PUPR Bangun Jembatan Darurat
Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataran Ruang) Karangasem membangun jembatan darurat di atas Tukad Pedih, menghubungkan Kelurahan Subagan dengan Desa Pertima, Kecamatan Karangasem.
AMLAPURA, NusaBali
Pembangunan jembatan darurat atas inisiatif PUPR agar masyarakat pejalan kaki bisa melintas. Material, alat berat, dan crane dibantu pihak ketiga yakni PT Dharma Bhuana Karya Amlapura.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Karangasem, I Ketut Prama Budarta, mengatakan awalnya berkoordinasi dengan salah satu rekanan agar bersedia membantu material untuk perbaiki jembatan Tukad Pedih yang jebol. Setelah dapat bantuan material, Dinas PUPR Karangasem mulai menggarap jembatan darurat bersama BPBD Karangasem dan krama Desa Pakraman Subagan.
Selanjutnya pihak rekanan membawa crane dan alat berat yang dikoordinasikan petugas lapangan I Gusti Putu Rinceg. Diawali menebang lima pohon kelapa dan batangnya dipasang untuk jembatan. “Ini jembatan darurat agar masyarakat pejalan kaki bisa melintas. Panjang jembatan darurat sekitar 10 meter, lebar 1,5 meter,” kata Ketut Prama Budarta. Ditegaskan, jembatan yang dibangun hanya untuk pejalan kaki, bukan untuk pengendara sepeda motor.
Sementara Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Karangasem, Asmi Sukmawati membenarkan jembatan darurat yang dibangun prioritas untuk pejalan kaki. Sementara I Gusti Putu Rinceg, menambahkan untuk pengendara sepeda motor dan kendaraan roda empat, bisa melalui jalan lingkar. Jembatan yang jebol itu dibangun tahun 1979 atau disebut jembatan bough duiker. Sebab jembatan itu menggunakan plat duiker.
Lokasi jembatan di tikungan dan jalan menurun. Sering terjadi kecelakaan lalulintas dan salah satu mahasiswa nyemplung ke sungai. Pada tahun 2015, jalan di atas jembatan itu diperbaiki dengan cara ditinggikan. Akibatnya beban jembatan bertambah berat yang menyebabkan jebol saat musim hujan. *k16
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Karangasem, I Ketut Prama Budarta, mengatakan awalnya berkoordinasi dengan salah satu rekanan agar bersedia membantu material untuk perbaiki jembatan Tukad Pedih yang jebol. Setelah dapat bantuan material, Dinas PUPR Karangasem mulai menggarap jembatan darurat bersama BPBD Karangasem dan krama Desa Pakraman Subagan.
Selanjutnya pihak rekanan membawa crane dan alat berat yang dikoordinasikan petugas lapangan I Gusti Putu Rinceg. Diawali menebang lima pohon kelapa dan batangnya dipasang untuk jembatan. “Ini jembatan darurat agar masyarakat pejalan kaki bisa melintas. Panjang jembatan darurat sekitar 10 meter, lebar 1,5 meter,” kata Ketut Prama Budarta. Ditegaskan, jembatan yang dibangun hanya untuk pejalan kaki, bukan untuk pengendara sepeda motor.
Sementara Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Karangasem, Asmi Sukmawati membenarkan jembatan darurat yang dibangun prioritas untuk pejalan kaki. Sementara I Gusti Putu Rinceg, menambahkan untuk pengendara sepeda motor dan kendaraan roda empat, bisa melalui jalan lingkar. Jembatan yang jebol itu dibangun tahun 1979 atau disebut jembatan bough duiker. Sebab jembatan itu menggunakan plat duiker.
Lokasi jembatan di tikungan dan jalan menurun. Sering terjadi kecelakaan lalulintas dan salah satu mahasiswa nyemplung ke sungai. Pada tahun 2015, jalan di atas jembatan itu diperbaiki dengan cara ditinggikan. Akibatnya beban jembatan bertambah berat yang menyebabkan jebol saat musim hujan. *k16
Komentar