Warung Sembako Terbakar, Pemilik Shock
Bagunan warung milik I Wayan Sukun, 70, di Banjar Lebah, Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, Tabanan, terbakar pada Selasa (12/2) malam.
TABANAN, NusaBali
Meskipun tidak ada korban jiwa, namun perhiasan, peralatan sembahyang, dan sembako ludes terbakar. Kebakaran itu diduga karena korsleting listrik. Informasi yang dihimpun, pada Selasa malam itu korban Wayan Sukun alias Pan Sami bersama istrinya, Ni Nyoman Mesur, 60, sedang menonton televisi di kamar sebelah warung. Tiba-tiba saja Mesur mendengar suara krepek-krepek. Sontak suaminya Wayan Sukun kaget dan melihat atas warungnya sudah dilalap api.
Mereka mencoba memadamkan api dengan alat seadanya, namun api keburu besar. Selanjutnya Wayan Sukun memanggil tetangga untuk membantu memadamkan api yang sudah melalap isi warung.
Kapolsek Baturiti AKP I Nengah Sudiarta, menerangkan bahwa kebakaran pada Selasa malam itu mengakibatkan warung dan tempat tinggal korban hangus. Bahkan perhiasan, peralatan sembahyang, dan sembako mereka juga tidak bisa diselamatkan. “Berdasarkan penyelidikan dan olah TKP, kebakaran diduga karena arus pendek listrik alias korsleting,” ungkapnya, Rabu (13/2).
Menurut AKP Sudiarta, kerugian yang diakibatkan kebakaran tersebut mencapai Rp 200 juta. Sementara untuk kondisi korban saat kejadian sempat shock sehingga diperiksa tensi oleh PMI Kabupaten Tabanan. “Selain dibantu warga padamkan api, 3 unit mobil pemadam kebakaran juga membantu memadamkan api,” tegasnya.
Sementara di sisi lain, BPBD Tabanan telah memberikan bantuan logistik bagi Wayan Sukun. Penyerahan langsung dilakukan di rumah korban di Banjar Lebah, Desa Luwus, Kecamatan Baturiti. “Kami sudah serahkan logistik ke lokasi,” ungkap Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan I Putu Trisna Widiatmika. *de
Meskipun tidak ada korban jiwa, namun perhiasan, peralatan sembahyang, dan sembako ludes terbakar. Kebakaran itu diduga karena korsleting listrik. Informasi yang dihimpun, pada Selasa malam itu korban Wayan Sukun alias Pan Sami bersama istrinya, Ni Nyoman Mesur, 60, sedang menonton televisi di kamar sebelah warung. Tiba-tiba saja Mesur mendengar suara krepek-krepek. Sontak suaminya Wayan Sukun kaget dan melihat atas warungnya sudah dilalap api.
Mereka mencoba memadamkan api dengan alat seadanya, namun api keburu besar. Selanjutnya Wayan Sukun memanggil tetangga untuk membantu memadamkan api yang sudah melalap isi warung.
Kapolsek Baturiti AKP I Nengah Sudiarta, menerangkan bahwa kebakaran pada Selasa malam itu mengakibatkan warung dan tempat tinggal korban hangus. Bahkan perhiasan, peralatan sembahyang, dan sembako mereka juga tidak bisa diselamatkan. “Berdasarkan penyelidikan dan olah TKP, kebakaran diduga karena arus pendek listrik alias korsleting,” ungkapnya, Rabu (13/2).
Menurut AKP Sudiarta, kerugian yang diakibatkan kebakaran tersebut mencapai Rp 200 juta. Sementara untuk kondisi korban saat kejadian sempat shock sehingga diperiksa tensi oleh PMI Kabupaten Tabanan. “Selain dibantu warga padamkan api, 3 unit mobil pemadam kebakaran juga membantu memadamkan api,” tegasnya.
Sementara di sisi lain, BPBD Tabanan telah memberikan bantuan logistik bagi Wayan Sukun. Penyerahan langsung dilakukan di rumah korban di Banjar Lebah, Desa Luwus, Kecamatan Baturiti. “Kami sudah serahkan logistik ke lokasi,” ungkap Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan I Putu Trisna Widiatmika. *de
Komentar