Ratusan Bocah Bakal Beraksi
Dalam sajian garapan inagurasi disajikan anak-anak yang ring gembira saat memainkan permainan tradisional Bali yang harus terus dilestarikan ditengah maraknya penggunaan gadget saat ini.
Sore Ini, Denpasar Festival 2018 Dibuka
DENPASAR, NusaBali
Denpasar Festival (Denfest) 2018, Jumat (28/12) sore ini akan dibuka secara resmi di kawasan Patung Catur Muka Denpasar. Event akhir tahun ini akan digelar hingga 31 Desember 2018. Dalam Denfest 2018 ini sekitar 250 anak-anak akan tampil dengan membawakan sekitar 64 permainan tradisional Bali. Denfest kali ini dikemas dengan tagline ‘Urban Playground’, dimana permainan tradisional yang paling ditonjolkan saat ini akan dipadukan dengan seni, budaya, dan orange ekonomi.
Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kota Denpasar, I Made Saryawan, selaku Ketua Panitia di sela-sela gladi pembukaan, kemarin, menjelasakan, Denfest tahun 2018 ini dikemas berbeda denga mengedepankan aktivitas anak-anak yang dikemas dalam sajian ‘Urban Playground’. Dimana, Urban Playground ini menggambarkan karakteristik masyarakat Kota Denpasar yang teguh dalam melindungi, memanfaatkan potensi, pusaka sujana, religi, tradisi dan moderinasasi yang saling bersinergi.
Saryawan menjelaskan di Kota Denpasar terdapat sedikitnya 62 jenis permainan tradisional yang akan ditampilkan nantinya, sehingga akan menjadi warna berbeda selama Denfest serta wahana edukasi dini bagi masyarakat tentang pentingnya permainan tradisional sebagai kearifan lokal Bali. “Kemasan yang berbeda ini kami sajikan untuk memberikan nuansa edukasi serta pemahaman tentang permainan tradisional yang muaranya adalam memberikan kebahagiaan bagi masyarakat,” jelasnya.
Saryawan menambahkan, sajian permainan tradisional ini akan menghiasi setiap sudut pelaksanaan Denfest. Hal ini diaplikasikan pada inagurasi pembukaan bertajuk ‘Denpasar Manglila Cita’ yang merefleksikan semangat optimisme masyarakat Kota Denpasar dalam mengarungi kehidupan urban yang kompleks.
“Permainan tradisional akan menghiasi sudut pelaksanaan Denfest tahun 2018 ini, selain dikemas dalam inagurasi pembukaan, permainan tradisional juga menjadi pilihan hiburan yang dapat dimanfaatkan masyarakat secara gratis, ada permainan tajog, dengkleng, dan banyak permainan tradisional lainnya,” kata Saryawan.
Dalam pementasan saat pembukaan pihaknya melibatkan sekitar 300 seniman yang seluruhnya anak-anak untuk menyukseskan acara tersebut. Pelibatan anak-anak juga dilakuka sesuai tema yang diusung yakni ‘Denpasar Manglila Cita’ yang bermakna Denpasar riang gembira, dimana kawasan Catur Muka ini dapat menjadi wahana bagi anak-anak untuk beruka-cita.
Dalam sajiannya juga ditampilkan beragam permainan anak-anak yang menggembirakan. Seperti halnya layang-layang, ogoh-ogoh, deduplak, tajog, megoak-goakan, barong kedingkling, serta masih banyak permainan lainya. “Dalam sajian garapan inagurasi ini dimana disajikan bahwa anak-anak yang ring gembira saat memainkan permainan tradisional Bali yang harus terus dilestarikan ditengah maraknya penggunaan gadget saat ini,” jelasnya.
Untuk festival kali ini juga menyajikan sedikitnya 400 stand yang terbagi dalam stand pertanian, stand industri, fashion, wirausaha muda, mai jinggo, mai kopi, stand kuliner, dan stand pertanian. Uniknya dalam stand tersebut ada salah satu stand yang terlibat yakni 25 penyandang disabilitas dijadikan satu dengan stand rumah berdaya menjual pernak-pernik hasil karya mereka seperti kaos dan asbak.
