Bali Tunggu Keputusan PP PBSI
Sekarang ini yang jadi persoalan, harus menunggu keputusan resmi PP PBSI dalam menentukan semuanya. Diantaranya tentang pembagian zona provinsi dan kepastian waktu Pra-PON digelar.
Soal Pembagian Wilayah dalam Pra PON
DENPASAR, NusaBali
Meski mengantongi nama-nama atlet bayangan, namun Pengprov PBSI Bali masih menunggu keputusan PP PBSI dalam pembagian zona dalam Pra PON. Keputusan tersebut sangat penting bagi PBSI Bali untuk meningkatkan mempersiapkan tim balutangkisnya.
"Sekarang ini yang jadi kendala harus menunggu keputusan resmi PP PBSI dalam menentukan semuanya, baik pembagian zona provinsi, kepastian waktu Pra-PON digelar, yang diperkirakaan Agustus atau September. Termasuk juga nomor yang dipertandingkan dan jumlah kuota pemain yang boleh turun. Semuanya masih menunggu," ujar Sekretaris Umum PBSI Bali, Made Darmiyasa, Jumat (4/1).
Meski masih menunggu, kata Darmiyasa, PBSI Bali telah mengantongi nama pebulutangkis yang akan diturunkan.Sebab, usai Kejuaraan Nasional (Kejurnas) beberapa waktu lalu, Pengprov PBSI sudah memiliki gambaran nama-nama pebulutangkis putra dan putri, yang
bakal dipanggil mengikuti seleksi pembentukan tim Pra PON.
“Nama-nama kami akomodir, baik pebulutangkis putra dan putrid, dan yang saat berlatih di klub luar maupun di Bali sendiri. Tapi kami akan memutuskan pemanggilan mereka setelah ada keputusan PP PBSI. Karena itu yang jadi dasar pijakan kami," tegas Darmiyasa.
Nama-nama pebulutangkis yang diproyeksikan di Pra PON, yakni mereka yang berlatih di Bali. Yakni, Putu Dinda Sayu Murni, Mega Septia, Kadek Wulan Juliandini dan Destin Puspitayati. Sedangkan pemain putri yang di klub luar Bali, yakni Made Deya Surya Saraswati, Ni Made Pranita Sulistya Devi atau Ade, Ayu Gary Luna Maharani dan Komang Ayu Cahya Dewi.
Sedangkan pebulutangkis putra yang berlatih di klub luar Bali, yaitu Pasek Ekayana, Komang Arya Kurniawan, Seva dan Diva serta Alfin. Sedangkan pemain putra yang berlatih di Bali, yaitu Agus Aldi Santosa dan Putu Agus Aditya Pramana Putra serta Dwipayana. "Kami optimistis nama-nama tersebut mampu bersaing di Pra PON," tandas Darmiyasa.
Darmiyasa mengakui saat ini masa emas pebulutangkis muda putra dan putri Bali, jika dikaitkan dengan batasan usia pada Pra PON nanti. Yakni, maksimal 23 tahun atau kelahiran 1997 dan sesudahnya. Untuk itu Darmiyasa pun berharap Bali masuk zona wilayah Timur pada Pra PON nanti. Usulan PBSI Bali itupun sudah masuk di Pokja PP PBSI. Hal itu upaya agar pebulutangkis Bali di Pra PON terhindar dari rival berat atlet bulutangkis asal Jawa.
Sebab, kata Darmiyasa, selama ini atlet asal Jawa disebut-sebut masih sangat mendominasi di tingkat nasional. Jika usulan Bali diterima, hikmah positifnya dapat membuka peluang lolos PON 2020, baik di sektor tim putra maupun putri. "Yang mengajukan tuan rumah PON memang belum. Tapi saya harap Bali masuk zona wilayah timur. Kalau wilayah timur itu meliputi Bali, NTB, NTT," papar Darmiyasa.*dek
Komentar