Terinspirasi Ajax dan MU
‘Hidup Mati’ Juventus vs Atletico Madrid
TURIN, Nusa Bali
Juventus siap ikuti jejak Ajax Amsterdam dan Manchester United (MU) saat menjamu Atletico Madrid, pada laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2018/2019, Rabu (13/3) dinihari WITA. Juventus kalah 0-2 di leg pertama, tapi masih percaya diri membalikkan keadaan dan lolos ke perempatfinal.
Juventus pun terinspirasi aksi comeback Ajax dan MU. Ajax kalah 1-2 lawan Real Madrid di kandang sendiri pada leg pertama. Namun Ajax menang 4-1 di kandang Madrid, Santiago Bernabeu pada leg kedua.
Sedangkan MU kalah 0-2 di kandang sendiri, lalu menang 3-1 di markas PSG untuk menyamakan agregat jadi 3-3. MU pun memastikan kelolosannya lewat keunggulan gol tandang.
"Ajax kalah di kandang, tapi bisa menyingkirkan Madrid, begitu pula MU melawan Paris Saint-Germain, jadi kenapa kami tak boleh percaya kalau kami bisa melakukannya?" kata kiper Juventus Wojciech Szczesny, dikutip Football Italia.
Selain Szczesny, keyakinan serupa juga disuarakan bek sayap Leonardo Spinazzola. Menurut Spinazzola, pelatih telah memotivasi pemain sejak malam di Madrid. "Kami berharap mengikuti jejak mereka," ujar Spinazzola.
Namun Juventus belum pernah selamat dari situasi seperti ini. Mereka punya 'rekor 100 persen' selalu tersingkir setiap kali menelan kekalahan tandang leg pertama dengan skor 0-2 di kompetisi UEFA.
Sebelumnya, Juve lima kali mengalaminya dan lima kali pula gagal membalikkan keadaan di kandang sendiri pada leg kedua hingga akhirnya kandas.
Juve boleh bersemangat. Namun Atletico besutan Diego Simeone bukanlah lawan yang dapat dikalahkan hanya bermodal semangat. Pertahanan solid, pressing ketat, organisasi permainan rapi, serta serangan balik yang cepat dan mematikan menjadi ciri khas Atletico.
Atletico juga mampu membuat frustrasi serta pandai memanfaatkan kelengahan dan kesalahan lawan. Juventus telah merasakannya di leg pertama. Bahkan Atletico selalu menang tanpa kebobolan dalam lima laga terakhirnya di semua ajang.
Lawan Atletico, pelatih Juventus Massimiliano Allegri kabarnya mempertimbangkan beberapa opsi skema permainannya. Menurut beberapa media Italia, Allegri akan menerapkan sistem tiga bek dalam formasi 3-5-2.
Sedangkan Simeone bakal tetap dengan pakem 4-4-2. Dia tak bisa memainkan Diego Costa dan Thomas Partey yang terkena skorsing, tapi itu sepertinya bukan masalah besar. *
Juventus pun terinspirasi aksi comeback Ajax dan MU. Ajax kalah 1-2 lawan Real Madrid di kandang sendiri pada leg pertama. Namun Ajax menang 4-1 di kandang Madrid, Santiago Bernabeu pada leg kedua.
Sedangkan MU kalah 0-2 di kandang sendiri, lalu menang 3-1 di markas PSG untuk menyamakan agregat jadi 3-3. MU pun memastikan kelolosannya lewat keunggulan gol tandang.
"Ajax kalah di kandang, tapi bisa menyingkirkan Madrid, begitu pula MU melawan Paris Saint-Germain, jadi kenapa kami tak boleh percaya kalau kami bisa melakukannya?" kata kiper Juventus Wojciech Szczesny, dikutip Football Italia.
Selain Szczesny, keyakinan serupa juga disuarakan bek sayap Leonardo Spinazzola. Menurut Spinazzola, pelatih telah memotivasi pemain sejak malam di Madrid. "Kami berharap mengikuti jejak mereka," ujar Spinazzola.
Namun Juventus belum pernah selamat dari situasi seperti ini. Mereka punya 'rekor 100 persen' selalu tersingkir setiap kali menelan kekalahan tandang leg pertama dengan skor 0-2 di kompetisi UEFA.
Sebelumnya, Juve lima kali mengalaminya dan lima kali pula gagal membalikkan keadaan di kandang sendiri pada leg kedua hingga akhirnya kandas.
Juve boleh bersemangat. Namun Atletico besutan Diego Simeone bukanlah lawan yang dapat dikalahkan hanya bermodal semangat. Pertahanan solid, pressing ketat, organisasi permainan rapi, serta serangan balik yang cepat dan mematikan menjadi ciri khas Atletico.
Atletico juga mampu membuat frustrasi serta pandai memanfaatkan kelengahan dan kesalahan lawan. Juventus telah merasakannya di leg pertama. Bahkan Atletico selalu menang tanpa kebobolan dalam lima laga terakhirnya di semua ajang.
Lawan Atletico, pelatih Juventus Massimiliano Allegri kabarnya mempertimbangkan beberapa opsi skema permainannya. Menurut beberapa media Italia, Allegri akan menerapkan sistem tiga bek dalam formasi 3-5-2.
Sedangkan Simeone bakal tetap dengan pakem 4-4-2. Dia tak bisa memainkan Diego Costa dan Thomas Partey yang terkena skorsing, tapi itu sepertinya bukan masalah besar. *
Komentar