dalam seleksi KPU Klungkung. Supaya menghasilkan kandidat komisioner yang berkualitas. “Kami tidak intervensi Timsel. Yang penting profesional, transparan dan akuntabel prosesnya,” tegas politisi PDIP asal Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini. *nat
Komentar