nusabali

Anak Sopir Angkot Lolos Kuliah di Kedokteran

  • www.nusabali.com-anak-sopir-angkot-lolos-kuliah-di-kedokteran

I Komang Alit Widyantara,18, siswa SMAN 2 Semarapura, berhasil lolos kuliah di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Udayana (Unud), lewat jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau jalur undangan.

SEMARAPURA, NusaBali

Selain punya nilai rapor tinggi, Alit juga peraih  medali perunggu Olimpiade Astronomi Unud. Kendati lolos di FK Unud, Alit yang ayahnya hanya bekerja sebagai sopir angkot ini terkendala faktor dana. Sehingga ia sangat bergantung biaya pendidikan dari beasiswa. Bungsu dari tiga bersudara pasangan suami istri I Nengah Widnyana,69, - Ni Nengah Murniari,70, ini mengaku bercita-cita menjadi dokter. Orangtuanya pun mendukung penuh meskipun ayahnya hanya sopir angkot dan ibunya ibu rumah tangga. ‘’Sekarang saya sedang berusaha mencari beasiswa, kalau tanpa biasiswa akan diusahin dari bapak dan ibu saya,” ujar Alit kepada NusaBali, Selasa (14/5).

Teruna kelahiran 15 Juli 2001 ini mengaku ingin menjadi dokter agar bisa membantu masyarakat dari segi kesehatan, termasuk untuk membantu perekonomian keluarga. “Untuk seleksi SNMPTN, saya melapirkan dua prestasi, medali perunggu Olimpiade Astronomi Unud dan juara 2 lomba debat Bahasa Indonesia tingkat provinsi,” ujar Alit.

Alit mengaku, saat masih SD terutama saat liburan sekolah, sering menemani ayahnya mencari penumpang angkot dari Karangasem-Klungkung. Setiap hari ayahnya harus bangun dinihari pukul 02.00 Wita dan baru bisa pulang pukul 15.00 Wita. Penghasilan kotor rata-rata saat ini Rp 200.000/hari. “Ibu saya hanya sebagai ibu rumah tangga,” ujarnya.

Selain Alit Widyantara, siswa dari Klungkung yang lolos ke FK Unud, yakni siswi SMAN 1 Semarapura, Ketut Wulan Ari Kartika Ardhaputri,17. Ia pernah menjadi delegasi Indonesia pada ajang Internet Governance Forum di Kantor UNESCO Paris, Perancis 11 November 2018. Ia pernah menjuarai sejumlah lomba pidato bahasa Inggris, dan puncaknya ketika menjuarai lomba di Universita Gajah Mada Jogjakarta, beberapa waktu lalu.

Teruni asal Banjar Sangging, Desa Akah, Kecamatan Klungkung ini, mengatakan untuk lolos selesksi SNMPTN juga melampirkan piagam lomba itu dan piagam delegasi ke Paris. “Saya merasa senang bisa lolos perguruan tinggi dengan keras dalam belajar selama 3 tahun ini,” ujarnya. *wan

Komentar