KONI Bali Gabungkan Atlet Grade IV di Grade III
Setelah tuntas melakukan proses evaluasi tes fisik tahap II dan hasilnya telah dibeberkan dalam rapat terbuka kepada seluruh pelatih cabang olahraga yang mengantongi tiket PON Jabar, atlet Pelatda KONI Bali kini mulai digabungkan.
MANGUPURA, NusaBali
Penggabungan itu hanya terjadi pada grade IV digabungkan ke grade III. "Penggabungan ini hanya sifatnya untuk memudahkan dalam pengelompokan saja. Ternyata itu lebih efektif dipantau. Jadi, tidak ada perbedaan katagori grade yang terlalu mencolok. Dan, cukup grade 1 sampai III saja," ucap Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi, Selasa (17/5).
Dimana dari data yang dirilis Bidang Litbang KONI Bali menyebutkan, jika atlet Pelatda yang masuk grade I itu sebanyak 48 atlet. Atlet masuk grade II sebanyak 94 atlet, dan atlet yang masuk grade III dihuni sebanyak 217 atlet. Dimana, atlet masuk grade 1 secara hitungan kasar diproyeksikan meraih medali emas, atlet grade II medali perak, dan atlet grade III ditargetkan meraih perunggu. Sehingga jumlah keseluruhan mencapai 359 atlet. Dan, jumlah keseluruhan itu sudah terhitung atlet dari sepakbola yang diberikan kuota sebanyak 18 pemain. "Dalam perkembangan untuk memudahkan, grade IV itu digabung ke grade III. Dan, grade III kini dikatagorikan baru pemula turun PON serta belum pernah berprestasi. Sementara di grade II itu yang dikatagorikan meraih medali perak dan perunggu. Baik di PON, dan kegiatan even lainnya tingkat nasional dengan bukti yang ada," tegas mantan Ketum KONI Badung.
Karena dia komitmen tentang atlet yang akan diberangkatkan di PON Jabar nanti. Memasuki tes fisik ketiga sudah mulai akan ada proses penciutan. Dan, di tes fisik ketiga sudah penentuan atlet yang akan dikirim ke multi even empat tahunan. "Itu program yang memang akan kami jalannya nantinya," tandas Suwandi. Dia juga menekankan untuk memberikan fasilitas yang cukup berbeda kepada atlet Pelatda Bali. Itu diterapkan berdasarkan pembagian grade yang ditetapkan sejak bulan Februari. Dimana, uang saku dan fasilitas penunjang berdasarkan dengan grade para atlet. "Itu untuk memudahkan dalam kami memfasilitasi atlet, jadi tidak mungkin sama," tegas Suwandi.
Rinciannya, kata Suwandi untuk atlet yang masuk dalam grade I akan mendapatkan tunjangan sebesar Rp 2,5 juta perbulan. Untuk atlet yang masuk dalam grade II akan mendapatkan Rp 1,7 juta perbulan. Sedangkan atlet yang masuk dalam grade III mendapat Rp 1 juta perbulan. "Itu jelas kami bedakan karena ini sistemnya profesional. Masak atlet yang diproyeksikan meraih emas di PON Jabar, pembiayannya disamakan dengan atlet lainnya. Itu tentu kami bedakan," beber Suwandi sembari menyebut grade tersebut bisa berubah, ada degradasi dan promosi. Parameter atlet terdegredasi dilihat dari faktor fisik, prestasi atlet, dan kemampuan atlet yang di pantau oleh KONI dan pelatihnya, serta hasil try out.7 dek
Komentar