Siklon Tropis Lili Picu Gelombang Tinggi di Selat Bali
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar memperkirakan adanya intensitas gelombang tinggi di sekitar Bali dalam tiga hari kedepan.
MANGUPURA, NusaBali
Pemicu dari gelombang tersebut karena tumbuhnya bibit siklon lili sebelah utara laut Timor. Diharapkan, dengan adanya peringatan dini terkait fenomena itu, para pelaku wisata bahari dan juga kapal penumpang untuk mewaspadai berbagai kemungkinan.
Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Iman Faturahman menjelaskan, siklon tropis lili ini terpantau oleh pihak BBMKG sejak 8 Mei di sebelah utara Laut Timor.
Kemudian, fenomena itu terus bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan rata-rata 6 knots atau 11 km per jam. Dengan tumbuhnya fenomena itu, bisa mempengaruhi intensitas hujan di sejumlah wilayah yang dilaluinya. Selain itu, dampak siklon tropis lili ini bisa menyebabkan gelombang tinggi di sejumlah wilayah termasuk di perairan Bali. "Kalau untuk munculnya itu sekitar dua hari lalu dan akan diperkirakan hingga Sabtu (11/5) besok. Pergerakan siklon tropis lili ini akan terus kita pantau, terutama wilayah yang akan dilaluinya. Hal ini dikarenakan dampak yang ditimbulkan bisa menyebabkan angin kencang, hujan dengan intensitas lebat hingga gelombang tinggi. Memang sangat berbahaya," terangnya saat dikonfirmasi, Jumat (10/5) siang.
Menurut Iman, bahwa dampak yang sudah terdeteksi untuk wilayah Bali dari siklon itu adalah gelombang tinggi. Dimana, dari pantauan pihaknya, diprediksi terjadi gelombang tinggi di Selat Bali, Selat Badung, Selat Lombok, Selat Alas bagian selatan, perairan Selatan Bali (Nusa Dua, Pecatu, Ungasan, Tanah Lot, Kuta dan Sanur) dengan ketinggian gelombang mencapai 2,5 meter hingga 4 meter dalam beberapa hari kedepan. Sehingga, ia berharap, untuk kapal pengangkut penumpang, pihak pelaku wisata bahari untuk mematuhi imbauan dari BBMKG. "Perkiraan kita, gelombang ini terjadi tiga hari kedepan. Ini yang terjadi di titik-titik rawan terjadi gelombang yang kisarannya dari 2,5 meter hingga 4 meter itu. Hal ini perlu menjadi atensi oleh pelaku wisata bahari, para nelayan dan juga kapal penumpang," imbaunya. *dar
Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Iman Faturahman menjelaskan, siklon tropis lili ini terpantau oleh pihak BBMKG sejak 8 Mei di sebelah utara Laut Timor.
Kemudian, fenomena itu terus bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan rata-rata 6 knots atau 11 km per jam. Dengan tumbuhnya fenomena itu, bisa mempengaruhi intensitas hujan di sejumlah wilayah yang dilaluinya. Selain itu, dampak siklon tropis lili ini bisa menyebabkan gelombang tinggi di sejumlah wilayah termasuk di perairan Bali. "Kalau untuk munculnya itu sekitar dua hari lalu dan akan diperkirakan hingga Sabtu (11/5) besok. Pergerakan siklon tropis lili ini akan terus kita pantau, terutama wilayah yang akan dilaluinya. Hal ini dikarenakan dampak yang ditimbulkan bisa menyebabkan angin kencang, hujan dengan intensitas lebat hingga gelombang tinggi. Memang sangat berbahaya," terangnya saat dikonfirmasi, Jumat (10/5) siang.
Menurut Iman, bahwa dampak yang sudah terdeteksi untuk wilayah Bali dari siklon itu adalah gelombang tinggi. Dimana, dari pantauan pihaknya, diprediksi terjadi gelombang tinggi di Selat Bali, Selat Badung, Selat Lombok, Selat Alas bagian selatan, perairan Selatan Bali (Nusa Dua, Pecatu, Ungasan, Tanah Lot, Kuta dan Sanur) dengan ketinggian gelombang mencapai 2,5 meter hingga 4 meter dalam beberapa hari kedepan. Sehingga, ia berharap, untuk kapal pengangkut penumpang, pihak pelaku wisata bahari untuk mematuhi imbauan dari BBMKG. "Perkiraan kita, gelombang ini terjadi tiga hari kedepan. Ini yang terjadi di titik-titik rawan terjadi gelombang yang kisarannya dari 2,5 meter hingga 4 meter itu. Hal ini perlu menjadi atensi oleh pelaku wisata bahari, para nelayan dan juga kapal penumpang," imbaunya. *dar
Komentar