USBN di Smansa Pakai Komputer
Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) telah mulai dilaksanakan masing-masing sekolah.
DENPASAR, NusaBali
Seperti SMAN 1 Denpasar, tahun ini memilih menggunakan komputer untuk USBN. Bahkan tidak hanya untuk keperluan USBN dan UNBK, ulangan harian pun memanfaatkan komputer.
“USBN kan ada dua sekarang. Ada yang memakai kertas pensil, ada USBN pakai komputer. Nah Smansa (SMAN 1 Denpasar, red) sekarang pakai komputer, sehingga pelaksanaannya mendahului. Mulainya 25 Februari sampai 21 Maret, satu hari satu pelajaran,” ujar Kasek SMAN 1 Denpasar, Made Rida, Senin (11/3).
Tidak hanya USBN. Bahkan para siswa dilatih menggunakan komputer saat ulangan harian. Adapun jumlah siswa yang akan mengikuti ujian adalah sebanyak 444 orang, dengan rincian 37 siswa jurusan IPS dan 307 siswa jurusan IPA. “Di zaman milenial ini, masak kita tidak mengikuti penggunaan komputer? Kan sama dengan tidak membiasakan anak menggunakan komputer kalau masih kembali ke kertas pensil,” katanya.
Menurut Made Rida, ada banyak manfaat yang didapat. Terutama melatih para siswa untuk jujur dan menggunakan kemampuan diri sendiri dalam menjaab soal. “Anak-anak akan terlatih untuk tidak bekerjasama. Kedua, mengajarkan kepada siswa untuk disiplin dengan waktu. Karena kalau pakai komputer kita tidak bisa main-main,” jelasnya.
Di sisi lain, obyektivitas dan penghematan biaya sangat dirasakan dengan menggunakan sistem komputer tersebut. “Sebelum USBN kita mencari sistem, dengan mendatangkan operator dan ahli di bidang itu,” katanya.
Diakui, awalnya siswa agak mengeluh dengan aturan sistem menggunakan komputer ini. “Ini sebenarnya hanya masalah mental saja. Mental mereka kita kuatkan dan sering-sering ngasi latihan. Dan kita tunjukkan bahwa ini untuk kebaikan mereka sendiri,” imbuhnya.
Sampai saat ini, fasilitas komputer di SMAN 1 Denpasar cukup memadai. SMAN 1 Denpasar memiliki 170 komputer yang terbagi dalam lima ruangan. Setelah USBN berakhir, kata Kasek Rida, maka seminggu sebelum UNBK baru akan diberikan mata pelajaran tambahan, khususnya bidang studi yang akan muncul di ujian nasional. *ind
Seperti SMAN 1 Denpasar, tahun ini memilih menggunakan komputer untuk USBN. Bahkan tidak hanya untuk keperluan USBN dan UNBK, ulangan harian pun memanfaatkan komputer.
“USBN kan ada dua sekarang. Ada yang memakai kertas pensil, ada USBN pakai komputer. Nah Smansa (SMAN 1 Denpasar, red) sekarang pakai komputer, sehingga pelaksanaannya mendahului. Mulainya 25 Februari sampai 21 Maret, satu hari satu pelajaran,” ujar Kasek SMAN 1 Denpasar, Made Rida, Senin (11/3).
Tidak hanya USBN. Bahkan para siswa dilatih menggunakan komputer saat ulangan harian. Adapun jumlah siswa yang akan mengikuti ujian adalah sebanyak 444 orang, dengan rincian 37 siswa jurusan IPS dan 307 siswa jurusan IPA. “Di zaman milenial ini, masak kita tidak mengikuti penggunaan komputer? Kan sama dengan tidak membiasakan anak menggunakan komputer kalau masih kembali ke kertas pensil,” katanya.
Menurut Made Rida, ada banyak manfaat yang didapat. Terutama melatih para siswa untuk jujur dan menggunakan kemampuan diri sendiri dalam menjaab soal. “Anak-anak akan terlatih untuk tidak bekerjasama. Kedua, mengajarkan kepada siswa untuk disiplin dengan waktu. Karena kalau pakai komputer kita tidak bisa main-main,” jelasnya.
Di sisi lain, obyektivitas dan penghematan biaya sangat dirasakan dengan menggunakan sistem komputer tersebut. “Sebelum USBN kita mencari sistem, dengan mendatangkan operator dan ahli di bidang itu,” katanya.
Diakui, awalnya siswa agak mengeluh dengan aturan sistem menggunakan komputer ini. “Ini sebenarnya hanya masalah mental saja. Mental mereka kita kuatkan dan sering-sering ngasi latihan. Dan kita tunjukkan bahwa ini untuk kebaikan mereka sendiri,” imbuhnya.
Sampai saat ini, fasilitas komputer di SMAN 1 Denpasar cukup memadai. SMAN 1 Denpasar memiliki 170 komputer yang terbagi dalam lima ruangan. Setelah USBN berakhir, kata Kasek Rida, maka seminggu sebelum UNBK baru akan diberikan mata pelajaran tambahan, khususnya bidang studi yang akan muncul di ujian nasional. *ind
Komentar