Tidak hanya itu, terdapat juga empat pangung yang terbagi atas panggung anak-anak, panggung utama, panggung kebudayaan, serta panggung hiburan zona heritage dengan beragam sajian tersendiri yang melibatkan 18 sekaa kesenian, 26 band serta kemasan Denpasar Fashion Festival yang melibatkan guru SD/SMP se-Kota Denpasar. Dan yang terbaru dari Denfest tahun 2018 ini dimana diterapkan transaksi non tunai dengan menggandeng Go Pay, Ovo Money dan T-Money, serta diet sampah plastik bagi seluruh pengunjung dan pedagang. *mi
DENPASAR, NusaBali
Denpasar Festival (Denfest) 2018, Jumat (28/12) sore ini akan dibuka secara resmi di kawasan Patung Catur Muka Denpasar. Event akhir tahun ini akan digelar hingga 31 Desember 2018. Dalam Denfest 2018 ini sekitar 250 anak-anak akan tampil dengan membawakan sekitar 64 permainan tradisional Bali. Denfest kali ini dikemas dengan tagline ‘Urban Playground’, dimana permainan tradisional yang paling ditonjolkan saat ini akan dipadukan dengan seni, budaya, dan orange ekonomi.
Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kota Denpasar, I Made Saryawan, selaku Ketua Panitia di sela-sela gladi pembukaan, kemarin, menjelasakan, Denfest tahun 2018 ini dikemas berbeda denga mengedepankan aktivitas anak-anak yang dikemas dalam sajian ‘Urban Playground’. Dimana, Urban Playground ini menggambarkan karakteristik masyarakat Kota Denpasar yang teguh dalam melindungi, memanfaatkan potensi, pusaka sujana, religi, tradisi dan moderinasasi yang saling bersinergi.
Saryawan menjelaskan di Kota Denpasar terdapat sedikitnya 62 jenis permainan tradisional yang akan ditampilkan nantinya, sehingga akan menjadi warna berbeda selama Denfest serta wahana edukasi dini bagi masyarakat tentang pentingnya permainan tradisional sebagai kearifan lokal Bali. “Kemasan yang berbeda ini kami sajikan untuk memberikan nuansa edukasi serta pemahaman tentang permainan tradisional yang muaranya adalam memberikan kebahagiaan bagi masyarakat,” jelasnya.
Saryawan menambahkan, sajian permainan tradisional ini akan menghiasi setiap sudut pelaksanaan Denfest. Hal ini diaplikasikan pada inagurasi pembukaan bertajuk ‘Denpasar Manglila Cita’ yang merefleksikan semangat optimisme masyarakat Kota Denpasar dalam mengarungi kehidupan urban yang kompleks.
“Permainan tradisional akan menghiasi sudut pelaksanaan Denfest tahun 2018 ini, selain dikemas dalam inagurasi pembukaan, permainan tradisional juga menjadi pilihan hiburan yang dapat dimanfaatkan masyarakat secara gratis, ada permainan tajog, dengkleng, dan banyak permainan tradisional lainnya,” kata Saryawan.
Dalam pementasan saat pembukaan pihaknya melibatkan sekitar 300 seniman yang seluruhnya anak-anak untuk menyukseskan acara tersebut. Pelibatan anak-anak juga dilakuka sesuai tema yang diusung yakni ‘Denpasar Manglila Cita’ yang bermakna Denpasar riang gembira, dimana kawasan Catur Muka ini dapat menjadi wahana bagi anak-anak untuk beruka-cita.
Dalam sajiannya juga ditampilkan beragam permainan anak-anak yang menggembirakan. Seperti halnya layang-layang, ogoh-ogoh, deduplak, tajog, megoak-goakan, barong kedingkling, serta masih banyak permainan lainya. “Dalam sajian garapan inagurasi ini dimana disajikan bahwa anak-anak yang ring gembira saat memainkan permainan tradisional Bali yang harus terus dilestarikan ditengah maraknya penggunaan gadget saat ini,” jelasnya.
Untuk festival kali ini juga menyajikan sedikitnya 400 stand yang terbagi dalam stand pertanian, stand industri, fashion, wirausaha muda, mai jinggo, mai kopi, stand kuliner, dan stand pertanian. Uniknya dalam stand tersebut ada salah satu stand yang terlibat yakni 25 penyandang disabilitas dijadikan satu dengan stand rumah berdaya menjual pernak-pernik hasil karya mereka seperti kaos dan asbak.
Tidak hanya itu, terdapat juga empat pangung yang terbagi atas panggung anak-anak, panggung utama, panggung kebudayaan, serta panggung hiburan zona heritage dengan beragam sajian tersendiri yang melibatkan 18 sekaa kesenian, 26 band serta kemasan Denpasar Fashion Festival yang melibatkan guru SD/SMP se-Kota Denpasar. Dan yang terbaru dari Denfest tahun 2018 ini dimana diterapkan transaksi non tunai dengan menggandeng Go Pay, Ovo Money dan T-Money, serta diet sampah plastik bagi seluruh pengunjung dan pedagang. *mi
1
Komentar