Kandungan Yodium Garam Kusamba Diuji
Komitmen Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta untuk menjadikan garam Kusamba lebih dikenal dan bersaing di pasaran, tidak pernah surut.
SEMARAPURA, NusaBali
Meski menghadapi sejumlah kendala, namun dirinya optimis bisa mengangkat garam Kusamba yang berimbas kepada peningkatan taraf hidup petani garam tradisional. Pada Rabu (22/01), bersama petugas dari Dinas Kesehatan, Bupati Suwirta melakukan pengujian kandungan yodium garam Kusamba di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung. Pengujian dilakukan dengan meneteskan cairan iodium test pada satu sendok garam Kusamba. Hasilnya, garam kusamba yang sebelumnya berwarna putih berubah menjadi warna ungu.
Hal ini menandakan bahwa garam ini mangandung iodium. Kepala Dinas Kesehatan Klungkung dr Made Adi Swapatni mengatakan Dinas Kesehatan hanya melakukan tes kandungan iodium. Sedangkan untuk izin produksi, izin edar dan lainnya nanti akan ditentukan dan dites Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM). “Nantinya BPOM juga yang akan mengeluarkan rekomendasi untuk mendapatkan label SNI,” katanya.
Selain melakukan pengujian, Bupati Suwirta bersama para pengurus Koperasi Lembaga Ekonomi Produktif Pesisir Mina Segara Dana Kusamba juga melakukan uji coba alat produksi Garam Yodium Kusamba. Alat ini terdiri dari alat pencampur yodium, pengering serta alat kemasan. Diawali dengan mencampur garam dengan larutan yodium. Komposisinya 10 kg garam dicampur 0,40 gr yodium (Kio3). Pemberian yodium dilakukan secara manual dengan jalan disemprotkan saat mesin pencampur mulai bekerja. Setelah dilakukan pencampuran selanjutnya dilakukan pengeringan. Pengeringan membutuhkan waktu sejam dengan kapasitas 30 kg. Setelah dikeringkan garam selanjutnya dikemas dan terakhir ditempel stiker merek Uyah Kusamba Gema Santi. Untuk harga, setelah dilakukan perhitungan oleh Bupati Suwirta bersama petugas Dinas Koperasi dan UKM, ditentukan harga sekitar Rp 4.000 - Rp 4.500/250 gram garam Kusamba.
Bupati Suwirta optimis garam beryodium Kusamba akan bisa segera diproduksi. “Jika kerjasama dengan petani garam berjalan dengan baik begitu juga dengan semua alat produksinya, saya yakin garam ini akan bisa segera diproduksi dan dipasarkan kepada para PNS dan masyarakat,” ujar Bupati Suwirta. Kepada dinas kesehatan Bupati Suwirta perintahkan untuk segera bersurat ke BPOM supaya dilakukan pengujian pada garam Kusamba.*wan
Meski menghadapi sejumlah kendala, namun dirinya optimis bisa mengangkat garam Kusamba yang berimbas kepada peningkatan taraf hidup petani garam tradisional. Pada Rabu (22/01), bersama petugas dari Dinas Kesehatan, Bupati Suwirta melakukan pengujian kandungan yodium garam Kusamba di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung. Pengujian dilakukan dengan meneteskan cairan iodium test pada satu sendok garam Kusamba. Hasilnya, garam kusamba yang sebelumnya berwarna putih berubah menjadi warna ungu.
Hal ini menandakan bahwa garam ini mangandung iodium. Kepala Dinas Kesehatan Klungkung dr Made Adi Swapatni mengatakan Dinas Kesehatan hanya melakukan tes kandungan iodium. Sedangkan untuk izin produksi, izin edar dan lainnya nanti akan ditentukan dan dites Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM). “Nantinya BPOM juga yang akan mengeluarkan rekomendasi untuk mendapatkan label SNI,” katanya.
Selain melakukan pengujian, Bupati Suwirta bersama para pengurus Koperasi Lembaga Ekonomi Produktif Pesisir Mina Segara Dana Kusamba juga melakukan uji coba alat produksi Garam Yodium Kusamba. Alat ini terdiri dari alat pencampur yodium, pengering serta alat kemasan. Diawali dengan mencampur garam dengan larutan yodium. Komposisinya 10 kg garam dicampur 0,40 gr yodium (Kio3). Pemberian yodium dilakukan secara manual dengan jalan disemprotkan saat mesin pencampur mulai bekerja. Setelah dilakukan pencampuran selanjutnya dilakukan pengeringan. Pengeringan membutuhkan waktu sejam dengan kapasitas 30 kg. Setelah dikeringkan garam selanjutnya dikemas dan terakhir ditempel stiker merek Uyah Kusamba Gema Santi. Untuk harga, setelah dilakukan perhitungan oleh Bupati Suwirta bersama petugas Dinas Koperasi dan UKM, ditentukan harga sekitar Rp 4.000 - Rp 4.500/250 gram garam Kusamba.
Bupati Suwirta optimis garam beryodium Kusamba akan bisa segera diproduksi. “Jika kerjasama dengan petani garam berjalan dengan baik begitu juga dengan semua alat produksinya, saya yakin garam ini akan bisa segera diproduksi dan dipasarkan kepada para PNS dan masyarakat,” ujar Bupati Suwirta. Kepada dinas kesehatan Bupati Suwirta perintahkan untuk segera bersurat ke BPOM supaya dilakukan pengujian pada garam Kusamba.*wan
1
Komentar