Hindari Jawa di Pra PON, Bali Ingin ke Zona Timur
Pengprov Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Bali mengusulkan tim Bali masuk Zona Timur saat Pra PON Bulutangkis, September 2019.
DENPASAR, NusaBali
Usulan PBSI Bali itupun masuk di Pokja PP PBSI. Langkah itu dilakukan agar pebulutangkis Bali di Pra PON terhindar dari rival berat, yakni para atlet bulutangkis asal Jawa. Apalagi selama ini, mereka masih sangat mendominasi di tingkat nasional. Jika usulan Bali diterima, hikmah positifnya dapat membuka peluang lolos PON lebih besar, baik di sektor putra maupun putri.
"Yang mengajukan tuan rumah PON memang belum. Tapi saya harap Bali agar masuk zona wilayah Timur. Kalau wilayah timut itu meliputi Bali, NTB, NTT, dan Papua Barat," ungkap Sekum PBSI Bali, Made Darmiyasa di Denpasar, Jumat (28/12).
Dengan begitu, Made Darmiyasa berharap zona Timur akan dijadikan acuan dalam Pra PON. Misalnya wilayah Kalimantan masuk Zona Kalimantan, begitu juga Sumatera dan Sulawesi. Dan, Jawa juga dipisah tersendiri, karena masih ada Jatim, Jogjakarta dan Banten.
"Masak beda kepulauan harus digabung dalam Pra PON-nya. Itu yang tidak kami inginkan," tandas Darmiyasa.
Jika semuanya digabung apalagi masuk pebulutangkis asal Jawa sudah dipastikan yang mendominasi pasti dari Jawa. Untuk itu satu-satunya solusi dibagi per hitungan wilayah Zona. Apalagi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jateng serta Papua lolos otomatis ke PON 2020.
Tiga provinsi diluar Papua itu lolos karena prestasi pada PON Jabar 2016. DKI Jakarta, Jabar dan Jateng semuanya meraih medali emas, sehingga lolos otomatis. Sedangkan Papua mendapatkan jatah wild card karena status tuan rumah.
Bagi Bali peluang mulai terlihat saat penentuan Zona Pra PON sudah diputuskan. Seberapa besar peluangnya akan kelihatan disana. Jika Bali masuk Zona Timur, PBSI Bali optimistis akan lolos, baik tim putra dan putri.
Apalagi di bagian putri mulai ada Deya Surya Saraswati, Ade Pranita, Ayu Gari, Dinda Sayu Murni, dan Komang Cahya Dewi. Sedangkan dibagian putra ada Seva Bramamtya Putra, Alvin, Arya Kurniawan, Pasek Ekayana, Pramana Putra serta sederetan pebulutangkis potensial lainnya. Dengan tujuh medali emas pada PON Papua XX/2020 jadi momentum bagus bagi Bali menunjukkan prestasi nasional. *dek
Usulan PBSI Bali itupun masuk di Pokja PP PBSI. Langkah itu dilakukan agar pebulutangkis Bali di Pra PON terhindar dari rival berat, yakni para atlet bulutangkis asal Jawa. Apalagi selama ini, mereka masih sangat mendominasi di tingkat nasional. Jika usulan Bali diterima, hikmah positifnya dapat membuka peluang lolos PON lebih besar, baik di sektor putra maupun putri.
"Yang mengajukan tuan rumah PON memang belum. Tapi saya harap Bali agar masuk zona wilayah Timur. Kalau wilayah timut itu meliputi Bali, NTB, NTT, dan Papua Barat," ungkap Sekum PBSI Bali, Made Darmiyasa di Denpasar, Jumat (28/12).
Dengan begitu, Made Darmiyasa berharap zona Timur akan dijadikan acuan dalam Pra PON. Misalnya wilayah Kalimantan masuk Zona Kalimantan, begitu juga Sumatera dan Sulawesi. Dan, Jawa juga dipisah tersendiri, karena masih ada Jatim, Jogjakarta dan Banten.
"Masak beda kepulauan harus digabung dalam Pra PON-nya. Itu yang tidak kami inginkan," tandas Darmiyasa.
Jika semuanya digabung apalagi masuk pebulutangkis asal Jawa sudah dipastikan yang mendominasi pasti dari Jawa. Untuk itu satu-satunya solusi dibagi per hitungan wilayah Zona. Apalagi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jateng serta Papua lolos otomatis ke PON 2020.
Tiga provinsi diluar Papua itu lolos karena prestasi pada PON Jabar 2016. DKI Jakarta, Jabar dan Jateng semuanya meraih medali emas, sehingga lolos otomatis. Sedangkan Papua mendapatkan jatah wild card karena status tuan rumah.
Bagi Bali peluang mulai terlihat saat penentuan Zona Pra PON sudah diputuskan. Seberapa besar peluangnya akan kelihatan disana. Jika Bali masuk Zona Timur, PBSI Bali optimistis akan lolos, baik tim putra dan putri.
Apalagi di bagian putri mulai ada Deya Surya Saraswati, Ade Pranita, Ayu Gari, Dinda Sayu Murni, dan Komang Cahya Dewi. Sedangkan dibagian putra ada Seva Bramamtya Putra, Alvin, Arya Kurniawan, Pasek Ekayana, Pramana Putra serta sederetan pebulutangkis potensial lainnya. Dengan tujuh medali emas pada PON Papua XX/2020 jadi momentum bagus bagi Bali menunjukkan prestasi nasional. *dek
Komentar