Ratusan Delegasi OWHC Kunjungi Situs Bersejarah di Denpasar
Turut Resmikan Lukisan Persahabatan Kota OWHC di Tukad Badung
DENPASAR, NusaBali
Ratusan delegasi dari 13 negara di benua Eropa dan Asia yang tergabung dalam Organization World Heritage City (OWHC) Eurasia dan utusan dari 7 Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) kunjungi situs bersejarah di Kota Denpasar, Rabu (1/5).
Diawali dengan mengunjungi Cagar Budaya Prasasti Blanjong di kawasan Sanur, Denpasar Selatan. Para delegasi diberikan penjelasan mengenai Prasasti Blanjong yang terletak di Banjar Blanjong, Desa Sanur Kauh. Ini merupakan prasasti yang memuat sejarah tertulis tertua di Bali.
Prasasti Blanjong menyebut Wali Dwipa (sebutan untuk pulau Bali) yang berangka tahun 835 Caka (913 M). Prasasti Blanjong belum lama ini telah ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya peringkat kota oleh Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra. Hal ini merupakan pertama kalinya terjadi di Bali, dimana Pemerintah Daerah melakukan penetapan terhadap Cagar Budaya.
Rombongan melanjutkan kunjungan di Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Pasar Rakyat Pasar Badung dan melakukan peresmian lukisan Mural Persahabatan Kota OWHC antara Kota Bolgar Rusia, Kazan Rusia, dan Kota Denpasar di kawasan Tukad Badung.
Peresmian Mural Persahabatan antar tiga kota tersebut dilakukan bersama-sama oleh Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, Wakil Walikota Kazan Rusia, Lod Vigova, dan Walikota Bolgar Rusia, Kamil Nugaev yang disaksikan delegasi 13 Negara di benua Eropa dan Asia yang tergabung dalam OWHC dan utusan dari 7 Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).
Rai Mantra mengatakan persemian ini sebagai langkah persahatan dan kerjasama antar kota-kota OWHC untuk dapat berbagi ilmu dan pengalaman. Disamping itu momen internasional ini tentunya dapat menjadi momentum memperkuat kebudayaan dan kearifan lokal di Kota Denpasar sebagai heritage city, dan warisan budaya yang tangguh merupakan modal utama dalam pengembangan Heritage Tourism. Setelah resmi bergabung menjadi anggota Organization World Heritage City (OWHC) pada tahun 2013 lalu dan menggelar Konferensi Strategic Metting OWHC Asia Pasific pada tahun 2016 tentunya menjadi momentum bagi seluruh stakeholder Kota Denpasar, utamanya yang bergerak dalam bidang pariwisata budaya. “Hal ini tentu harus dimanfaatkan oleh seluruh stakeholder untuk memperkenalkan Kota Denpasar di kancah dunia tentang berbagai potensi pariwisata budaya,” ujar Rai Manra.
Sementara Wakil Walikota Kazan Rusia, Lod Vigova mengatakan ini sebagai langkah yang baik dan menjadi kebanggaan Kota Kazan yang dilukis sangat indah di Tukad Badung ini. Sebagai persahabatan kota-kota dalam OWHC termasuk dengan Kota Denpasar diharapkan kedepan Kota Kazan dengan jumlah penduduk yang melebihi 1 juta jiwa bisa didatangkan ke Denpasar atau Bali untuk pariwisata. “Saya sangat bangga dengan lukisan Kota Kazan ada di Tukad Badung yang sangat indah ini,” ujarnya. *mis
Diawali dengan mengunjungi Cagar Budaya Prasasti Blanjong di kawasan Sanur, Denpasar Selatan. Para delegasi diberikan penjelasan mengenai Prasasti Blanjong yang terletak di Banjar Blanjong, Desa Sanur Kauh. Ini merupakan prasasti yang memuat sejarah tertulis tertua di Bali.
Prasasti Blanjong menyebut Wali Dwipa (sebutan untuk pulau Bali) yang berangka tahun 835 Caka (913 M). Prasasti Blanjong belum lama ini telah ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya peringkat kota oleh Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra. Hal ini merupakan pertama kalinya terjadi di Bali, dimana Pemerintah Daerah melakukan penetapan terhadap Cagar Budaya.
Rombongan melanjutkan kunjungan di Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Pasar Rakyat Pasar Badung dan melakukan peresmian lukisan Mural Persahabatan Kota OWHC antara Kota Bolgar Rusia, Kazan Rusia, dan Kota Denpasar di kawasan Tukad Badung.
Peresmian Mural Persahabatan antar tiga kota tersebut dilakukan bersama-sama oleh Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, Wakil Walikota Kazan Rusia, Lod Vigova, dan Walikota Bolgar Rusia, Kamil Nugaev yang disaksikan delegasi 13 Negara di benua Eropa dan Asia yang tergabung dalam OWHC dan utusan dari 7 Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).
Rai Mantra mengatakan persemian ini sebagai langkah persahatan dan kerjasama antar kota-kota OWHC untuk dapat berbagi ilmu dan pengalaman. Disamping itu momen internasional ini tentunya dapat menjadi momentum memperkuat kebudayaan dan kearifan lokal di Kota Denpasar sebagai heritage city, dan warisan budaya yang tangguh merupakan modal utama dalam pengembangan Heritage Tourism. Setelah resmi bergabung menjadi anggota Organization World Heritage City (OWHC) pada tahun 2013 lalu dan menggelar Konferensi Strategic Metting OWHC Asia Pasific pada tahun 2016 tentunya menjadi momentum bagi seluruh stakeholder Kota Denpasar, utamanya yang bergerak dalam bidang pariwisata budaya. “Hal ini tentu harus dimanfaatkan oleh seluruh stakeholder untuk memperkenalkan Kota Denpasar di kancah dunia tentang berbagai potensi pariwisata budaya,” ujar Rai Manra.
Sementara Wakil Walikota Kazan Rusia, Lod Vigova mengatakan ini sebagai langkah yang baik dan menjadi kebanggaan Kota Kazan yang dilukis sangat indah di Tukad Badung ini. Sebagai persahabatan kota-kota dalam OWHC termasuk dengan Kota Denpasar diharapkan kedepan Kota Kazan dengan jumlah penduduk yang melebihi 1 juta jiwa bisa didatangkan ke Denpasar atau Bali untuk pariwisata. “Saya sangat bangga dengan lukisan Kota Kazan ada di Tukad Badung yang sangat indah ini,” ujarnya. *mis
Komentar