3 Kader Masuk Bursa Calon Ketua Golkar Bali
Musda Dipercepat segera akan digelar untuk memilih Ketua DPD I Golkar Bali definitif, guna gantikan Ketut Sudikerta yang terseret kasus hukum
Dongkrak Suara Golkar dalam Pileg, Demer Dianggap Paling Berpeluang
DENPASAR, NusaBali
Sebulan pasca Pileg 2019, mulai muncul isu suksesi kepemimpinan DPD I Golkar Bali. Ada tiga kandidat yang digadang-gadang layak menjadi Ketua DPD I Golkar Bali, yakni Gede Sumarjaya Linggih (kini Plt Ketua DPD I Golkar Bali), Nyoman Sugawa Korry (masih menjabat Sekretaris DPD I Golkar Bali), dan I Wayan Geredeg (mantan Ketua DPD II Golkar Karangasem). Sumarjaya Linggih dianggap paling berpeluang, karena sukses mendongkrak suara Golkar di Bali dalam Pileg, 17 April 2019.
Sumber NusaBali di internal Golkar menyebutkan, pemilihan Ketua DPD I Golkar Bali akan dilakukan melalui Musyawarah Darerah (Musda) Dipercepat, yang waktunya belum ditentukan. Musda Dipercepat ini digelar setelah Ketua DPD I Golkar Bali, I Ketut Sudikerta, diberangus dari jabatannya, 4 Desember 2018 lalu, karena terseret sebagai tersangka kasus dugaan penipuan jual beli tanah Rp 150 miliar.
“Saat ini, ada tiga nama yang punya peluang besar untuk terpilih menjadi Ketua DPD I Gokar Bali. Mereka adalah Gede Sumarjaya Linggih, Nyoman Sugawa Korry, dan Wayan Geredeg,” ujar sumber tersebut, Minggu (12/5).
Sumarjaya Linggih alias Demer adalah politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang kini fungsionaris DPP Golkar dan sekaligus merangkap Plt Ketua DPD I Golkar Bali---untuk mengisi kekosongan pasca dilengserkannya Ketut Sudikerta. Demer sudah tiga periode duduk di Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali, dan kini kembali lolos ke Senayan melalui Pileg 2019.
Sedangkan Nyoman Sugawa Korry adalah politisi senior asal Desa Bayuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang kini menjabat Sekretaris DPD I Golkar Bali. Mantan Ketua DPD II Golkar Buleleng ini juga masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Bali 2014-2019 dari Fraksi Golkar. Sugawa Korry baru memastikan lolos lagi ke kursi DPRD Bali dari Golkar Dapil Buleleng hasil Pileg 2019 buat periode ketiga secara beruntun.
Sebaliknya, Wayan Geredeg adalah politisi senior Golkar asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang notabene mantan Bupati Karangasem dua kali periode (2005-2010, 2010-2015). Mantan Ketua DPD II Golkar Karangasem ini sempat duduk di DPP Golkar era Setya Novanto. Wayan Geredeg yang notabene ayah dari anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Karangasem, Ni Putu Yuli Artini, baru saja gagal berebut kursi DPR RI dari Golkar Dapil Bali di Pileg 2019. Gere-deg kalah bersaing dengan Demer dan AA Bagus Adhi Mahendra Putra.
Sumber NusaBali menyebutkan, Demer, Sugawa Korry, dan Geredeg merupakan kader satu gerbong, sehingga kecil kemungkinan terjadi kompetisi panas dalam Musda Golkar Dipercepat nanti. Dari ketiga kandidat ini, kata dia, Demer dianggap paling berpeluang menduduki kursi Ketua DPD I Golkar Bali secara definitif, karena prestasinya di Pileg 2019. Demer mampu menaikkan suara Golkar di Bali dalam Pileg 2019, di tengah gempuran sang jawara PDIP.
Menurut sumber tadi, perolehan suara Golkar di Bali naik dari semula 325.000 hasil Pileg 2014 menjadi 380.000-an untuk kursi DPR hasil Pileg 2019. Golkar pun mampu mempertahankan 2 kursi DPR RI Dapil Bali yang direbutkan saat Pileg 2014 lalu. Sedangkan PDIP mendominasi 6 kursi dari total 9 kursi DPR RI Dapil Bali yang diperebutkan dalam Pileg 2019. Satu (1) kursi DPR RI Dapil Bali lain-nya diraih Demokrat.
