Puluhan Anak Ngelawang Barong
Bantu Korban Bencana Alam
GIANYAR, NusaBali
Hari libur Imlek, Selasa (5/2), dimanfaatkan oleh puluhan anak-anak TK Yayasan Sarin Rare, Desa Mas, Ubud, Gianyar, melakukan aktivitas sosial. Sedikitnya, 90 anak didampingi orangtua mereka, ngelawang barong di kawasan Ubud, Selasa (5/2).
Ngelawang menyasar wisatawan asing ini untuk penggalangan dana bagi anak-anak korban bencana Lombok, Palu, dan Selat Sunda. Pengelola Taman Pendidikan Sarin Rare, Kadek Ariyasa menjelaskan, ngelawang barong itu sudah jadi agenda rutin. Hingga kemarin, terhitung telah berlangsung keenam kalinya. Berawal dari penggalangan dana saat erupsi Gunung Agung, gempa Lombok, hingga bencana Palu. “Tujuannya, kami mengajak anak-anak dan dididik membangun kepedulian sesama. Melalui seni budaya, kegiatan yang positif, kreatif dan berguna untuk orang lain,” papar Ariyasa yang Komisioner Komisi Perlindungan Anak Daerah Provinsi Bali ini.
Dijelaskan, 90 anak-anak ini dibagi menjadi dua grup. "Titik kumpul di Lapangan Astina Ubud, kemudian satu kelompok melewati Jalan Padangtegal dan satunya Jalan Ubud Kelod. Nanti kita akan kumpul dan bertemu lagi di panggung terbuka Monkey Forest,” jelas pria asal Desa Mas, Ubud ini.
Setelah terkumpul hasil ngelawang, pihaknya berencana bisa menyalurkan langsung dan bertemu dengan anak-anak korban bencana. Seperti pengalaman sebelumnya, pihaknya bertemu langsung dengan korban sehingga barang yang diperlukan dapat diserahkan dengan tepat sasaran.
Untuk diketahui, selama dua jam Ngelawang keliling Ubud, anak-ank ini mengumpulkan donasi Rp 3.117.000. "Semoga kami mampu mengemban tanggung jawab selanjutnya meneruskan sumbangsih kecil ini untuk pendidikan anak-anak yang terdampak bencana," ujarnya. *nvi
Hari libur Imlek, Selasa (5/2), dimanfaatkan oleh puluhan anak-anak TK Yayasan Sarin Rare, Desa Mas, Ubud, Gianyar, melakukan aktivitas sosial. Sedikitnya, 90 anak didampingi orangtua mereka, ngelawang barong di kawasan Ubud, Selasa (5/2).
Ngelawang menyasar wisatawan asing ini untuk penggalangan dana bagi anak-anak korban bencana Lombok, Palu, dan Selat Sunda. Pengelola Taman Pendidikan Sarin Rare, Kadek Ariyasa menjelaskan, ngelawang barong itu sudah jadi agenda rutin. Hingga kemarin, terhitung telah berlangsung keenam kalinya. Berawal dari penggalangan dana saat erupsi Gunung Agung, gempa Lombok, hingga bencana Palu. “Tujuannya, kami mengajak anak-anak dan dididik membangun kepedulian sesama. Melalui seni budaya, kegiatan yang positif, kreatif dan berguna untuk orang lain,” papar Ariyasa yang Komisioner Komisi Perlindungan Anak Daerah Provinsi Bali ini.
Dijelaskan, 90 anak-anak ini dibagi menjadi dua grup. "Titik kumpul di Lapangan Astina Ubud, kemudian satu kelompok melewati Jalan Padangtegal dan satunya Jalan Ubud Kelod. Nanti kita akan kumpul dan bertemu lagi di panggung terbuka Monkey Forest,” jelas pria asal Desa Mas, Ubud ini.
Setelah terkumpul hasil ngelawang, pihaknya berencana bisa menyalurkan langsung dan bertemu dengan anak-anak korban bencana. Seperti pengalaman sebelumnya, pihaknya bertemu langsung dengan korban sehingga barang yang diperlukan dapat diserahkan dengan tepat sasaran.
Untuk diketahui, selama dua jam Ngelawang keliling Ubud, anak-ank ini mengumpulkan donasi Rp 3.117.000. "Semoga kami mampu mengemban tanggung jawab selanjutnya meneruskan sumbangsih kecil ini untuk pendidikan anak-anak yang terdampak bencana," ujarnya. *nvi
Komentar