Luhut Bangga Pemprov Bali Memiliki Sekolah Unggulan
SMAN Bali Mandara yang khusus dibangun Pemprov Bali untuk anak-anak cerdas dari keluarga miskin, dikunjungi Menko Polhukam Letjen TNI (Purn) Luhur Binsar Pandajitan, Senin (16/5) siang.
SMAN Bali Mandara Dikunjungi Menko Polhukam
SINGARAJA, NusaBali
Sang menteri datang dengan dibonceng Gubernur Bali Komjen Pol (Purn) Made Mangku Pastika. Luhut Pandjaitan menyatakan bangga Bali punya sekolah unggulan yang berlokasi di Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini.
Luhut Pandjaitan terbang dari Denpasar ke Buleleng dengan naik pesawat helikopter bersama Gubernur Mangku Pastika. Heli mendarat di Lapangan Besi Mejajar, Desa Kubutambahan, Senin siang pukul 11.15 Wita. Kedatangan Luhut bersama Pastika diterima langsung Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Sekda Kabaupaten Buleleng Dewa Ketut Puspaka, Kepala Dinas Pendidikan-Pemuda-Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali Tjokorda Istri Agung (TIA) Kusuma Wardana.
Namun, Bupati Agus Suradnyana tidak ikut mendampingi sang menteri di SMAN Bali Mandara, karena ada kesibukan lain. Bupati menugaskan Sekda Dewa Puspaka untuk mendampingi Luhut. Demikian pula Kepala Sekolah (Kasek) SMAN Bali Mandara, Drs I Nyoman Darta, ikut mendampingi. Dalam kunjungannya kemarin siang, Luhut sempat selama 2 jam memberikan motivasi kepada seluruh siswa-siswi SMAN Bali Mandara. Selain itu, sang menteri juga sempat makan bersama para siswa cerdas dari keluarga miskin se-Bali, dengan menu seadanya.
Saat memberikan motivasi kepada para siswa-siswi SMAN Bali Mandara, Luhut mengingatkan kendati berasal dari keluarga kurang mampu, mereka diminta tidak menyesal, apalagi menyerah dengan kondisi ekonomi keluarganya. Mereka diyakinkan bisa mengubah kehidupannya, bahkan menjadi pempimpin bangsa, sepanjang mau belajar dengan disiplin yang kuat. “Penting punya asal-usul keluarga, tapi jangan asal-usul itu menjadikan kita menyesal, apalagi menyerah. Sepanjang mau belajar, tegakkan displin, dan tidak menyerah, semuanya pasti bisa,” tandas mantan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPP Golkar ini.
Luhut juga memotivasi para siswa-siswi SMAN Bali mandara dengan keberhasilannya sebagai menteri. Dikatakan Luhut, dirinya juga terlahir dari keluarga kurang mampu. Ayahnya hanya seorang sopir angkot, sementara ibunya tidak pernah tamat SD. Namun, karena punya semangat tinggi untuk mengubah nasib, dengan disiplin tinggi menimpa ilmu tanpa pernah menyerah, perubahan itu telah dirasakan saat ini. Luhut mencapai Jenderal Bintang Empat, lalu jadi menteri.
“Jangan pernah jadi mur atau scrup, tapi harus mampu menjadi desainer yang bisa memastikan posisi mur dan scrup itu di mana. Sehingga kau (para siswa SMAN Bali Mandara) akan menjadi orang penting di negara ini. Terpenting kau harus jujur. Walaupun displin dan semangat belajar, tapi kalau tidak jujur, percuma juga,” kata Luhut.
Luhut juga menyebut kepemimpinan Gubernur Mangku Pastika sangat luar biasa, karena mampu membangun sekolah unggulan untuk mengubah nasib orang-orang yang kurang mampu di Bali. Bahkan, kontinuitas perhatian terhadap sekolah yang didirikan Gubernur Pastika tahun 2011 ini juga sangat tinggi. “Ini patut ditiru di tempat lain. Mendirikannya kadang gampang, tapi kelangsungannya kadang tak terjaga. Di sini Pak Gubernur Pastika punya tujuan yang sagat jelas. Anak-anak yang tadinya tidak punya masa depan, kini mereka punya harapan,” katanya.
Usai memberikan motiviasi, Luhut ikut makan siang bersama seluruh siswa-siswi SMAN Bali Mandara---yang semuanya diasramakan di sekolah unggulan ini. Luhut ikut santap menu keseharian seperti tempe, ikan kering, dan sayur kacang panjang yang biasa dimakan para siswa, guru, dan pegawai SMAN Bali Mandara.
Usai makan siang bersama sekitar pukul 13.00 Wita, Luhut kembali menuju pesawat heli di Lapangan Besi Mejajar yang berjarak sekitar 1 kilometer dari SMAN Bali Mandara untuk terbang ke Denpasar. Namun sebelum pergi, Meko Polhukam ini sempat memberikan hadiah uang sebesar 100 dolar AS kepada salah satu siswa SMAN Bali Mandara yang mendapat nilai tertinggi bidang studi Matematika.
Sementara itu, Gubernur Pastika mengatakan kehadiran SMAN Bali Mandara dan SMKN Bali Mandara telah memberikan harapan besar bagi anak-anak yang kurang mampu untuk mengubah nasib keluarganya. Ini salah satu upaya memutus mata rantai kemiskinan di Bali. “Kalau tidak ada SMAN dan SMKN Bali Mandara, belum tentu mereka bisa bersekolah hari ini, belum tentu juga mereka makan hari ini. Saya berpesan, tunjukkan terus semangat Mu, jangan sia-siakan kesempatan ini. Kamu pasti bisa menjadi pemimpin masa depan bangsa,” tegas Gubernur Bali asal Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ini.
Sedangkan Kasek SMAN Bali Mandara, Nyoman Darta, menerangkan secara umum proses penerimaan para siswa yang terdiri dari 3 tahap yang di dalamnya terdapat home visit dan boot camp selama 3 hari, hingga nantinya akan menentukan siswa tersebut lulus atau tidak. Kasek Nyoman Darta memaparkan, dengan menggunakan kurikulum internasional, para siswa SMAN Bali Mandara juga bisa mengikuti ujian internasional. Dia juga membeber sederet prestasi yang telah diraih siswa-siswi SMAN Bali Mandara, termasuk siswa jurusan IPS berhasil meraih nilai tertinggi UN. k19
Komentar