Plafon Jebol di SMPN 4 Petang, BPBD Sebut Kerugian Rp 10 Juta
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung memperkirakan kerugian material akibat plafon jebol di kelas 7C SMPN 4 Petang sekitar Rp 10 juta.
MANGUPURA, NusaBali
“Perkiraan kerugian akibat jebolnya plafon di SMP Negeri 4 Petang, setelah kami hitung kurang lebih sebesar Rp 10 juta. Tapi paling penting sebetulnya, bencana yang disebabkan hujan deras dan angin kencang ini tidak menimbulkan jatuhnya korban,” kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Badung Ni Nyoman Ermy Setiari, Minggu (2/12).
Namun menurut dia, untuk upaya perbaikan sejauh ini belum dipastikan. “Kami akan laporkan dulu ke pimpinan,” imbuhnya. Disinggung mengenai pos anggaran perbaikan, pihaknya pun belum memastikan. “Rencana (pos anggaran, Red) dari tanggap darurat. Tapi sekali lagi kami akan laporkan dulu ke pimpinan. Nanti keputusan ada di pimpinan,” tegasnya.
Menurutnya, intensitas hujan yang mulai meninggi saat ini patut untuk diwaspadai. Terutama di daerah yang memiliki topografi pegunungan, sebab rawan longsor dan pohon tumbang. Ermy Setiari mengimbau masyarakat senantiasa waspada. Bila mendapat ada kerawanan bencana, masyarakat diharapkan segera melapor.
Seperti diketahui, guyuran hujan deras di wilayah Kecamatan Petang mengakibatkan plafon SMP Negeri 4 Petang jebol, Jumat (30/11). Beruntung saat kejadian ruang kelas masih dalam keadaan kosong, karena ujian semester belum dimulai, sehingga tidak menimbulkan jatuhnya korban jiwa.
“Dugaan kami karena lembab, beberapa hari terakhir terus hujan, berat jadinya plafonnya,” ujar Kepala SMP Negeri 4 Petang I Nyoman Budiasa.
Budiasa mengucap syukur musibah ini tidak mengakibatkan satu pun siswa terluka, karena saat kejadian aktivitas di sekolah belum dimulai. Pascakejadian, siswa kelas 7C berjumlah 23 orang terpaksa menempati ruang komputer untuk mengikuti ujian semester. “Karena masih ujian semester, jadi terpaksa siswa kami pindah ke ruang komputer. Syukurlah anak-anak tidak terganggu dengan kejadian ini, pelaksanaan ujian semester berjalan lancar,” tandasnya. *asa
“Perkiraan kerugian akibat jebolnya plafon di SMP Negeri 4 Petang, setelah kami hitung kurang lebih sebesar Rp 10 juta. Tapi paling penting sebetulnya, bencana yang disebabkan hujan deras dan angin kencang ini tidak menimbulkan jatuhnya korban,” kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Badung Ni Nyoman Ermy Setiari, Minggu (2/12).
Namun menurut dia, untuk upaya perbaikan sejauh ini belum dipastikan. “Kami akan laporkan dulu ke pimpinan,” imbuhnya. Disinggung mengenai pos anggaran perbaikan, pihaknya pun belum memastikan. “Rencana (pos anggaran, Red) dari tanggap darurat. Tapi sekali lagi kami akan laporkan dulu ke pimpinan. Nanti keputusan ada di pimpinan,” tegasnya.
Menurutnya, intensitas hujan yang mulai meninggi saat ini patut untuk diwaspadai. Terutama di daerah yang memiliki topografi pegunungan, sebab rawan longsor dan pohon tumbang. Ermy Setiari mengimbau masyarakat senantiasa waspada. Bila mendapat ada kerawanan bencana, masyarakat diharapkan segera melapor.
Seperti diketahui, guyuran hujan deras di wilayah Kecamatan Petang mengakibatkan plafon SMP Negeri 4 Petang jebol, Jumat (30/11). Beruntung saat kejadian ruang kelas masih dalam keadaan kosong, karena ujian semester belum dimulai, sehingga tidak menimbulkan jatuhnya korban jiwa.
“Dugaan kami karena lembab, beberapa hari terakhir terus hujan, berat jadinya plafonnya,” ujar Kepala SMP Negeri 4 Petang I Nyoman Budiasa.
Budiasa mengucap syukur musibah ini tidak mengakibatkan satu pun siswa terluka, karena saat kejadian aktivitas di sekolah belum dimulai. Pascakejadian, siswa kelas 7C berjumlah 23 orang terpaksa menempati ruang komputer untuk mengikuti ujian semester. “Karena masih ujian semester, jadi terpaksa siswa kami pindah ke ruang komputer. Syukurlah anak-anak tidak terganggu dengan kejadian ini, pelaksanaan ujian semester berjalan lancar,” tandasnya. *asa
Komentar