“Kenaikan suara Golkar dalam Pileg 2015 di Bali ini sudah masuk sebagai laporan prestasi ke DPP Golkar. Jadi, Demer paling diunggulkan untuk menduduki posisi Ketua DPD I Golkar Bali. Demer juga menjadi caleg Golkar peraih suara terbanyak untuk DPR RI Dapil Bali. Selain pertimbangan tersebut, Demer juga punya keunggulan dari sisi link dan cantolan ke DPP Golkar,” katanya.
Benarkah? Dihubungi NusaBali secara terpisah, Minggu kemarin, mengatakan dirinya tidak akan meninggalkan mekanisme partai dalam penentuan Ketua DPD I Golkar Bali. “Saya sekarang Plt Ketua DPD I Golkar Bali dan juga pengurus DPP Golkar. Penyelesaiannya, ya DPP Golkar yang punya keputusan,” tandas Demer.
“Saya pribadi sebagai kader tidak akan meninggalkan cara-cara berorganisasi dan mekanisme partai. Mau ditunjuk sebagai Ketua DPD I Golkar Bali, nggak apa-apa. Tidak ditunjuk sebagai ketua juga nggak apa. Saya ikuti mekanisme saja,” lanjut Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Bali DPP Golkar ini.
Menurut Demer, dari sisi aturan organisasi, jabatan Ketua DPD I Golkar Bali hasil Musda 2015 (yang dipegang Ketut Sudikerta, Red) akan berakhir tahun 2020 mendatang. Kalaupun nanti ada penunjukan Ketua DPD I Golkar Bali, maka harus dilakukan dengan Musda. “Namanya Musda Dipercepat. Tapi, tetap ada mekanisme Musda. Kapan Musda, ya DPP Golkar yang punya kewenangan,” ujar politisi-pengusaha mantan Ketua Kadin Bali ini.
Dari sisi prestasi, Demer mengakui perolehan suara Golkar untuk DPR RI Dapil Bali di Pileg 2019 ini meningkat drastis dari semula hanya 325.000 suara hasil Pileg 2014. “Kenaikan suara itu diraih di tengah kondisi gempuran lawan-lawan politik. Belum lagi adanya gonjang-ganjing internal, serta gejolak kader yang tersangkut kasus hukum,” katanya.
Sementara itu, Sugawa Korry mengatakan tidak terlau berambisi jadi Ketua DPD I Golkar Bali. Menurut Sugawa Korry, Demer lebih layak memimpin Golkar Bali, karena di bawah kepemimpinannya selaku Plt Ketua DPD I Golkar Bali, suara partai meningkat di Pileg 2019.
”Secara nasional, capaian suara Golkar lumayan. Di Bali pun, suara Partai Golkar mengalami kenaikan di tengah gempuran eksternal dan persoalan internal. Kalau DPP Golkar mau memberikan reward kepada menetapkan Pak Sumarjaya Linggih (Demer) menjadi Ketua DPD I Golkar Bali definitif, saya sangat mendukung,” tegas Sugawa Korry saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Minggu kemarin.
Mantan Ketua KNPI Bali ini mengatakan dirinya akan selalu tunduk dan loyal terhadap keputusan DPP Golkar. “Sikap politik saya selama ini selalu tunduk dengan keputusan organisasi. Apa pun keputusan DPP Golkar, saya dukung. Termasuk ketika Pak Demer ditunjuk sebagai Plt Ketua DPD I Golkar Bali Desembner 2018 lalu, saya mendukung keputusan DPP Golkar,” kenang Sugawa Korry.
Ditanya kapan Musda Golkar Bali Dipercepat untuk konsolidasi partai, menurut Sugawa Korry, kemungkinan setelah penetapan perolehan suara Pileg 2019 dan penetapan calon terpilih (22 Mei 2019). “Kita tunggu penetapan perolehan suara Pileg/Pilpres dan penetapan calon terpilih.”
Sebaliknya, Wayan Geredeg belum bisa dikonfirmasi NusaBali terkait namanya masuk kandidat Ketua DPD I Golkar Bali. Saat dihubungi melalui telepon, Minggu kemarin, terdengar nada sambung namun Ponselnya tidak diangkat. *nat
Komentar