7 Absen, Ada yang Kawin
Hari Pertama UNBK SMK
BANGLI, NusaBali
Sebanyak 7 peserta tidak hadir pada hari pertama Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMK di Bangli, Senin (25/3). Dua di antaranya absen karena sudah kawin, alasan bekerja, dan sakit. Secara umum pelaksanaan UNBK berjalan lancar.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Bangli, I Wayan Suparta, mengatakan ada 13 SMK negeri maupun swasta menggelar UNBK, sebagian besar pelaksanaannya dalam tiga sesi. “Peserta sebanyak 1.466 siswa. Ada tujuh siswa yang tidak hadir,” ungkap Wayan Suparta, Senin (25/3). Kasek SMKN 2 Bangli ini menegaskan, siswa yang absen karena sakit, berhenti sekolah karena bekerja, ada pula yang kawin. Siswa yang berhenti sekolah karena kawin sekolah di SMKN 1 Bangli dan SMKN 3 Kintamani.
Sementara siswa yang asben karena sakit ada di SMKN 2 Kintamani sedangkan 4 lainnya karena bekerja merupakan siswa SMKN 3 Kintamani. Bagi siswa yang absen karena sakit masih memiliki kesempatan mengikuti ujian susulan pada tanggal 15-16 April mendatang. UNBK hari pertama yakni mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hari kedua mata pelajaran Matematika, hari ketiga Bahasa Inggris, dan terakhir mata pelajaran produktif/jurusan.
Khusus di SMKN 2 Bangli, peserta UNBK sebanyak 348 siswa, terbagi dalam 4 jurusan yakni perhotelan, tata boga, kriya kayu, dan usaha perjalanan wisata. “Siswa dibagi bagi dalam tiga sesi, masing-masing 118 siswa, 118 siswa, dan 112 siswa,” imbuh kasek asal Kelurahan Cempaga, Bangli ini. Terpisah, Kasek SMKN 3 Kintamani, Komang Widiada, mengakui ada 5 siswanya absen karena sudah berhenti sekolah. Para siswa tersebut sudah tidak aktif sekolah sebelum pelaksanaan simulasi UNBK.
Berbagai upaya telah dilakukan sekolah agar para siswa tetap melanjutkan pendidikan. Komang Widiada sudah melakukan pendekatan kepada siswa serta orangtua yang bersangkutan. “Saat kami datangi ke rumahnya, orangtua siswa mengatakan anaknya sudah bekerja di Denpasar. Kami pun tidak bisa berbuat banyak,” jelasnya. Para siswa itu pun membuat pernyataan berhenti sekolah. “Kami sudah berupaya melakukan pendekatan. Jika mereka ingin melanjutkan pendidikan nantinya bisa melalui paket C,” imbuhnya.
Komang Widiada menambahkan, pelaksanaan UNBK di SMKN 3 Kintamani sempat diwarnai gangguan pada komputer. Namun cepat dialihkan pada komputer cadangan yang sudah disiapkan sekolah. “Masing-masing sesi sempat gangguan, tapi bisa digantikan dengan komputer cadangan sehingga ujian dapat dilanjutkan,” tukasnya. Sementara Waka Kesiswaan SMKN 1 Bangli, Ngakan Asmara Putra, mengatakan siswa yang terdaftar sebagai peserta ujian sebanyak 261 siswa. Namun ada siswa yang berehenti dan tidak mengikuti simulasi tahapan persiapan UNBK. “Ada satu siswa yang tidak ikut karena menikah. Namun siswa tersebut sudah berhenti sebelum dilaksanakan simulasi UNBK,” jelasnya. *esa
Sebanyak 7 peserta tidak hadir pada hari pertama Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMK di Bangli, Senin (25/3). Dua di antaranya absen karena sudah kawin, alasan bekerja, dan sakit. Secara umum pelaksanaan UNBK berjalan lancar.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Bangli, I Wayan Suparta, mengatakan ada 13 SMK negeri maupun swasta menggelar UNBK, sebagian besar pelaksanaannya dalam tiga sesi. “Peserta sebanyak 1.466 siswa. Ada tujuh siswa yang tidak hadir,” ungkap Wayan Suparta, Senin (25/3). Kasek SMKN 2 Bangli ini menegaskan, siswa yang absen karena sakit, berhenti sekolah karena bekerja, ada pula yang kawin. Siswa yang berhenti sekolah karena kawin sekolah di SMKN 1 Bangli dan SMKN 3 Kintamani.
Sementara siswa yang asben karena sakit ada di SMKN 2 Kintamani sedangkan 4 lainnya karena bekerja merupakan siswa SMKN 3 Kintamani. Bagi siswa yang absen karena sakit masih memiliki kesempatan mengikuti ujian susulan pada tanggal 15-16 April mendatang. UNBK hari pertama yakni mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hari kedua mata pelajaran Matematika, hari ketiga Bahasa Inggris, dan terakhir mata pelajaran produktif/jurusan.
Khusus di SMKN 2 Bangli, peserta UNBK sebanyak 348 siswa, terbagi dalam 4 jurusan yakni perhotelan, tata boga, kriya kayu, dan usaha perjalanan wisata. “Siswa dibagi bagi dalam tiga sesi, masing-masing 118 siswa, 118 siswa, dan 112 siswa,” imbuh kasek asal Kelurahan Cempaga, Bangli ini. Terpisah, Kasek SMKN 3 Kintamani, Komang Widiada, mengakui ada 5 siswanya absen karena sudah berhenti sekolah. Para siswa tersebut sudah tidak aktif sekolah sebelum pelaksanaan simulasi UNBK.
Berbagai upaya telah dilakukan sekolah agar para siswa tetap melanjutkan pendidikan. Komang Widiada sudah melakukan pendekatan kepada siswa serta orangtua yang bersangkutan. “Saat kami datangi ke rumahnya, orangtua siswa mengatakan anaknya sudah bekerja di Denpasar. Kami pun tidak bisa berbuat banyak,” jelasnya. Para siswa itu pun membuat pernyataan berhenti sekolah. “Kami sudah berupaya melakukan pendekatan. Jika mereka ingin melanjutkan pendidikan nantinya bisa melalui paket C,” imbuhnya.
Komang Widiada menambahkan, pelaksanaan UNBK di SMKN 3 Kintamani sempat diwarnai gangguan pada komputer. Namun cepat dialihkan pada komputer cadangan yang sudah disiapkan sekolah. “Masing-masing sesi sempat gangguan, tapi bisa digantikan dengan komputer cadangan sehingga ujian dapat dilanjutkan,” tukasnya. Sementara Waka Kesiswaan SMKN 1 Bangli, Ngakan Asmara Putra, mengatakan siswa yang terdaftar sebagai peserta ujian sebanyak 261 siswa. Namun ada siswa yang berehenti dan tidak mengikuti simulasi tahapan persiapan UNBK. “Ada satu siswa yang tidak ikut karena menikah. Namun siswa tersebut sudah berhenti sebelum dilaksanakan simulasi UNBK,” jelasnya. *esa
Komentar